Laporan Tribunnews.com oleh jurnalis Rita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Usai mengumumkan insentif bagi produsen mobil hybrid, pemerintah Thailand kembali menyiapkan insentif baru untuk meningkatkan investasi kendaraan listrik.
Dewan Investasi Thailand (BOI) telah menyetujui insentif untuk usaha patungan atau joint venture (JV) antara perusahaan suku cadang mobil Thailand dan asing.
Menurut BOI, semua proyek baru dan produsen suku cadang yang menerima subsidi dan diubah menjadi usaha patungan akan memenuhi syarat untuk mendapatkan keringanan pajak tambahan selama dua tahun (hingga delapan tahun), asalkan mulai berlaku pada akhir tahun 2025. menjadi. The Bangkok Post melaporkan pada Kamis (8 Agustus 2024).
Untuk memenuhi syarat, perusahaan patungan baru tersebut harus berinvestasi setidaknya 100 juta baht dalam produksi suku cadang mobil, atau sekitar 44 miliar rupiah dengan nilai tukar rupiah saat ini.
Kepemilikan sahamnya sebesar 60 persen pada perusahaan Thailand dan mewakili setidaknya 30 persen modal terdaftar perusahaan patungan tersebut.
Thailand sendiri telah menyetujui investasi sebesar 1 miliar baht oleh produsen mobil Korea Selatan Hyundai Motors untuk mendirikan pabrik perakitan kendaraan listrik dan baterai di Thailand.
Pemerintah Thailand secara aktif mendorong investasi pada kendaraan listrik (EV) dengan menggunakan insentif untuk menarik perusahaan-perusahaan besar.