The Daddies Melesat ke Final Australia Open 2024, Oma Gill Kehabisan Kata Puji Hendra Setiawan

TRIBUNNEWS.COM – Kesuksesan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di babak pembuka final Australia Open 2024 tak hanya membuka peluang Indonesia menjadi juara.

Namun, ada juga beberapa fakta menarik yang disingkirkan, terutama yang dipotong oleh anggota The Daddies, Hendra Setiawan.

Usai memastikan lolos ke final Australia Terbuka 2024, Hendra Setiawan langsung mencatatkan rekor terbaiknya.

Hendra Setiawan mencetak rekor baru atas konsistensinya mencapai final setiap tahunnya.

Seperti dilansir Badminton Talk, Hendra Setiawan mampu menjaga tradisi mencapai final minimal setahun sekali selama 23 tahun berturut-turut.

Lagu tak biasa ini dipotong oleh Hendra Setiawa pada tahun 2002 saat ia masih berusia 17 tahun.

Dan Hendra Setiawan mampu mempertahankannya hingga tahun ini ketika usianya menginjak 39 tahun.

Menariknya lagi, Hendra Setiawan melakukan pemotongan tagihan dengan empat perusahaan berbeda dalam kurun waktu 23 tahun.

Prestasi luar biasa Hendra Setiawan membuat banyak orang terkagum-kagum.

Diantaranya adalah Oma Gill yang tak lain adalah komentator BWF asal Inggris.

Oma Gill bahkan takjub dan terkesan dengan pesona Hendra Setiawan.

Terkenal dengan komentar “I Can’t Believe It”, sang komentator memuji konsistensi Hendra Setiawan.

Tak hanya itu, Oma Gill juga takjub dengan apa yang diraih Hendra Setiawan di dunia bulu tangkis.

Oma Gill tak segan-segan mengatakan Hendra Setiawan pantas menjadi salah satu kambing dunia tepok Bulu.

Selain itu, Oma Gill membandingkan prestasi Hendra Setiawan dengan Roger Federer.

Oma Gill menyebut prestasi Hendra Setiawan lebih baik dibandingkan salah satu petenis terhebat sepanjang masa.

“Masuknya Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan ke final Australia Terbuka 2024 berarti Hendra Setiawan sudah tampil di final ganda putra minimal setahun sekali selama 23 tahun berturut-turut,” sesumbar Oma Gill lewat akun media sosial pribadinya.

Yang pertama final Singapura Open bersama Joko Riyad saat masih berusia 17 tahun.

“Sekarang terakhir di Sydney saat usianya 39 tahun 9 bulan 22 hari.”

Total, ia mencapai final ganda putra sebanyak 77 kali dengan 4 klub berbeda.

“Dan Australia Open merupakan final ke-40 sepanjang karirnya bersama Mohammad Ahsan,” aksi Ganda Putra Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (The Daddies) bertanding di ajang All England 2024. (Situs resmi PBSI)

“Saya yakin keberhasilan Hendra Setiawan tampil konsisten di final dalam kurun waktu yang lama tidak hanya akan mengukuhkan dirinya sebagai salah satu KAMBING bulutangkis.

“Tetapi juga sebagai salah satu atlet terhebat sepanjang masa dalam olahraga”

Faktanya, dia lebih besar dari Roger Federer, yang hanya mampu bertahan selama 20 tahun berturut-turut dalam karirnya.

Sungguh luar biasa apa yang dicapai Hendra Setiawan, tambahnya.

Tak bisa dimungkiri, kualitas Hendra Setiawan seolah tak lekang oleh waktu.

Meski usianya hampir empat tahun, ia selalu mampu menjadi teladan bagi atlet bulutangkis lainnya.

Kedewasaan dan ketenangannya dalam bermain menjadi salah satu ciri Hendra Setiawan.

Selain berbagai kejuaraan, Hendra Setiawan juga pernah meraih gelar sepanjang karirnya.

Termasuk meraih emas Olimpiade 2008 dan empat kali menjadi juara Inggris.

Kerendahan hati Hendra Setiawan membuatnya dikagumi banyak orang.

Kini Hendra Setiawan berpeluang selangkah lebih dekat menjadi juara Australia Terbuka 2024.

Hendra Setiawan dan rekannya Mohammad Ahsan hanya membutuhkan satu kemenangan untuk merebut gelar Australia Terbuka 2024.

Jika berhasil mengalahkan He Ji Ting/Ren Xian Yu di final Australia Terbuka 2024, The Daddies berhak meraih gelar juara turnamen.

Gelaran Australian Open 2024 tentunya akan membuat Ahsa/Hendra menorehkan berbagai catatan sejarah di masa depan.

Termasuk salah satu rekornya, yakni Ahsan/Hendra menjadi salah satu ganda putra tertua yang meraih gelar juara BWF World Tour.

Indonesia akan menurunkan setidaknya tiga wakil dari tiga disiplin berbeda untuk putaran final Australia Terbuka 2024

Minggu 16 Juni – dimulai pukul 10:00 WIB

– Pertandingan 1 (XD): Jiang Zhenbang/Wei Yaxin (Tiongkok) vs. Guo Xinwa/Chen Fanghui (Tiongkok)

– Match 2 (WS): Ester Nurumi (Indonesia) vs. Aya Ohori (Jepang)

– Laga 3 (WD): Lai Pei Jing/Lim Chiew Sien (Malaysia) vs Febriana Dwipuji/Amallia Cahaya (Indonesia)

– Pertandingan 4 (MS): Lee Zii Jia (Malaysia) vs. Kodai Naraoka (Jepang)

– Laga 5 (MD): He Jiting/Ren Xiangyu (Tiongkok) vs Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (Indonesia)

(Tribunnews.com/Niken)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *