Terancam Perang Habis-habisan, Israel Siapkan Rumah Sakit Bawah Tanah, Ada 2.000 Lebih Tempat Tidur

TRIBUNNEWS.COM – Di bawah kota Haifa di Israel utara terdapat rumah sakit bawah tanah besar.

Ruang operasi di sudut; Ada ruang bersalin dan peralatan medis.

Tapi tidak ada pasien di rumah sakit bawah tanah.

Rambam Medical Center menggali bunker tersebut setelah perang tahun 2006 antara Israel dan Hizbullah.

Biasanya tempat parkir bertingkat, namun kurang dari tiga hari kemudian berubah menjadi rumah sakit.

Lembaga ini dirancang untuk lebih dari 2 ribu tempat tidur.

Ketika terjadi serangan besar terhadap Israel. Fasilitas ini akan menampung pasien dari pusat kesehatan di lapangan dan rumah sakit terdekat lainnya.

Selain itu, terdapat kantor untuk merawat korban luka.

Para dokter mengatakan mereka siap menyerang Haifa.

Ancaman perang habis-habisan di wilayah tersebut telah terjadi sejak pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh dan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr.

“Tidak ada yang tahu kapan, kapan hal itu akan terjadi. Kami banyak bicara,” kata Dr. Avi Weisman, direktur medis pusat tersebut, menurut BBC.

Masyarakat Israel khawatir saat ini, katanya.

Dr. Avi Weissman dan stafnya berharap peningkatan kekerasan tidak akan bertahan lama. Israel memberi isyarat persiapan untuk serangan.

Pada saat yang sama, Israel membiarkan pintu terbuka terhadap serangan pendahuluan dari Iran dan Hizbullah Lebanon.

Anadolu Agency melaporkan, mengutip pernyataan juru bicara pemerintah Israel David Menser.

David Menser tidak mengkonfirmasi apakah AS telah mencegah Israel melancarkan serangan pendahuluan terhadap Iran dan Hizbullah di tengah ancaman pembalasan atas pembunuhan di Teheran dan Beirut.

“Kami telah mengambil tindakan pencegahan yang luar biasa di masa lalu dan tidak menunggu untuk diserang ketika tampaknya serangan akan datang,” kata Menser dalam MEMO, Senin (8/5/2024).

“Tidak ada keraguan bahwa Israel akan mengambil tindakan yang tepat sesuai keputusan pemerintah terpilih untuk melindungi rakyatnya dan melindungi negara,” katanya.

“Jika diperlukan tindakan pencegahan, tindakan tersebut akan diarahkan kepada militer Israel, yang akan menjalankan wewenang pemerintah dan keputusan pemerintah,” tambah David Menser.

Israel telah meningkatkan tingkat kewaspadaannya dalam beberapa hari terakhir.

Setelah Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, dibunuh di Teheran Rabu lalu, Iran, Israel mengharapkan pembalasan militer dari Hizbullah dan Hamas.

Israel telah menyerukan “serangan pencegahan” untuk mencegah pembalasan yang dapat meningkat.

Namun, pakar militer seperti Yaakov Amidror, mantan penasihat keamanan nasional perdana menteri Israel, percaya bahwa meskipun serangan pendahuluan terhadap Hizbullah mungkin dilakukan, tindakan serupa terhadap Iran dapat menjadi rumit karena jarak antara kedua negara.

Pembunuhan Panglima Utama Hizbullah Fuad Shukr diketahui terjadi pada Selasa (30/7/2024) di pinggiran kota Beirut.

Keesokan harinya, Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas, dibunuh di Teheran.

Iran dan Hizbullah telah bersumpah membalas pembunuhan yang mereka lakukan terhadap Israel.

Israel mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Shukr, namun tetap bungkam atas kematian Haniyeh. Ilustrasi – Asap mengepul di perbatasan Israel-Lebanon dari lokasi serangan roket menuju desa Metula di Israel pada hari Sabtu. (AFP/Getty Images) Berita terkini tentang perang Israel-Hamas

Para wartawan di lapangan melaporkan bahwa serangan udara Israel menghantam Jalur Gaza tengah dan timur Khan Younis di selatan.

Tiga orang tewas dan lebih dari 10 orang terluka dalam serangan Israel semalam terhadap pengungsi di Deir el-Balah di Gaza tengah, sehari setelah puluhan orang tewas di Jalur Gaza.

Hamas telah menunjuk pemimpinnya di Gaza Yahya Sinwar sebagai pemimpin politik baru gerakan tersebut, menggantikan Ismail Haniyeh, yang terbunuh dalam serangan besar-besaran Israel di Teheran.

Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa Israel telah bersumpah untuk membunuh Shinawa sebagai kepala politbiro Hamas yang baru.

Pejuang Hamas menembakkan roket dan bom ke tank Israel di kota Rafah di selatan, sementara pasukan Israel fokus di wilayah Khan Younis di Gaza tengah dan selatan.

Di Tepi Barat yang diduduki, pasukan Israel membunuh seorang warga Palestina di dekat Tubas dan menembak mati tiga pemuda Palestina dalam serangan di kota Beit Furik, sebelah timur Nablus.

Kanada sedang mengevakuasi keluarga staf diplomatiknya di Israel sebelum Iran dan sekutunya melakukan pembalasan terhadap Haniyeh Hamas di Teheran dan Fuad Shukr dari Hizbullah di Beirut, media Israel melaporkan.

Presiden AS Joe Biden berbicara dengan timpalannya dari Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani tentang upaya mengurangi ketegangan regional dan memastikan gencatan senjata di Gaza.

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan Chicago Council on Global Affairs menemukan bahwa sebagian besar warga AS menentang pengiriman pasukan AS untuk membela Israel jika Iran menyerangnya.

Setidaknya 39.653 orang tewas dan 91.535 luka-luka dalam perang Israel di Gaza.

Diperkirakan 1.139 orang tewas di Israel selama serangan Hamas 7 Oktober dan lebih dari 200 orang ditangkap.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lainnya tentang konflik Palestina dan Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *