Pasukan AS tiba di Siprus membawa peralatan yang belum pernah ada sebelumnya
TRIBUNNEWS.COM- Pasukan AS tiba di Siprus membawa “peralatan yang belum pernah ada sebelumnya.
Surat kabar Lebanon Al-Akhbar melaporkan pada hari Jumat bahwa delegasi militer AS telah tiba di Siprus dalam beberapa hari terakhir.
Mereka membawa peralatan yang “belum pernah ada sebelumnya”, dengan tujuan menjadikan pulau Mediterania sebagai platform oposisi terhadap Iran dan Hizbullah.
Surat kabar itu mengatakan bahwa delegasi militer AS dalam jumlah besar tiba di Siprus dalam beberapa hari terakhir dan mengadakan pertemuan darurat dengan pejabat dari Kementerian Pertahanan dan Badan Intelijen Siprus.
Menurut surat kabar Lebanon, pasukan logistik, militer dan keamanan membawa sejumlah besar peralatan, senjata dan sistem pertahanan udara modern bersama delegasi, serta pengangkutan helikopter dengan cepat.
Para pejabat Siprus mengatakan mereka belum pernah melihat senjata sebanyak dan sejenisnya.
Keduanya mengakui bahwa Amerika telah memberi tahu mereka bahwa tujuan mereka terkait dengan ketegangan yang terjadi saat ini di kawasan, dan bahwa pulau tersebut akan menjadi salah satu platform untuk mencegah kemungkinan serangan dari Iran, Yaman, dan Hizbullah.
Surat kabar tersebut mengatakan bahwa pihak AS mengambil inisiatif untuk secara langsung meminta pihak berwenang Siprus untuk melakukan latihan gabungan yang tidak siap di darat dan laut pulau tersebut.
Menurut laporan di surat kabar Lebanon, yang dilansir situs Ibrani, “Para pejabat Siprus siap berkomunikasi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan dengan kekuatan dan negara-negara poros perlawanan, khususnya Hizbullah, untuk menyampaikan pesan bahwa apa yang terjadi adalah hal ini terjadi. bertentangan dengan keinginan mereka, dan mereka tidak ingin melibatkan negara mereka dalam perang apa pun.”
Mereka menyatakan ketakutan bahwa pulau itu akan menjadi arena konflik dengan Iran, Hizbullah, dan bahkan Ansarallah.
Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Hassan Nasrallah, mengeluarkan peringatan kepada pemerintah Siprus pada bulan Juni lalu agar tidak membuka fasilitas perang melawan Lebanon, sementara Presiden Siprus Nikos Christodoulides, menanggapi peringatan Nasrallah, menegaskan bahwa Nicosia tidak terlibat dalam perang ini. dan bahwa negaranya adalah bagian dari solusi, bukan masalah.
Sumber: Al Akhbar, Russia Today