Tentara Israel Tembaki Konvoi PBB di Rafah, Sopir WHO Tewas Tertembak, Kini Lebih 200 Relawan Tewas

Tentara Israel menembaki konvoi PBB di Rafah, pengemudi WHO ditembak mati, lebih dari 200 sukarelawan tewas

TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Israel menembaki konvoi PBB di Rafah, menewaskan pekerja bantuan asing. Pengemudi WHO meninggal.

Pasukan Israel menembak mati seorang pekerja LSM asing dan melukai lainnya pada 13 Mei di kota Rafah di Gaza selatan, pemerintah setempat melaporkan.

Dua pekerja bantuan sedang bepergian dengan kendaraan PBB, dengan jelas memperlihatkan bendera dan lambang PBB ketika mereka diserang oleh Israel. Majelis Umum PBB pada Jumat (5 Oktober 2024) mengeluarkan resolusi yang mendorong Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mempertimbangkan kembali keanggotaannya di Palestina. Dalam pemilu tersebut, 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota resmi PBB, termasuk Indonesia. Dua puluh lima negara menolak, lalu sembilan negara menolak. Siapa? Ini daftarnya. Coba Bun BERITA / SRIHANDRIATMO MALAU / AKBAR PERMANA

Video mobil sasaran memperlihatkan beberapa lubang peluru melalui jendela.

“Kami mengutuk keras kekejaman yang dilakukan pendudukan Israel terhadap warga Palestina dan pekerja bantuan asing di Jalur Gaza,” demikian pernyataan pemerintah Gaza.

“Kami menyerukan semua negara untuk mengutuk tindakan keji ini.”

Sejauh ini, pasukan Israel telah membunuh lebih dari 200 pekerja bantuan sejak awal perang ketika mereka memblokir jalan.

Sebelumnya pada tanggal 1 April, sebuah pesawat tak berawak Israel menembak jatuh dan menewaskan tujuh pekerja bantuan Barat yang mengangkut bantuan makanan di Jalur Gaza. Tiga roket berturut-turut menghancurkan kendaraan mereka.

Militer Israel telah mengizinkan pekerja bantuan dari badan amal World Central Kitchen yang berbasis di AS untuk membantu mengirimkan bantuan dari pantai ke depot.

Koki terkenal José Andrés, pendiri organisasi tersebut, menuduh Israel sengaja menargetkan pekerja bantuan.

Pada tanggal 5 April, setidaknya 203 pekerja bantuan telah dibunuh oleh Israel, menurut Aid Worker Security, yang memantau serangan terhadap bantuan kemanusiaan di seluruh dunia.

Arvind Das dari Komite Penyelamatan Internasional (IRC) yang berbasis di AS mengatakan kepada majalah Time tentang Israel yang menargetkan pekerja bantuan.

Israel telah berusaha membatasi makanan, air dan pasokan lainnya ke Gaza meskipun ada tekanan internasional dan peringatan akan terjadinya kelaparan.

Pada tanggal 9 Oktober, Menteri Pertahanan Yoav Gallant memerintahkan “pengepungan total” terhadap Gaza.

“Saya telah memerintahkan pengepungan seluruh Jalur Gaza.” Tidak akan ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada bahan bakar, semuanya akan berhenti berfungsi, “kata Gallant.

“Kami memerangi manusia dan hewan dan kami melakukan hal itu,” katanya.

“Pasukan Israel menembaki seorang staf PBB di Rafah, selatan Jalur Gaza. Laporan menunjukkan bahwa seorang anggota staf PBB terluka parah dan seorang pengemudi Palestina tewas.” Pengemudi mobil bermerek WHO ditembak mati oleh tentara Israel

Sopir WHO tewas dan staf asing terluka dalam penembakan Israel di Rafah Gaza

Seorang pengemudi Palestina yang bekerja untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tewas dan seorang pekerja asing terluka dalam serangan Israel di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, kata sumber medis di Anadolu pada hari Senin.

Kantor berita Anadolu melaporkan bahwa kendaraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ditembak jatuh oleh pasukan Israel di timur Rafah, menambahkan bahwa staf asing yang terluka dibawa ke rumah sakit Eropa di kota Khan Yunis di Gaza selatan untuk disembuhkan.

Tidak ada komentar dari militer Israel mengenai laporan tersebut.

Namun televisi pemerintah Israel, KAN, mengatakan tentara telah melancarkan penyelidikan atas insiden di dekat Penyeberangan Rafah dengan Mesir, jalur kemanusiaan utama ke Jalur Gaza yang terkepung.

KAN mengatakan tidak jelas apakah tentara Israel atau pria bersenjata melepaskan tembakan ke kendaraan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Menurut data UNRWA, sejak 7 Oktober, ketika Israel memulai perang brutal di Jalur Gaza, setidaknya 171 personel PBB tewas.

(Sumber: The Cradle, Middle East Monitor)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *