Laporan reporter Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Menteri Kesehatan (Menkes RI) Budi Gunadi Sadikin mengatakan kondisi cuaca di Tanah Air tidak pernah mengalami peningkatan sebesar Thailand atau Filipina.
Ia mengatakan, kenaikan suhu selalu bersifat musiman.
Jadi kita menghadapi kenaikan suhu dan tidak ada yang berubah, di Indonesia sendiri kita tidak melihat kenaikan suhu yang besar, ujarnya di Hotel Westin, Jakarta, Senin (29/04/2024).
Namun, timnya akan terus memantau kondisi cuaca, menemukan kemungkinan penyebab gelombang panas baru-baru ini, dan meneliti dampak kesehatan yang diakibatkannya.
“Ada yang bilang permukaan air laut akan naik, ada pula yang mengatakan radiasi UV akan meningkat. Kita prioritaskan yang dampaknya paling besar bagi kesehatan, itu yang kita fokuskan,” jelas mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini.
Jadi bukan hanya kenaikan suhu saja, ada radiasi, ada air, vektor, perubahan tingkah laku hewan, itu yang menyebabkan wabah, kata Budi Gunadi.
Dikutip dari Yahoo News Panas ekstrem baru-baru ini melanda sebagian Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Panas yang lebih ekstrim diperkirakan akan melanda kedua wilayah tersebut.
Pihak berwenang di kawasan Asia Selatan dan Tenggara bahkan telah mengeluarkan peringatan kesehatan akibat cuaca yang sangat panas.
Pekan lalu, gelombang panas melanda wilayah tersebut hingga mencapai suhu 45 derajat Celcius.
Cuaca panas memaksa ribuan sekolah tutup dan seluruh siswa diminta tinggal di rumah.
Filipina mengumumkan penangguhan kelas tatap muka di seluruh sekolah selama dua hari mulai Minggu (28/4/2024).
Departemen Pendidikan Filipina, yang mengawasi lebih dari 47.600 sekolah, mengatakan hampir 6.700 sekolah telah menangguhkan bimbingan belajar privat.