TribuneNews.com, Bekasi – Terungkap bagaimana jenazah anak bertuliskan nama GH itu dibuang oleh Didik Setiawan, 61 tahun, ke dalam lubang pompa air sedalam 2,5 meter.
Korban diangkat dengan tali panjang.
Penyidik Polres Metro Bekasi pada Kamis (6/6/2024) melakukan rekonstruksi awal di tempat kerja di RT 03 RW 07, Desa Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Bekasi.
Setelah itu, tersangka menutup lubang tersebut dengan menggunakan asbes.
“Setelah itu, tersangka menutup lubang sumur mesin pompa air dengan menggunakan asbes. Nah, di adegan baru ini, kami juga akan memeriksa lebih lanjut kepala pelakunya,” kata AKBP Muhammad Firdaus, Kasat Reskrim.
Firdaus mengatakan, ada 34 adegan pada rekonstruksi sebelumnya.
Awalnya (kasus) ada 29 adegan, kemudian saat eksekusi ditambah lima adegan sehingga total menjadi 34 adegan, kata Firdaus.
Firdaus menjelaskan, penambahan adegan ini menunjukkan ditemukannya fakta baru dari kegiatan pra reinvention karena kegiatan ini bertujuan untuk menguji fakta yang diperoleh dari keterangan pelaku dan hasil penyelidikan saat ini.
Tambahan pemandangan atau fakta baru, tersangka mengikat karung tersebut ke korban dengan tali kain sebelum diikat.
Didik Setiawan alias DS (61) ditetapkan sebagai tersangka kasus penyerangan seksual dan pembunuhan anak bernama GH (9).
Korban dan pelaku tinggal bersebelahan dengan jarak 200 meter.
GH dilaporkan hilang pada Jumat (31/5/2024) saat sedang bermain di halaman dekat rumahnya.
Rupanya GH dipanggil ke rumah DS, di sana korban diserang hingga dibunuh dan jasadnya ditemukan terbungkus tas di dalam sumur pada Minggu (2/6/2024).
Usai menghajar korban sebanyak dua kali di dalam rumah, Sirani meremukkan mulutnya dan mencekik GH. (Nur Indah Farah Udina)
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Bagaimana Pembunuh Bocah 9 Tahun di Bekasi Membuang Jenazah Korban ke dalam Sumur: Lift Tali Panjang.