Tewasnya Brigadir Ridhal Case Closed, Polisi Sebut Brigadir Ridhal Bunuh Diri

SURAT KABAR TRIBUN.

Hal ini didukung oleh keterangan saksi mata dan rekaman CCTV dari rumah yang mengabadikan momen kejadian.

Mayat yang ditemukan di pekarangan rumah Nomor 20, Jalan Mampang Prapatan IV, Tegal Parang Mampang, Jakarta Selatan ditemukan korban bunuh diri, kata Kasat Reskrim Metro Jakarta Selatan. . AKBP Polres Bintoro dalam jumpa pers, Senin (29 April).

Bintoro mengatakan, korban meninggal setelah ditembak di bagian kepala dengan pistol jenis HS (senpi).

“Dengan menembakkan senjata HS 9mm ke kepalanya.”

Bintoro mengatakan, hal ini resmi mengakhiri penyelidikan polisi.

“Setelah memaparkan seluruh bukti-bukti yang ada, baik dari forensik, forensik maupun siber, kami buka dengan kerja sama yang luas. Kami sampai pada kesimpulan bahwa kejadian ini resmi merupakan bunuh diri. Oleh karena itu, kami menganggap kasus ini tertutup, tertutup,” ujarnya. . .

Meski demikian, Bintoro mengatakan pihaknya tengah mendalami motif di balik bunuh diri Brigadir Ridhal.

“Masih kami selidiki, masih dalami motif pembunuhan ini.

RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur telah melakukan autopsi terhadap jenazah RAT Brigjen Ridhal Ali Tomi yang bunuh diri di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Tim medis forensik RS Polri Asri Megaratri mengatakan, jenazah diterima pada 25 April 2024 sekitar pukul 22.00 WIB.

Jenazah berjenis kelamin laki-laki, usia sekitar 20-40 tahun, dengan luka terbuka di pelipis kiri dan kanan, kata Asri.

Usai menunggu hasil tes Laboratorium Forensik (Labfor) Polri, Asri mengatakan pihaknya melakukan rontgen dan CT scan pada 26 April 2024 sekitar pukul 02.00 WIB.

Selanjutnya, otopsi lengkap terhadap jenazah korban dilakukan keesokan harinya oleh tim forensik RS Polri.

“Ditemukan 1 luka di pelipis kanan dan 1 luka di pelipis kiri. Dilihat dari bentuk lukanya, senjata pistolnya mirip dengan pistol.”

Asri kemudian bersaksi, hasil rontgen tidak menunjukkan adanya peluru di kepala korban. Namun berdasarkan hasil CT scan, kejadian tersebut mengakibatkan tengkorak retak.

Hasil rontgen menunjukkan tidak ada peluru di rongga tengkorak, sedangkan hasil CT scan menunjukkan ada patah tulang tengkorak, ujarnya.

“Kami memeriksa seluruh tubuh dan tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh tersebut,” ujarnya. Pecat para insinyur

Rekaman CCTV menunjukkan Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) meninggalkan penumpangnya, termasuk anak-anak dan perempuan, sebelum bunuh diri di dalam mobil Toyota Alphard pada Kamis (25/4).

Rekaman CCTV yang ditayangkan dalam konferensi pers menunjukkan enam kendaraan milik Brigade RAT terparkir di depan sebuah rumah di Jalan Mampang Prapatan IV Nomor 20, Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

Berdasarkan rekaman CCTV, terlihat seorang anak kecil yang mengenakan kemeja biru tua dan celana pendek menjadi orang pertama yang keluar dari kendaraan.

Kemudian seorang pria tampan dengan setelan safari hijau tentara keluar dari pintu sebelah kiri.

Ipda, anggota Laboratorium Ilmu Forensik Mabes Polri, mengatakan: “Momen keenam adalah ketika dia turun dari kursi penumpang depan, seorang pria berbaju hijau tentara (dan kemudian) seorang pria dan seorang anak keluar dari mobil. kiri tengah. , yang mereka bilang adalah Man 2.”

Seorang pekerja keluarga laki-laki berbadan tegap terlihat di CCTV membantu penumpang perempuan keluar dari kendaraan melalui pintu kiri tengah.

Saat itu, seorang wanita lain masuk melalui pintu tengah di sebelah kanan. Seorang wanita turun sambil membawa seorang anak. Rekaman CCTV menunjukkan petugas Polres Manado Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) menurunkan beberapa penumpang, termasuk seorang remaja putri yang membawa seorang anak, sebelum bunuh diri di dalam mobil Toyota Alphard di Mampang, Jakarta Selatan, Kamis. 29 April 2024). () khususnya)

Saji menjelaskan kronologi tersebut didapat setelah menganalisa total enam rekaman CCTV dari seluruh bagian rumah.

