Terus Ditingkatkan, Pemprov DKI: 40.210 UMKM di Jakarta Gunakan Pembayaran Digital

Laporan dari Tribunnews.com Denis Destryavan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berdasarkan data Sistem Kewirausahaan Jakarta (Jakpreneur) hingga 16 Juli 2024, tercatat 40.210 atau sekitar 10,52 persen dari seluruh UMKM di Jakarta telah menerapkan sistem pembayaran QRIS.

Pemprov DKI Jakarta melalui Kementerian Perindustrian, Perdagangan, Organisasi Profesi (PPKUKM) terus menggalakkan transaksi pembayaran digital melalui QRIS untuk mendukung UMKM atau Pengusaha (Jakpreneur) DKI Jakarta.

Manajer Pelayanan PPKUKM Provinsi DKI Jakarta Elizabeth Ratu Rante Alo mengatakan metode pembayaran atau pembelian menggunakan QRIS dapat meningkatkan efisiensi dan memperluas penjualan, serta meningkatkan daya saing pelaku UMKM secara keseluruhan.

Menurut Ratu, digitalisasi merupakan langkah baik bagi pelaku UMKM untuk tumbuh dan bersaing di era digital saat ini.

“Hal ini menunjukkan para pelaku UMKM di Jakarta terus berbenah diri dalam mengadopsi teknologi dan meningkatkan kualitas produk UMKM,” kata Ratu kepada wartawan di Jakarta, Senin (22/07/2024).

Ratu memperkirakan tingkat digitalisasi ini memberikan manfaat yang signifikan bagi perekonomian Jakarta secara keseluruhan, serta membuka peluang usaha baru dan penciptaan lapangan kerja. Termasuk meningkatkan kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi.

Diakuinya, minimnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam menggunakan atau mengakses teknologi modern menjadi tantangan bagi Pemprov DKI dalam penerapan digitalisasi bagi UMKM.

Meski demikian, Ratu mengatakan pihaknya masih berupaya menyusun strategi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan melakukan pelatihan teknik digital marketing sehingga mampu menarik lebih banyak pengguna.

Strategi lainnya adalah dengan menerapkan sistem pembayaran digital melalui merchant QRIS Jakarta, untuk memfasilitasi penjualan digital seperti Friday Buy Local (JBL), e-Order dan platform digital lainnya, kata Ratu.

Indra mengamini pangsa pasar layanan digital khususnya penggunaan QRIS di kalangan UKM dan usaha kecil di Jakarta sangat tinggi. Bank Indonesia (BI) Kantor DKI Jakarta mencatat jumlah transaksi QRIS di Jakarta pada triwulan I 2024 sebanyak 333,68 juta atau meningkat 157 persen (year-on-year). Situasi ini juga mendukung puasa Ramadhan dan Idul Fitri.

Keberhasilan tersebut disebabkan oleh peningkatan jumlah pelaku usaha pengguna QRIS yang mencapai 5,28 juta atau tumbuh 16 persen (year-on-year). Persetujuan konsumen terhadap QRIS juga sedang berlangsung. Pengguna QRIS tercatat mencapai 5,77 juta pada kuartal I 2024 atau tumbuh 19 persen (year-on-year).

Berdasarkan data tersebut, kampanye perdagangan digital sedang berjalan, Jakarta akan dan harus menjadi model pengetahuan digital bisnis di Indonesia, katanya.

Indra juga meyakini program digital sumber daya manusia di Jakarta akan terus meningkat, terutama dalam hal teknologi digital dan isu keselamatan. Banyak alasan yang mendukung keyakinannya adalah seluruh lokasi, jaringan komunikasi dan informasi, pemangku kepentingan, dan perusahaan penyedia layanan teknologi digital berlokasi di Jakarta.

“Jadi saya yakin tidak lama lagi semua UMKM dan usaha lain di Jakarta akan digital,” ujarnya.

Indra mengatakan Bank Indonesia tidak bisa bertindak sendiri dalam kampanye digital secara nasional. Seluruh pemangku kepentingan dan perusahaan yang bergerak di bidang transaksi digital harus melakukan aksi kolektif yang sama dan harus dibarengi dengan kreativitas dan inovasi.

Contoh inovasi perusahaan pada produk Posku Lite untuk membiayai QRIS pada komunitas UMKM adalah dengan memberikan dukungan finansial untuk pendidikan, seminar dan workshop digital marketing serta kegiatan pengembangan perusahaan lainnya. TDC sendiri memiliki tiga produk yaitu M2PAY, MEbook dan Posku Lite.

Masing-masing dari ketiganya menawarkan solusi pembayaran dan pemantauan transaksi, sistem informasi terintegrasi serta kemudahan penyimpanan dan registrasi bistro.

“Kami berkolaborasi dengan grup Tamado di Sumatera untuk menjangkau UMKM dengan kampanye UMKM Go Digital di Pematang Siantar dan Kabupaten Samosir. Dalam waktu dekat akan di Sabang (Aceh), Bali dan Banka serta tempat lain di Indonesia. ” dia berkata.

Indra mengatakan, alasan pentingnya edukasi UMKM dan bantuan konsultasi keuangan adalah untuk memberikan informasi keuangan yang akurat. Laporan keuangan merupakan alat utama untuk memantau kinerja keuangan dan arus kas UMKM.

“Informasi keuangan juga menjadi alat bagi pemilik usaha untuk mengambil keputusan dan strategi bisnis yang tepat, termasuk menarik investor. “Dari segi hukum tentunya dia juga bertanggung jawab dalam pelaporan dan pembayaran pajak, sehingga memenuhi ketentuan yang ada,” ujarnya.

Namun Indra berharap perusahaan yang memberikan bantuan dan nasehat keuangan digital sudah memiliki ISO 9001:2015 tentang manajemen mutu, ISO 37001:2016 tentang sistem manajemen suap, dan ISO 27001:2022 tentang sistem keamanan informasi.

“Penting bagi UMKM untuk mengetahui identitas perusahaan penyedia sistem transaksi digital, yang salah satunya dimiliki oleh ketiga ISO di atas (market) yang berasal dari saluran informasi berbeda,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *