TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang wanita paruh baya berinisial RM (50), tewas mengenaskan dan ditemukan di dalam koper di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (25/4/2024).
Penemuan bermula saat seorang warga berinisial A yang sedang membersihkan halaman rumput melihat tas mencurigakan.
“Saksi melihat tas tergeletak di pinggir jalan. Begitu dia ambil tasnya, terasa berat. Akhirnya dia lapor ke Polsek Cikarang Barat,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Adi Ari Siam Indrade. .
Polsek Cikarang Barat langsung memeriksa tas tersebut, dan saat dibuka ditemukan ada jenazah wanita utuh, namun terdapat beberapa luka di beberapa bagian tubuhnya.
Setelah melakukan penyelidikan, polisi akhirnya menangkap pelaku pembunuhan, seorang pria di Palembang, Sumatera Selatan.
Pelaku dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan.
Pelaku ditangkap di Palembang dan kini dalam perjalanan menuju Jakarta. Akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, kata mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan itu.
Sejauh ini polisi belum mau mengungkap tersangkanya. Keluarga yang diduga
Sebelumnya, pihak keluarga menduga kematian korban ada kaitannya dengan masalah keluarga.
Sepupu korban, Anjar Gumilar mengatakan, korban memiliki suami dan anak perempuan yang masih duduk di bangku SMA dan tinggal di Perumahan Reung Bandung, Kecamatan Rankasari, Kota Bandung, Jawa Barat.
Namun korban kini sedang dalam proses perceraian dan telah berpisah dengan suaminya.
Kematian korban diduga terkait dengan proses perceraian.
Ia mengatakan, Jumat (26/4/2024), dikutip situs TribunJabar.id, “Kami skeptis, karena almarhum sedang dalam proses perceraian dan almarhum bersikeras tidak menginginkan rujuk.”
Sejauh ini, korban tidak memiliki masalah pribadi apapun dengan siapapun kecuali kasus perceraian yang sedang menunggu keputusan di pengadilan syariah.
Sebelum korban meninggal, suaminya kerap datang ke rumah dan bertengkar.
“Tidak ada perkelahian sama sekali, tapi lebih banyak perkelahian dan pertengkaran.
Yang satu ingin bercerai dan yang lain tidak. Lalu suaminya suka berada di rumah. “Konflik sering terjadi di sana,” jelasnya.
Pihak keluarga berharap pelaku pembunuhan segera terungkap.
“Seluruh keluarga menaruh harapan besar kepada polisi untuk bisa mengusut tuntas proses penyidikan ini,” ujarnya.
Otopsi dilakukan di RS Karamat Jati Jakarta dan kini dimakamkan di TPU Rancasili.
Sehari sebelumnya, korban bekerja seperti biasa di kantor.
Korban mengantar putrinya ke sekolah pada Rabu (24/4/2024).
Selama di kantor, korban diberi tugas untuk menyetorkan dana perusahaan ke bank yang lokasinya tak jauh dari kantor.
“Pukul 09.00 WIB, korban berangkat dari kantornya menuju bank untuk menyetor uang hasil penjualan,” ujarnya, Jumat (26/4/2024), dikutip TribunJabar.id.
Setelah menyetor uang, korban tidak kembali ke kantor dan digeledah.
Ia menjelaskan, “Dari situ, seorang teman kerja bertanya kepada saudara laki-laki korban mengapa dia tidak kembali padahal kantor bank dekat dengannya.”
Diduga RM menjadi korban pembunuhan karena adanya tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.
Penyelidikan kasus ini dilakukan tim gabungan Polda Jabar, Polrestabes Bandung, dan Polres Metro Bekasi.
Saat ditemukan, jenazah RM masih mengenakan pakaian kerja dan terdapat cincin di jarinya.
Uang juga ditemukan di dalam tas. Pecinta kucing
Wanita berinisial RM (50) yang ditemukan tragis di dalam tas ternyata adalah pecinta kucing.
RM yang diduga korban pembunuhan ini memiliki beberapa kucing peliharaan di kosnya.
Berdasarkan data yang diperoleh tim Clow Halfway House, populasi hewan peliharaan korban sebanyak 28 ekor kucing.
Informasi tersebut masih ditindaklanjuti oleh tim Rescue 811 Bandung dan Clow Halfway House.
Kedua tim kemudian berkoordinasi dengan RT dan RW setempat untuk menuju rumah korban yang dipasang garis polisi.
Tim gabungan hanya mampu memberikan makanan di luar rumah karena kemungkinan melihat kucing di dalam masih tertutup oleh keluarga korban.
Sementara kedua tim masih menunggu kedatangan polisi dan keluarga untuk melihat kondisi kucing tersebut. Seekor kucing peliharaan milik seorang perempuan yang mati di dalam koper di Cikarang berhasil diselamatkan oleh tim aktivis pecinta kucing. (pribadi)
Aktivis kucing terus berupaya menyelamatkan kucing-kucing yang masih berada di rumah korban.
Kabar terkini, tim gabungan perawatan kucing berhasil memindahkan kucing peliharaan korban ke Clow Halfway House.
Dari 28 ekor kucing yang hadir, tim mengevakuasi 12 ekor yang sebagian besar merupakan anak kucing dan lima ekor kucing dewasa.
Tidak bisa mengangkut seluruh kucing tersebut karena tim gabungan kesulitan menangkapnya.
“Sisanya tidak bisa ditangkap karena takut dan kaget. Semua kucing sudah tidak ada lagi di kandang, jadi aman untuk datang dan pergi mencari makan.”
“Bagi teman-teman yang ingin menjadi ota (orang tua asuh) ini sangat membantu,” tulis Rumah Singah Klu di Instagram.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul 4 Fakta Kematian Seorang Wanita di Cikarang, Nasib 28 Kucing Peliharaan, dan Ini Diharapkan Mereka yang Bersedia Menjadi Orang Tua Angkat.