Reporter Wartakotalive Nuri Yatul Hikmah melaporkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Suasana suram di rumah seorang siswa SMA berinisial D (13) di Komplek Hankam RT 06 RW 02, Palmerah, Jakarta Barat pada Jumat (19/4/2024) sore.
D dikabarkan mengakhiri hidupnya dengan cara digantung.
Beberapa siswa masih berseragam putih biru dan beberapa guru terlihat berkerumun di depan rumah duka, sementara beberapa warga sibuk mendirikan tenda.
Beberapa mahasiswi terlihat menangis saat mempertanyakan alasan Dee begitu nekad mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
Mereka pun berdiskusi satu sama lain dan mengaku tak menyangka Dee yang tenar sebagai pelari itu tak ada lagi.
Sekitar pukul 11.00 WIB salah satu anggota keluarganya menemukan D tergantung di kamar tidurnya sendiri.
Penemuan tersebut mengagetkan warga sekitar, karena pada sore sebelumnya D masih terlihat aktif berlarian di sekitar kompleks.
“Ditemukan pukul 11.00 WIB, lalu tadi malam pukul 00.00 WIB masuk kamar, mengunci pintu dari dalam,” kata Kasat Reskrim Polsek Palmerah, AKP Bahroni, saat ditemui di lokasi, Jumat.
Menurut Roni, korban tidak keluar rumah meski saat itu keluarganya ada di rumah.
Korban meninggal dengan cara digantung dengan tali di lehernya.
“Kami menemukan tali gantung, tali berwarna biru yang digunakan sebagai tali jemuran.
Posisi kaki diluruskan, lidah (menjulur), jelas Ronnie.
Dari hasil olah TKP dan pemeriksaan lapangan, Ronnie membenarkan korban digantung.
Fakta tersebut semakin diperkuat dengan keterangan keluarga yang menyatakan bahwa malam sebelum kejadian korban terlibat adu mulut dengan salah satu anggota keluarganya.
Kata Rony, “Dari olah TKP dan telaah lapangan iya (digantung). Selain itu, pihak keluarga bilang ada keributan, tawuran dengan keluarga sejak tadi malam”.
Rony mengatakan, usai perkelahian, korban meminta maaf kepada keluarganya namun tidak mengungkapkan keinginannya untuk mengakhiri nyawa.
“Belum, sampai saat ini kami belum menemukan (surat/grafik terakhir korban),” tutupnya.
Terbaru, korban dibawa ke RS Cipto Mangunkusumo Jakarta untuk dilakukan autopsi. Atlet dan sesama motivasi lari
Meninggalnya seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) berinisial D (13) mengejutkan banyak pihak, apalagi ia merupakan atlet atletik yang dijadwalkan bertanding akhir pekan ini.
Ketua RT 06 RW 02 Palmerah, Sapto, mengatakan D dikenal sebagai orang yang utuh meski pendiam.
“Dia adalah orang yang pendiam dan berolahraga setiap hari.
“Dia atlet, atlet DKI Jakarta, pelari,” ujarnya saat ditemui Sapto di rumah duka, Komplek Hankam, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (19/4/2024).
Sebelum digantung, DK terlihat berlatih jogging sore hari di sekitar kompleks.
D akan mengikuti perlombaan pada Minggu (21/4/2024).
“Prestasinya bagus. Ini juga merupakan tim yunior.
Kemarin masih terlihat berlari,” jelas Sapto.
Citra Dee cukup menginspirasi teman-temannya, meski dikenal pendiam.
Bahkan, putra Saptu yang kini duduk di bangku kelas 8 SMA itu pernah ingin mengikuti jejak D dengan bersekolah di salah satu SMA Negeri di Jakarta.
“Anak saya kelas 2 jadi motivasinya kalau SMA ingin masuk SMAN 5 seperti dia.
“Anak saya juga atlet, perenang, sama saja,” jelasnya.
Komentar:
Berita atau artikel ini tidak dimaksudkan untuk mendorong bunuh diri. Pembaca yang merasa membutuhkan konseling atas permasalahan kejiwaannya, apalagi jika pernah memiliki pikiran untuk bunuh diri, sebaiknya jangan ragu untuk berkonsultasi ke rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa, berkonsultasi atau menemui psikiater. Terdapat beberapa saluran yang tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, salah satunya adalah Saluran Kesehatan Jiwa RSD/RSJ
Artikel ini tayang di WartaKotalive.com dengan judul Siswi SMA Palmerah Digandeng Atlet Berprestasi, Ingin Berlaga Akhir Pekan Ini