TRIBUNNEWS.COM – Tentara pendudukan Israel mengumumkan kematian dua anggotanya pada Kamis (25/7/2024).
Salah satunya, Moti Rev (37) dari Brigade Gebat, ditembak oleh perlawanan Palestina dengan rudal anti-tank.
Moti Rabe terkena roket saat mengerjakan buldoser D9 di Rafah, Jalur Gaza selatan.
“Seorang tentara Israel tewas akibat penembakan rudal anti-tank ke buldoser militer selama pertempuran darat di Rafah,” diumumkan Pasukan Pertahanan Israel di situs resminya, Jumat (26/07/2024).
Sementara itu, ada lagi prajurit Noam Daak (19) di batalion 9 dari personel lapis baja.
Dia meninggal setelah menjadi sasaran perlawanan Palestina di Jalur Gaza selatan.
Dua tentara Israel lainnya terluka parah dalam pertempuran itu. Brigade Al-Qassam dan Brigade Al-Quds berhasil menyerang tank Israel
Brigade Al-Qassam, sayap militer gerakan perlawanan Hamas, merilis video yang menunjukkan anggotanya menargetkan tank Israel di Jalur Gaza.
Video yang dirilis hari ini menunjukkan Hamas menargetkan tank Merkava dan buldoser D9 di Rafah dan timur Khan Yunis.
Brigade Al-Qassam membenarkan bahwa mereka menargetkan tank Merkava Israel Al-Yasin 105 dengan peluru di daerah Sheikh Nasr, sebelah timur Khan Yunis.
“Mujahidin menghancurkan tank Merkava lainnya setelah menargetkannya dengan perangkat Shavaz, menyebabkannya terbakar,” kata Brigade Al-Qsam dalam sebuah pernyataan.
Oleh karena itu diperlukan pendaratan helikopter untuk melakukan evakuasi, lanjutnya.
“Sebuah helikopter pendudukan mendarat dengan bom asap yang dilepaskan ke ruang operasi untuk mengevakuasi tentara yang terluka,” tambahnya, seperti dilansir Al Mayadeen.
Selain itu, brigade al-Qassam mengikuti jalur mesin pendudukan Israel dan menentukan lokasi perangkat tersebut setelah menanam dan menyembunyikan bahan peledak.
Pada saat yang sama, Brigade al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina (PIJ), membombardir konsentrasi tentara dan kendaraan pendudukan Israel di timur laut Khan Yunis. Jumlah korban
Saat Israel melanjutkan agresinya di Jalur Gaza, jumlah korban tewas warga Palestina pada Sabtu (7/10/2023) hingga Kamis (25/07/2024) bertambah menjadi lebih dari 39.175 orang dan 90.403 lainnya luka-luka, dengan 1.147 kematian di Israel. Menurut Anadolu Agency.
Sebelumnya, Israel mulai melakukan pengeboman di Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023) untuk melawan pendudukan dan kekerasan Israel di Al-Aqsa sejak tahun 1948.
Menurut Israel, ada sekitar 120 sandera, hidup atau mati, yang masih ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza setelah menukar 105 sandera dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.
Menurut laporan yang diterbitkan Yedioth Ahronoth pada awal Juli 2024, saat ini terdapat lebih dari 21.000 warga Palestina yang masih berada di penjara Israel.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lainnya terkait konflik Palestina vs Israel