Tentara Israel Serang Sekolah PBB Tempat Ribuan Pengungsi Berlindung, 40 Orang Tewas

TRIBUNNEWS.COM – Ribuan pengungsi berlindung pada Kamis (6/6/2024) di sekolah yang dikelola UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina.

Pada Jumat (7/6/2024), tentara Israel menyatakan 17 teroris tewas dalam serangan udara tersebut.

Serangan Israel terhadap sekolah PBB telah meningkatkan jumlah korban dalam perang di Gaza.

Pada hari Jumat, tentara Israel mengatakan bahwa serangan terhadap sasaran (tentara Israel) mengkonfirmasi identitas 17 orang (teroris) di sekolah tersebut. 40 orang meninggal

40 tewas dalam serangan udara Israel di sekolah yang dikelola PBB

Menurut otoritas pemerintah setempat, korban tewas sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Serangan hari Kamis ini terjadi setelah tentara mengumumkan serangan darat dan udara baru terhadap beberapa kamp pengungsi di Gaza tengah.

Kantor berita Palestina Wafa melaporkan ribuan pengungsi Palestina berlindung di sekolah al-Sardi, yang berafiliasi dengan badan pengungsi PBB. Tanggapan Hamas

Hamas, kelompok Palestina yang menguasai Gaza, mengutuk serangan dini hari itu sebagai pembantaian.

Sementara itu, kantor media Hamas menuduh tentara Israel menyebarkan informasi palsu.

Hamas mengklaim bahwa tiga warga Israel yang dinyatakan tewas masih hidup dan setidaknya dua lainnya tewas dalam serangan lainnya.

Hamas mengatakan 14 anak juga tewas dalam serangan di sekolah tersebut.

Sebelumnya, juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan sembilan teroris tewas ketika pesawat tempur menyerang tiga ruang kelas di sekolah tersebut.

Menurutnya, sekitar 30 pejuang Jihad Islam dan Hamas bersembunyi di sana.

Di sisi lain, Ketua UNRWA Filipe Lazzarini mengatakan serangan itu dilakukan tanpa peringatan sebelumnya.

Dia menambahkan bahwa UNRWA berbagi semua fasilitasnya (termasuk sekolah) dengan tentara Israel dan pihak lain yang terlibat konflik.

Lazzarini mengatakan penggunaan gedung PBB sebagai serangan, sasaran atau tujuan militer merupakan tindakan yang melanggar hukum kemanusiaan internasional. Pembaruan perang Israel-Hamas

Pasukan Israel melakukan serangan udara di sekitar Rumah Sakit Martir Al-Aqsa di Deir Al-Bala, menewaskan dan melukai banyak orang.

Direktur Rumah Sakit Khusus Kuwait di Rafah mengatakan puluhan orang telah dibunuh oleh tentara Israel di jalanan dan pekerja bantuan tidak dapat menjangkau korban luka. Warga Palestina berkumpul di lokasi serangan Israel terhadap kamp pengungsi di Rafah pada 27 Mei 2014, saat pertempuran berlanjut antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas. (AFP/EYAD BABA)

PBB memasukkan tentara Israel ke dalam daftar hitam karena melakukan kekerasan terhadap anak-anak dalam konflik tersebut, yang menurut para pemimpin hak asasi manusia adalah hal yang dibenarkan.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 77 orang tewas dan 221 luka-luka dalam 24 jam terakhir.

Mediator Mesir dan Qatar mengatakan mereka menunggu tanggapan Hamas terhadap tawaran gencatan senjata terbaru.

Setidaknya 36.731 orang tewas dan 83.530 luka-luka dalam perang Israel melawan Gaza sejak 7 Oktober 2023.

Jumlah korban tewas yang disesuaikan di Israel akibat serangan Hamas meningkat menjadi 1.139, dan banyak yang masih terjebak di Gaza.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lainnya terkait konflik Palestina-Israel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *