Laporan Koresponden TribunNews.com, Rina Ayu
Tribunnews.com, Jakarta – Staf medis dunia masih memiliki masalah kesehatan dalam bentuk penyakit kronis.
Penyakit kronis – umur panjang dan perawatan panjang untuk waktu yang lama.
Setidaknya ada lima penyakit kronis dan ada kasus di dunia.
Seminitis, ginjal, sakit jantung, penyakit jantung, hipertensi dan diabetes dalam bentuk melitium.
Informasi menunjukkan bahwa penyebaran hipertensi diperkirakan akan meningkat sebesar 29% dari populasi orang dewasa pada tahun 2025.
Hipertensi adalah risiko penting seperti otak, jantung, ginjal, retina, pembuluh darah besar (aorta) dan pembuluh darah perifer.
Pada saat yang sama, diabetes melitlite juga menunjukkan peningkatan tren tren.
Pada tahun 2024, diyakini bahwa melepaskan perkiraan diabetes untuk lebih dari 20 juta orang di lima orang tertinggi di dunia.
Penyakit ini sering mempengaruhi hipertensi, yang dipengaruhi oleh stroke, aneurisme, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
“Penyakit kronis adalah salah satu tantangan terbesar kesehatan di dunia kesehatan. Itulah sebabnya dokter dan staf medis penting untuk memperkuat pemahaman skrining”, 3/01/2012).
Menurut WHO, lebih dari 17 juta orang meninggal karena penyakit jantung.
Kurangnya merokok, pola makan yang tidak seimbang dan kurangnya aktivitas fisik adalah faktor kunci untuk memperkuat penyakit jantung Indonesia. Oleh karena itu, pendidikan staf medis akan sangat penting dalam mencegah dan memproses penyakit.
Untuk mendukung pengobatan penyakit kronis, 2025 telah memperkenalkan penerbit medis nasional di 11 kota besar di Indonesia.
“Kesehatan Konstruksi: Ilmu Penyakit Kronis”, seminar ini, konsep baru untuk dokter dan dokter untuk dokter.
Jakarta adalah dokter yang memperkenalkan Dokter, Seminar Nasional Yocanes Purwoto, SPPD-Hed, Moderator Financim dan Prof. Sidartwan Snow, MD, kandidat ilmiah, DTM dan H, Fanos, Facial dan Dr. Ida Gugawan, MS, sp. G.K, bagian bawah. K.M.