Tidak membicarakan pembantaian di Gaza tidak berarti pembantaian tersebut telah berhenti, kata reporter PBB
TRIBUNNEWS.COM- Tidak membicarakan pembantaian di Gaza bukan berarti pembantaian telah berhenti, kata reporter PBB.
Fakta bahwa media Barat tidak lagi berbicara tentang pembantaian Israel di Gaza dan penindasan terhadap warga Palestina di bawah pemerintahan Israel tidak berarti bahwa pembantaian dan penindasan telah berhenti, menurut Pelapor Khusus PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina.
“Artinya dia sudah kembali normal,” kata Francesca Albanese di X.
“Bangunlah umat manusia!”
Menurut otoritas kesehatan setempat, Israel telah membunuh lebih dari 38.150 warga Palestina di Gaza sejak Oktober 2023, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 87.800 lainnya.
Sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza telah hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang memerintahkan pasukan pendudukan untuk “segera mengakhiri” operasi militer di kota selatan Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina melarikan diri dari perang sebelum diserang pada tanggal 6 Mei. .
SUMBER: MONITOR TIMUR TENGAH