TRIBUNNEWS.COM – Israel kembali berbohong dan mengingkari janjinya pada Senin (17/6/2024) usai diserang di Rafah Timur.
Meski Israel menyatakan jeda taktis, pada Minggu (16/6/2024) Jalan Salah al-Din terus menyerang Gaza mulai dari kawasan Rafah hingga Rumah Sakit Eropa. sampai jam 8 malam
PBB telah menyetujui pengiriman bantuan ke Jalur Gaza.
Namun, pada hari kedua Idul Adha, Israel mengingkari janjinya dengan melancarkan serangan udara oleh pasukan di Rafah, ujung selatan Jalur Gaza.
Sembilan warga Palestina tewas dalam insiden ini.
Menurut sumber medis di Rumah Sakit Eropa di Gaza, sembilan orang yang tewas telah dibawa ke Rumah Sakit Khan Isnis di Gaza selatan, di mana beberapa orang yang terluka berada dalam kondisi kritis.
Israel menargetkan para pedagang dan petugas keamanan kargo swasta ketika mereka menunggu truk memasuki penyeberangan Kerem Shalom di Jalur Gaza selatan, kata Anadolu Agency.
Sebelumnya, sebuah pesawat tak berawak Israel menghantam sebuah rumah di lingkungan Tel Sultan di sebelah barat Rafah, menewaskan satu warga sipil dan melukai lainnya.
Selain itu, penembakan Israel di wilayah Khirbat al-Adas merenggut nyawa warga Palestina dan melukai orang lain, termasuk anak-anak dan perempuan.
Tentara Israel merebut sekitar 70 persen kota Rafah di Jalur Gaza pada hari Senin.
Zionis berencana mengakhiri kampanye militer mereka di wilayah tersebut dalam beberapa minggu.
Menurut informasi, serangan militer saat ini terfokus di sekitar kota Tell al-Sultan dan di bagian timur distrik Shabora. Laporan korban di Gaza
Hingga saat ini, 37.300 warga Palestina tewas akibat serangan brutal Israel di Jalur Gaza.
Kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.
Otoritas kesehatan setempat mengatakan lebih dari 85.000 orang terluka.
Selama lebih dari delapan bulan perang Israel, sebagian besar Jalur Gaza kehabisan makanan. Rusaknya akibat blokade air bersih dan obat-obatan.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)