TRIBUNNEWS.COM – Contoh Teks Khotbah Jumat 4 Oktober 2024
Dalam artikel ini teks Khotbah Jumat I Tahun 1446 karya Rabiul al-Agh mengangkat tema utama menghadapi permasalahan hidup.
Khutbah Jumat 4 Oktober 2024 menjelaskan pentingnya umat Islam selalu bertakwa ketika menghadapi tantangan hidup.
Seorang misionaris dapat mengajak umat Islam untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaannya selama menjalankan usahanya.
Contoh teks khotbah Jumat ini dapat dibaca pada khotbah Jumat hari ini, 4 Oktober 2024.
Simak contoh ajaran Jumat berikut ini yang dilansir di website Kamar Tidur Tevuireng. Khotbah Jumat: Usaha dan harapan adalah kunci untuk mengatasi kesulitan hidup
Penulis: Dr. K.H. Noor Hannan, L. M.H.I. الحَمْدُ لِلهِ الذِيْ وَفَّقَ مَنْ شَاءَ مِنْ عِبَادِht ِمْ اُ اُ اِ اِ اban اِ اِ اِ اِ اِ اِ اِ اِ اِ اِ اِ اِ اِ اِ اِ اِ اِ اِ اِ اِ, له له شريكِ الملك الكريم الحكا, mereka yang memiliki belas kasihan akan mengikuti mereka dan kedamaian ada di atas mereka.
Pada kesempatan yang indah ini, saya berjanji akan selalu berusaha meningkatkan ketaqwaan saya kepada Tuhan, khususnya kepada diri sendiri dan masyarakat. Dengan melakukan apa yang diperintahkan dan meninggalkan hambatan. Karena keimanan adalah kaidah terbaik kita dalam menjalani kehidupan ini, termasuk akhirat.
Allah SWT berfirman:
“Bagi orang yang bertakwa, niscaya Dia akan memberi jalan baginya dan rezeki yang tidak disangka-sangka. Barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi rezekinya. Sesungguhnya Allah akan menyelesaikan pekerjaannya. Sesungguhnya Allah telah mempersiapkan segala sesuatunya.” (As-Talaq: 2-3) )
Ketika kita menghadapi kesulitan dalam hidup, kesetiaan adalah jalan kita.
Pengabdian ini membuka jalan dari Allah SWT sehingga muncul solusi atas segala permasalahan dalam hidup.
Bahkan, ayat tersebut menegaskan bahwa khusyuk menjadi solusi ketika manusia kesulitan makan dalam kesehariannya.
Karena jika Anda beragama, Tuhan akan memberi Anda makanan yang tidak terduga.
Pasti ada masalah dalam hidup. Kita semua mempunyai masalah dalam hidup kita. Tidak ada seorang pun yang lepas dari masalah di dunia ini.
Kaya atau miskin, berpendidikan atau tidak. Permasalahannya adalah cara menguji para hamba dengan menilai siapa di antara mereka yang beramal shaleh.
Oleh karena itu, kami akan berusaha menyelesaikan masalah tersebut semaksimal mungkin bagi mereka yang yakin akan menghadapi masalah apa pun.
Jangan lari dari masalah, teruslah berkarya karena lari dari masalah akan membawa masalah yang lebih besar.
Setelah Anda mencoba, yang Anda butuhkan hanyalah kepercayaan diri. Seperti yang dikatakan Al-Qur’an:
“Maka jika kamu sudah mengambil keputusan, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang beriman.” (Pertanyaan Ali Imran: 159) Pertemuan Jumat Rahimqumullah
Usaha dan harapan tidak dapat dipisahkan. Ibarat berlayar, usaha ada di sisi kanan dan resiko ada di sisi kiri.
Jika kita menggunakan tangga dengan seimbang, kita bisa mencapai tepinya dengan lancar. Mengendarai satu telur itu berbeda, jadi kita akan keluar.
Kesatuan usaha dan tawaqal dapat kita contoh dari hadis.
Dikisahkan pada suatu hari ketika Nabi hendak melaksanakan salat Ashar di Madinah, tiba-tiba datanglah seorang laki-laki dengan membawa seekor unta berwarna merah.
Kemudian dia masuk ke dalam masjid dan menghadiri salat berjamaah. Ketika utusan itu mendengar hal ini, dia bertanya, “Jadi, untamu itu kamu pakai apa?” diminta. Laki-laki itu menjawab, “Aku beriman kepada Allah, dan insya Allah untaku tidak akan hilang walaupun diikat.” Namun jika Allah memerintahkan, unta itu tidak akan binasa.’
Mendengar jawaban ini, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Ikat sepatumu dan bertakwalah kepada Allah.”
Hingga Anda mengetahui bahwa agama tidak memperbolehkan Anda bergantung pada kerja keras.
Dalam ceritanya, seorang sahabat Umar menegur temannya karena bekerja di masjid hanya untuk salat. “Uang tidak jatuh dari langit,” ujarnya. Pesta Jumat Rahimikumullah
Apa yang dapat kita simpulkan dari cerita ini adalah bahwa kerja keras itu penting, begitu pula iman. Sebab dalam kehidupan nyata sering kali kita mengalami upaya-upaya yang tidak terduga.
Setiap tahapan kehidupan manusia memiliki misteri yang belum terpecahkan. Terkadang kita merasa sudah berusaha sekuat tenaga namun hasilnya tidak sesuai harapan.
Di sisi lain, kami berusaha mencapai level yang sama, namun hasil yang dicapai melebihi target. Kita harus mengambil sikap puas dengan semua yang telah Allah tetapkan dalam hidup ini. Nabi Muhammad SAW bersabda: Karena kebahagiaan anak manusia, ia ridha terhadap apa yang telah ditetapkan Allah, dan karena kelemahan anak manusia, ia murka terhadap apa yang Allah SWT. telah memutuskan.
“Dalam kegembiraan Anak Manusia ada kepuasan terhadap takdir Tuhan, dalam penderitaannya ada kebencian terhadap takdir Tuhan.
Semoga Tuhan selalu memberi kita kekuatan yang kita perlukan. Sebagai upaya untuk setia padanya.
Semoga Dia memberi kita keyakinan dan kesetiaan untuk selalu bergantung pada-Nya. Serta diberi sikap puas terhadap segala takdir yang diberikan Tuhan. Semoga Allah memberkati Anda dan keluarga Anda. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَاسْتَغْرُ اللهَ العَضِيْمَ إِنَّهُ الغَفَورُ الرَ ّرَحُورُ الرَّحَيمْ رْرَمْ وِنَ الْغِرَُالْرَ
(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)