Wartawan Tribunnews.com Aysia Nursyamsi melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Selama ini masyarakat memahami bahwa batuk disebabkan oleh gangguan pernafasan seperti paru-paru.
Namun siapa sangka batuk juga bisa disebabkan oleh penyakit jantung.
Bintaro Jaya, ahli jantung di RS Pondok Indah, Ph.D. Alexander Jibril.
Berdasarkan pengalaman saya, banyak pasien yang melaporkan gejala ini (batuk) dan sangat perlu memeriksakan jantungnya, kata dr Gabriella dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (7 Juni 2024).
Ia juga menyebutkan seorang pasien yang mengeluh batuk setiap kali tidur.
Beberapa pasien menduga hal ini disebabkan oleh cuaca dingin di malam hari.
“Bukan karena mereka kedinginan, tapi karena mereka berbaring telentang. Banyak pasien melaporkan gejala seperti itu. Pada dasarnya, mereka perlu memeriksa hatinya. Entah bengkak atau tidak,” imbuhnya.
Lebih lanjut dr Gabriella menjelaskan mengapa batuk terjadi saat terjadi gangguan jantung.
Normalnya, jantung seseorang membesar.
“Tapi biasanya kalau hal seperti ini terjadi, hal pertama yang bisa dideteksi adalah pembengkakan jantung. Jadi banyak sekali darah yang menumpuk di paru-paru. Saat dia duduk, dia tidak bisa batuk karena terkulai. Tapi saat dia berbaring, cairannya ada di paru-paru,” jelasnya.
Cairan yang menumpuk di paru-paru menyebabkan batuk.
Dalam hal ini, pasien disarankan untuk segera memulai pengobatan.
“Jika ini terjadi, berobatlah. Kalau dokter paru tidak menemukan apa-apa (tidak ada infeksi atau tuberkulosis), pasti akan merujuk Anda ke dokter jantung,” ujarnya.