Tidak Mematikan, Gangguan Kulit Turunkan Kualitas Hidup Anabul

Laporan reporter Tribunnews.com Eko Sutrijanto  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kelainan kulit seperti alergi, bakteri, parasit, dan jamur yang muncul pada kulit dan bulu hewan masih sering terjadi pada anjing dan kucing.

Berdasarkan data Bio Web Conference 2021 dan Vet Res Forum 2013, 56,7% kucing di Indonesia dan 25% anjing di seluruh dunia menderita masalah kulit.

Feliciana Henru, dokter hewan di Klinik Hewan Pet+Vet Jakarta, mengatakan angka tersebut cukup tinggi dan sangat disayangkan saat ini banyak pemilik hewan peliharaan yang masih belum menyadari bahaya dari kondisi tersebut.

“Penyakit kulit Annabul bukanlah penyakit yang mematikan, namun sangat mengganggu kesejahteraan dan menurunkan kualitas hidup mereka,” kata Feliciana kepada wartawan, Sabtu (20/7/2024).

Jika hewan seperti anjing, kelinci, kucing, dan hamster mengalami masalah kulit, gejala pertama yang muncul adalah rasa gatal. sehingga hewan sering menggaruk daerah yang gatal.

“Anabula dengan kondisi kulit tidak disarankan untuk diternakkan. “Kemungkinan besar Anda akan memiliki anak dengan kulit sensitif seperti orang tua Anda,” kata Feliciana.

Masalah kulit pada anak bisa disebabkan oleh kondisi lingkungan, makanan, genetik, jamur dan parasit. Pemeriksaan diagnostik penunjang dapat dilakukan oleh dokter hewan dengan beberapa metode seperti pemeriksaan kulit intradermal, pemeriksaan alergi serum, kerokan kulit, dan pemeriksaan sinar UV (pemeriksaan lampu Wood).

Dr. Margie P Mila Meha, ketua tim RnD di PT Tunas Daya Vetama (TDV), produsen obat hewan di Indonesia, sebaiknya pemilik hewan peliharaan memperhatikan kondisi kesehatan kulit dan bulu hewan peliharaannya.

Pengobatan dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan rutin di klinik hewan, melakukan pemeriksaan mandiri dan memberikan suplemen atau vitamin khusus untuk menjaga kesehatan kulit dan bulu hewan peliharaan.

“Hal ini pula yang mendorong kami untuk memperkenalkan Probiovar Skin and Coat, yaitu suplemen kulit dan bulu hewan yang mengandung kandungan postbiotik, vitamin E, omega 6, vitamin B7 dan zinc. “Probiovar Skin & Coat dapat membantu mengurangi dan mencegah gejala gatal-gatal, rambut rontok, dan kulit rontok,” ujarnya.

“Margie mengatakan kami melakukan penelitian selama 2 tahun untuk memperkenalkan produk ini dan hasil pengujian yang kami lakukan pada anjing dan kucing, kulit dan bulunya sembuh dalam waktu 2 minggu,” kata Margie.

Margi menambahkan, pihaknya meyakini hubungan manusia dan hewan peliharaan cukup hangat hingga bisa menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, terbukti dari hasil penelitian yang dilakukan beberapa lembaga penelitian global.

Menurut data Euromonitor International, pada tahun 2022 terdapat sekitar 4,80 juta kucing yang dipelihara masyarakat Indonesia. Jumlah ini naik hampir 50 persen dari jumlah tahun 2016 yang hanya berjumlah 2,15 juta kucing.

Sedangkan populasi anjing peliharaan di Indonesia pada tahun 2022 sebanyak 737.400 ekor dan pasti akan terus meningkat setiap tahunnya.

“Hasil penelitian ini menjadi acuan bagi kami untuk terus menyediakan produk yang dapat membantu kesehatan hewan peliharaan, dan Probiovar Skin & Coat menjadi solusi bagi pemilik hewan peliharaan yang memiliki hewan peliharaan dengan kulit sensitif,” ujarnya, merek Puspita Dwi. Manajer Kulit dan Mantel Laudiyah Probiovar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *