Teks Khutbah Jumat 7 Juni 2024: Hikmah Datangnya Bulan Dzulhijjah

TRIBUNNEWS.COM – Contoh teks khutbah Jumat bulan Dzulhijjah 1445 H / 2024 M bertema hikmah bulan Dzulhijjah.

Teks khutbah Jumat Dzulqadah 2024 pada artikel ini menyangkut munculnya bulan Dzulqadah yang termasuk dalam empat bulan haram (suci).

Dalam khutbah Jumat Dzulqadah 2024 kali ini akan dijelaskan bagaimana umat Islam dapat meningkatkan keimanannya melalui hikmah di balik bulan mulia ini.

Khotib dapat menjelaskan keistimewaan bulan Dzulhijjah melalui risalah Rasulullah SAW.

Contoh teks khutbah jumat ini dapat dibaca pada saat khutbah sholat jumat 7 Juni 2024.

Simak contoh khutbah Jumat berikut ini yang dikutip dari laman Pondok Pesantren Lirboyo. Khutbah Jumat : Hikmah Khutbah Bulan Dzulhijjah I لأَجْرُ والَسَنَاتُ. di atas قَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ. Kalau Tuhan mau, kalau Tuhan mau, kalau Tuhan mau, kalau Tuhan mau, ya Tuhan. Topik di atas: إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِن hewan peliharaan وَالْأَرْضَ مِنَاب

Pada kesempatan mulia tersebut, di hari yang mulia ini, Khotib selalu mengajak dirinya dan jamaahnya untuk meningkatkan ketaqwaannya kepada Allah SWT.

Karena hanya dengan kesalehan seorang mukmin bisa disebut sebagai mukmin yang sejati, dan kesalehan sajalah yang merupakan persiapan terbaik menghadapi cobaan dunia yang fana ini.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT. dikatakan; إ Apakah sisi عِ الشُهُوْوْوْوْر shuttlepop اللٰه shuttle فيْه shuttlepins انْفُسَrance ُمْ وَقَي كَافَۑ gagal ةً كَم sles

“Sesungguhnya dua belas bulan adalah jumlah bulan menurut Allah, (as) dalam perintah Allah ketika Dia menciptakan langit dan bumi, empat bulan di antaranya najis.” (Perintah) ini adalah agama yang benar, maka janganlah kamu merugikan dirimu sendiri pada (bulan keempat) dan lawanlah semua orang musyrik karena mereka semua akan berperang melawan kamu secara seimbang. Dan ketahuilah bahwa Allah bersama orang-orang yang bertakwa. » (QS. At-Taubah: 36)

Salah satu dari empat bulan yang disebutkan dalam ayat ini adalah bulan Dzulhijjah, yang artinya bulan Dzulhijjah adalah salah satu bulan dimuliakannya Allah SWT. karena seperti yang kita ketahui bulan ini mempunyai beberapa keistimewaan yang tidak terdapat pada bulan-bulan lainnya.

Melaksanakan salah satu rukun Islam yaitu haji dan melaksanakan upacara kurban merupakan salah satu keistimewaan bulan Dzulhijjah.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah menjelaskan: ‎ٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَ جُمَََي

“Sesungguhnya zaman berubah seperti ketika Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Diantaranya adalah empat bulan haram (suci), tiga bulan berturut-turut: Dzulqo’dah, Dzulhijjah dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadi Tsani dan Syaban (HR. Al Bukhari & Muslim).

Maka, dalam salah satu khutbah Jumat bulan ini, Nabi bersabda: Website Insya Allah: يا ايها الناس اي يوم هذا? Apakah disana ada air? Anda tidak perlu khawatir tentang hal ini. ‎ Dan وفي شهركم هذا

“Hadits Ibnu Abbas RA, sesungguhnya Rasulullah ﷺ berdakwah kepada kaumnya di hari ‘Idul Qurban. Nabi bersabda: Wahai manusia, hari apa ini? Mereka menjawab: Ini adalah hari yang najis. Oh teman-teman, negara apa ini? Mereka menjawab: Itu adalah negara haram. Oh teman-teman, ini bulan apa? Mereka menjawab: Ini adalah bulan yang najis. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Sesungguhnya darahmu, hartamu, dan bagian-bagian tertentu dari tubuhmu adalah haram seperti yang terjadi saat ini, di negeri ini, dan di bulan ini. » (HR Imam Bukhari)

Sabda Nabi dalam khutbah itu diulangi dan dilanjutkan dengan doa dan penegasan bahwa khutbah tersebut merupakan peneguhan umatnya.