“Kami telah mengonfirmasi bahwa metadata yang kami terima adalah file asli. Tidak ada sisipan atau modifikasi.” Penolakan tubuh

Polisi mengungkap alasan pihak keluarga menolak penggalian jenazah Brigjen Ridhal Ali Tomi (RAT) setelah ditemukan tewas di dalam mobil Alphard di Jalan Mampang Prapatan IV, Jakarta Selatan menyusul dugaan bunuh diri.

Kasat Reskrim Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro mengatakan, pihak keluarga menolak melakukan visum terhadap jenazah Brigjen RAT karena melihat dari video CCTV korban meninggal karena bunuh diri.

“Mashgala datang ke sini, kami jelaskan bukti-bukti terkait CCTV ini dan dari petugas koroner Bu Asri,” kata Bintoro.

Setelah mendapat penjelasan dan melihat video CCTV, Bintoro mengatakan pihak keluarga akhirnya menolak mengambil jenazah Brigadir RAT.

“Jadi begitu mereka menyadari itu memang bunuh diri, mereka menolak dilakukan otopsi,” ujarnya.

Seorang tetangga yang memiliki usaha di depan lokasi kejadian mengatakan Fahmi masih hidup dan sehat di rumah dan warga mengenalnya sebagai orang yang ramah. Ia bahkan menyebut pintu rumah Fahmi kerap dibiarkan terbuka.

“Pak (Fahmi Idris) orangnya sangat ramah di sini, pintunya tidak pernah ditutup,” kata seorang tetangga yang enggan disebutkan namanya kepada Tribun.

Warga lainnya diwakili oleh warga saat ini Indra Pratama. Menurut sang tetangga, Fahmi bahkan tidak mengetahui bahwa pemilik rumah Idris sebelumnya adalah seorang pengusaha besar.

Menurut dia, penyebabnya karena pemilik rumah kurang berkomunikasi dengan warga sekitar tempat tinggalnya.

“Warga lain pun tidak mengenal ketuanya,” ujarnya

Bahkan setelah ditangkap Indra Pratama, gerbang rumah berwarna coklat itu selalu ditutup.

Itu terjadi bahkan sebelum pembunuhan Brigjen RAT, ujarnya.

“Iya, kondisinya selalu seperti ini, tutup gerbangnya.

Sementara berdasarkan pantauan Tribun, sebagian besar rumah tampak tertutup.

Pemilik rumah Indra Pratama tak kunjung muncul usai berbicara kepada media, Sabtu (27/4) lalu.

Hampir berada di dalam tembok rumah Indra, hanya terlihat beberapa pria berkemeja putih yang berjaga di halaman rumah.

Saat media berusaha mendapatkan informasi soal meninggalnya Brigjen RAT, ia tidak digubris. Brigadir Polisi Ridhal Ali Tomi (RAT) ditemukan tewas di Jalan Mampang Prapatan IV, Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Senin (28/4/2024) (Tribunnews.com/ Rahmat W) Nugraha)

Anggota Divisi Lalu Lintas Polda Manado Sulut Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas akibat luka tembak di Jalan Mampang Prapatan IV, Kelurahan Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan pada Kamis (25/4).

Saat ditemukan, korban sedang duduk di kursi sebelah kanan pengemudi mobil Toyota Alphard B 1544 QH yang kabarnya milik kerabatnya.

Tubuhnya terjatuh ke kiri, sabuk pengamannya masih terpasang.

“Kendaraan itu milik kerabat yang berdomisili di alamat TKP (tempat kejadian perkara),” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Ade Rahmat Idnal saat dikonfirmasi, Jumat (26 April).

Dalam perkembangan terkait, Ade sebelumnya mengatakan Brigjen RAT sempat berlibur ke Jakarta sebelum ditemukan tewas.

Menurut dia, korban diberi izin untuk mengunjungi rumah kerabatnya di Jakarta.

“(Korban di Jakarta) Sedang berlibur mengunjungi kerabatnya,” ujarnya.

Terpisah, Kanit Reskrim Polres Metro AKBP Bintoro Jakarta Selatan menjelaskan, ditemukan dugaan luka tembak di kepala Brigjen RAT saat ditemukan tewas di dalam mobil.

“Kami melihat korban mengalami luka di kepala pada pelipis kanan dan kiri,” kata Bintoro kepada wartawan di Polres Jakarta Selatan.

Di tempat kejadian perkara (CCR), polisi juga menemukan bekas tembakan di bagian atas mobil yang sebelumnya digunakan RAT. Berdasarkan temuan tersebut dan hasil olah TKP, polisi meyakini korban meninggal karena bunuh diri.

“Pada titik ini, kami dapat menyimpulkan bahwa tersangka tersebut melakukan bunuh diri.” Polisi juga menemukan pistol jenis HS 9 mm (Tribune Network/abd/fah/wly)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *