Ternyata Ini Alasan DKPP Pernah Panggil Desta dalam Kasus Asusila Ketua KPU Hasyim Asy’ari

Opini publik saat itu bertanya-tanya apa kaitan Desta dengan kejadian yang dihadapi Ketua KPU RI tersebut.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pada 22 Mei 2024, pembawa acara sekaligus artis Deddy Mahendra Desta alias Desta dipanggil Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) atas kasus dugaan pelecehan seksual, Presiden Indonesia dari KPU, Hasyim Asy ‘ari.

Namun Desta tidak hadir langsung dalam sidang dugaan perbuatan asusila Hasyim Asy’ari di DKPP.

Opini publik saat itu bertanya-tanya apa kaitan Desta dengan kejadian yang dihadapi Ketua KPU RI tersebut.

Namun saat itu, Hasyim angkat bicara soal Desta yang juga disebut-sebut sebagai pihak yang berkepentingan dalam persidangan dugaan perbuatan asusila hari ini.

Menurut Hasyim, sebagai terdakwa kasus dugaan perbuatan asusila terhadap anggota Komisi Pemilihan Umum Luar Negeri (PPLN) di Den Haag, Belanda, Desta dipanggil untuk memberikan keterangan terkait ucapan selamat ulang tahun tersebut.

Hasyim mengaku dituding meminta Desta mengirimkan ucapan selamat ulang tahun kepada korban.

Video tersebut kemudian diklaim korban dengan maksud untuk merayunya.

“Ada salah satu personel entertainment yang turut disebut sebagai pihak terkait. Dugaannya ada ucapan ulang tahun kepada pelapor, lalu didakwa seolah-olah saya yang menciptakannya. Ho saya tolak di pengadilan,” Hasyim dikatakan. Kemudian. diuji di Gedung DKPP Jakarta Pusat pada Rabu (22 Mei 2024).

Alasan Desta dipanggil DKPP

DKPP akhirnya bertemu di Jakarta, Rabu (7 Maret 2024).

Dalam sidang etik tersebut, Hasyim diputuskan dicopot dari jabatannya karena terbukti melanggar etika penyelenggara pemilu.

Hasyim dipecat karena pelanggaran etik terhadap anggota PPLN yang berinisial CAT.

Kasus ini melibatkan nama dua tokoh kondang, Vincent Rompies dan Deddy Mahendra Desta. 

Bukan tanpa alasan nama dua tokoh kondang ini dikait-kaitkan dengan kasus Ketua KPU Hasyim Asyari.

Dalam keputusan yang diambil hari ini di kantor DKPP RI, Anggota Dewan DKPP J Kristiadi menjelaskan peran Vincent dan Desta. 

Hasyim Asy’ari meminta video sambutan untuk artis Vincent Rompies, Desta dan Boiyen selaku pembawa acara talkshow di jaringan televisi swasta.

Video yang disiapkan Hasyim Asyari itu kemudian dikirimkan melalui aplikasi pesan ke panitia penyelenggara pemilu luar negeri (PPLN), CAT, yang diduga merupakan wanita istimewanya.

Informasi video terkait pidato tersebut disampaikan Anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos pada sidang sebelumnya saat DKPP memanggilnya untuk memberikan keterangan sebagai pihak yang berkepentingan.

Hasyim dan Betty sempat syuting tap di salah satu jaringan televisi swasta dalam rangka sosialisasi pemilu 2024 dalam acara Malam Ini bertema “Pemilih Muda, Ayo TPS”, pada 24 Desember 2023. 

Setelah syuting selesai, sekitar pukul 18.00 WIB tanggal 24 Oktober 2023, terdakwa (Hasyim Asyari) meminta pembawa acara Tonight Show, Kakak Vincent, Kakak Desta, dan Kakak Boyen untuk berfoto selfie dengan gembira menyambut kedatangannya. PPLN ke Belanda,” kata panelis J Kristiadi saat sidang. 

Pihak terkait juga diundang untuk ikut serta dalam video selfie yang direkam di ponsel pribadi terdakwa (Hasyim Asy’ari), lanjutnya. 

Hasyim Asyari mengirimkan video tersebut ke CAT, disertai dengan pernyataan karir atau caption: “Khusus untuk diajeng saya.” 

Betty tidak tahu kalau Hasyim sempat bertanya kepada Vincent, Desta, dan Boiyen tentang video selfie khusus yang dimaksudkan untuk memberi hormat pada CAT. Ia pun mengaku tak sadar jika nama CAT disebutkan dalam video selfie tersebut.

“Pihak terkait meminta terdakwa mengirimkan file video yang direkam sendiri melalui pesan WhatsApp dan terdakwa mengirimkannya kepada pihak terkait pada 24 Oktober 2023 pukul 18.20 WIB,” jelas Kristiadi. 

Penulis: Mario/Ya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *