TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Pada hari kedua Forum Gas Bumi 2024 di Bandung, penyelenggara Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) mencatat Jawa Timur memiliki potensi produksi gas bumi yang besar. wilayah
Total kapasitas gas bumi yang melimpah tersebut berasal dari Kontraktor Kerja Sama (KKKS) Pertamina EP Region 2 dengan tambahan kapasitas pasokan gas bumi sebesar 90 MMSCFD (juta kaki kubik per hari) dari Zona 7 dan 5.
Lalu ada KKKS Petronas Carigali Ketapang II Ltd. Lapangan Bukit Panjang memiliki potensi 40 hingga 50 MMSCFD pada tahun 2026 hingga 2033. Selain itu, Husky-CNOC Madura Ltd. KKKS. Selain itu, terdapat potensi kapasitas produksi hingga 318 MMSCFD dengan serapan saat ini sekitar 210 MMSCFD. Dengan demikian, wilayah Jawa Timur mempunyai potensi gas bumi lebih dari 100 MMSCFD.
Syarif Maulana Chaniago, Kepala Departemen Komersialisasi Gas Bumi SKK Migas, mengatakan dengan adanya tambahan kapasitas gas yang besar, SKK Migas tengah menggalakkan pembangunan infrastruktur di kawasan industri di sekitar wilayah distribusi gas bumi maupun di luar wilayah tersebut.
“Dengan menyalurkan gas bumi ke wilayah-wilayah di luar cakupannya, kita akan membuka pasar baru untuk memaksimalkan pemanfaatan gas bumi nasional,” kata Syarif pada Forum Gas Bumi 2024 di Bandung, Kamis (20 Juni 2024).
Syarif mengatakan, pemerintah telah menunjukkan komitmen untuk memastikan optimalisasi produksi gas bumi, antara lain dengan pembangunan pipa Cirebon-Semarang atau Sisem Tahap II sepanjang 245 km dengan anggaran APBN sebesar Rp3,07 triliun.
Masa konstruksi proyek tersebut diperkirakan 17 bulan terhitung Juli 2024 hingga Desember 2025. Pembangunannya dilakukan secara paralel yaitu. H. Ruas Batang – Pemlang sepanjang +/- 63 kilometer, Pemlang – Cirebon sepanjang +/- 108 kilometer dan Cirebon – Kandang Hor Timur sepanjang +/- 108 kilometer +/- 74 kilometer. “Mudah-mudahan tolnya tidak melebihi US$0,5/MMSCF,” kata Syarif.
Sementara itu, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Laode Suleiman mengatakan, pemerintah berupaya membangun infrastruktur distribusi gas bumi dari produsen ke pengguna guna meningkatkan penyerapan gas bumi. gas alam . khususnya di bidang produksi gas alam.
Untuk itu, harus ada koordinasi antar seluruh pemangku kepentingan agar pasokan dan distribusi gas dapat berjalan bersama, ujarnya.