Bahkan Nabi Muhammad SAW menegaskan agar tidak ada lagi pertumpahan darah antara umat Islam dan kafir setelah hari “Idul Qurban”.

Dari hadis ini, kita dapat mengambil kesimpulan setidaknya ada tiga pesan Nabi Muhammad SAW.

Pertama, seorang pemimpin muslim harus selalu berkomunikasi dan memimpin rakyatnya. Salah satu cara berkomunikasinya adalah dengan mengingatkan diri sendiri akan pentingnya hari dan bulan suci yang diharamkan Allah. Merayakan hari dan bulan haram (mulia) berarti menunaikan Sunnah Nabi: berpuasa, bertakwa, dan melakukan amal sosial secara rutin. Dan pada bulan haram, perang (pertempuran fisik dan penyebaran prasangka) tidak diperbolehkan.

Kedua, dalam keagungan suatu tempat tinggal yang selalu digunakan untuk beribadah, Nabi memberi kata balada sebagai namanya. Kata balada dapat diartikan sebagai: wilayah, negara, desa, kota, negara.

Jika Nabi Muhammad ﷺ menyebut kata balada dalam khutbah Idul Adha, kita harus mengambil hikmah dari hikmah kecintaan Nabi Muhammad terhadap tanah air sesuai firman Allah: ُدَىٰ وَمَنْ هُوَ فِي ضَلٍ فِي ضَلٍ

“Sesungguhnya orang-orang yang mencarimu (memenuhi hukum-hukum Al-Qur’an) akan membawamu kembali ke tempat kembalimu (Mekkah). Katakanlah: “Tuhanku mengetahui orang-orang yang memberi petunjuk dan orang-orang yang jelas-jelas sesat.” Qashah: 85)

Dan ketiga, pentingnya menjadikan Islam sebagai agama yang mengedepankan perdamaian, dan bukan agama yang penuh kekerasan dan suka berperang.

Kisah perintah pengorbanan Nabi Ibrahim yang diminta membunuh putranya (Nabi Ismail) lalu menggantikannya dengan seekor domba menjadi bukti bahwa Islam benar-benar melindungi hak asasi manusia dan mencintai perdamaian.

Syaikh Utsman bin Hasan Al Khubawi dalam kitab Durratun Nashihin menjelaskan bahwa perjalanan Nabi Ibrahim dari negeri Syam ke Mekkah mengikuti perintah Allah diabadikan dalam rangkaian ibadah sunah puasa Tarwiyah (yataraw, memikirkan mimpi membunuh anak) dan puasa Arafah (‘arafa, mengetahui dan beriman bahwa mimpi itu datangnya dari Allah). Arafat juga merupakan tempat utama untuk menunaikan ibadah haji. Dan kemudian pada hari kesepuluh bulan Djuliyyah terjadi pembantaian (nahr). Ma’asyiral Muslimin Hafidhakumullah,

Syukur Nabi Ibrahim karena tidak membunuh putranya dibunuh dengan cara menyembelih 1.000 ekor kambing, 300 ekor lembu, dan 100 ekor unta untuk menaati Allah.

Kurban ini jelas merupakan ibadah sosial yang sangat mengangkat derajat para penggembala dan menjadi bukti keselamatan bagi para dlu’afa yang memperoleh manfaat dari pembagian daging kurban.

Diakhir khutbah ini, dalam semangat Idul Adha, marilah kita berdiri teguh bahwa agama Islam yang kita anut adalah Islam rahmatan lil ‘alamin, agama yang menyebarkan cinta kasih.

Dan mari kita lengkapi setiap harinya dengan hidup di Indonesia dengan berpegang teguh pada ajaran akidah Islam dan cinta tanah air untuk menyempurnakan keimanan kita. ين وقل رب اغفر وارحم وانت sebelum di atas سُوْلُهُ الدَّاعcing إلى deco اللهُم FLES صERMPERTE CING. Anda tidak perlu khawatir tentang hal ini هربديا وان Orrry إلى إلى إلى عليه واعل واعل وممتك إلى. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَ cukup وَاْلوک هَا وَمَا بَطَن َن َن َن َن َن َا ا ِنْدُونِيْ سِيَّ di hadapan ِيْنَ. Shalawat Allah ً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. Insya Allah حَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. Yang Mulia! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحسَانِ وَإ diatas ْي لَعَلَّكُمْ ت َذَكْر ُوْنَ اللهَ الْmaju َلَذِكْرُ اللهِ كْبَر

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *