Tengah Proses Cerai, Nisya Ahmad dan Andika Rosadi Masih Tinggal Serumah demi Anak

Tribun News Service.com – Pengacara Andika Rozadi, Nata Sasmita mengungkap kliennya masih tinggal serumah dengan Nisia Ahmed.

Kabarnya, Nisia Ahmed telah menggugat cerai suaminya Andika Rozadi.

Nisya Ahmad mengajukan gugatan cerai pada 10 Mei 2024 di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

Meski sedang dalam proses perceraian, Nisya dan Andika masih tinggal serumah.

Pengacara Andika mengungkapkan, hal itu dilakukan Nisya dan Andika demi putranya.

“Karena masih satu rumah, kami terus memperjuangkan anak tersebut karena anak tersebut perlu diselamatkan,” kata Nata dikutip YouTube Mantra Room, Kamis (1/8/2024).

Nata menambahkan, kliennya masih tinggal serumah karena ketiga anaknya masih anak-anak.

“Karena anak itu masih anak-anak,” imbuhnya.

Ia juga mengatakan kliennya tidak pernah berpisah dengan istrinya di rumah sejak masalah itu muncul.

“Sejauh ini di rumah, tidak ada (pinjaman),” ujarnya.

Meski masih tinggal serumah, pengacara Enika mengaku kliennya sudah pisah ranjang dan istrinya.

“Iya (tempat tidur terpisah),” ujarnya.

Lebih lanjut, Nata menyebut tulisan Nisya terhadap kliennya menimbulkan perselisihan.

“Masalah konflik karena masih muda, mungkin karena kehidupan sosialnya selalu ada,” jelasnya.

Nisia diketahui menikah dengan Andika Abdellah Soria Safardi Rozadi pada 2009.

Sejak menikah, keduanya telah dikaruniai tiga orang anak.

Pengacara Andica Rosadi membantah tudingan pihak ketiga

Diberitakan sebelumnya, Nata Sasmita membantah alasan Nisya Ahmed menggugat cerai Andika Rosadi karena ada pihak ketiga.

“Saat ini perselisihan tersebut hanya persoalan umum. Belum jelas apakah benar pihak ketiga,” kata Nata.

Nata belum bisa menanggapi tuduhan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Nata mengatakan, sejauh ini tidak ada bukti adanya kekerasan dalam rumah tangga.

“KDRT belum bisa kita tangani, saat ini belum ada buktinya,” ujarnya.

Selain itu, Nata mengatakan Nisya hanya menggugat cerai dan tidak mencari perlindungan terhadap anak atau harta benda lainnya.

“Tidak ada (yang meminta) hak asuh anak, harta sapi Guinea belum dibuka, (yang kami cari) hanya perceraian,” kata Nata.

(mg/Roby Danisalam)(Tribunnews.com.Yurika)

Penulis Ceballas magang di Marret University (UNS).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *