Teks Khutbah Jumat, 13 September 2024: Spirit Maulid Nabi Muhammad SAW dalam Membentuk Akhlak Mulia

TRIBUNNEWS.COM – Demikianlah contoh teks pidato Jumat bertajuk “Semangat Maulid Nabi Muhammad SAW dalam Pembentukan Akhlak”.

Dikutip dari laman kemenag.go.id, Mohammad Salih Hapodin menuliskan contoh teks pidato Jumat tersebut.

Contoh teks jumat ini bisa dibaca pada saat shalat jumat tanggal 13 September 2024.

Contoh teks pidato jumat ini ada kaitannya dengan hari lahir Nabi Muhammad SAW.

Pasalnya, dalam beberapa hari mendatang kita akan bersama-sama memperingati Maulid Nabi Islam (SAW).

Lihat juga contoh teks khotbah Jumat yang dikutip di laman Kemenag.go.id di bawah ini: Contoh teks khotbah: Semangat Nabi Muhammad SAW dalam merumuskan keutamaan khotbah pertama . Dialah Yang Maha Penyayang, Yang memahami hukum dan memberi kita kedamaian Al-Qar’a Allah Al-Ikh Al-Shaan Al-Reet Al-Shiyyah Iteh Yat-Al-Tah Al-Tyah Al-Tyah Dan Wem Zin Zin Zameer Moyal

Umat ​​islam hanya senang, kita patut bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Yang memberi kebahagiaan berarti iman, Islam dan kebaikan. Anugerah yang luar biasa dari Allah Ta’ala. berikan kepada kami Semoga kita selalu termasuk orang-orang yang mencari hidayah-Nya dan tetap beriman kepada Islam sampai akhir hayat. Amin. Shalawat dan syukur dapat dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabatnya, keluarganya dan keturunannya. Semoga kita menerima permohonan di akhirat nanti, Amin.

Di masa yang mulia ini, sebagai khatib kita menjadi saksi bagi diri sendiri dan semua yang hadir, dengan senantiasa meningkatkan keimanan dan komitmen kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala, dalam arti selalu mengupayakan ketakwaan dan usahanya untuk memenuhi segala perintah dan pergi. Dari segala keterbatasannya.

Jamaah Jumat Agung, beberapa hari ke depan kita akan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Merayakan Maulid Nabi SAW sudah menjadi tradisi umat Islam di seluruh dunia. Tradisi merayakan ulang tahun setiap tahun bagi umat Islam Indonesia sudah mengakar kuat di masyarakat. Perayaan Maulid adalah bukti kecintaan kita kepada Rasulullah SAW. Kami bahagia dengan kelahirannya.

Tanda para Nabi berarti Hazrat Muhammad (damai dan berkah Allah besertanya). Cinta diungkapkan dengan cara yang berbeda. Misalnya di Yogyakarta dan Surakarta kita melihat sektin, di Banjar Bayon adalah kata kelahiran, begitu pula daerah lain mempunyai tradisi dan adat istiadatnya masing-masing dalam memperingati hari lahir atau merayakan ulang tahun seseorang. Merayakan Maulid Nabi SAW memberikan dampak positif terhadap pembentukan karakter umat Islam. Dalam episode kali ini kita bisa mendengar berbagai macam ajaran yang menggambarkan kemunculan Nabi Muhammad SAW, mulai dari lahirnya Nabi Muhammad SAW, masa kecilnya, hingga wafatnya hari ulang tahun. Muhammad melihat.

Seorang pemimpin mungkin lupa bagaimana memimpin rakyat dengan baik, seorang wakil mungkin lupa janji kampanyenya, pejabat mungkin lupa bagaimana cara menyelamatkan uang rakyat, sehingga uang sebagian orang ada di kantongnya. Pergilah, bisa saja. Kami umat Islam sudah lupa bagaimana menjadi orang benar. Meningkatnya hari Maulid Nabi (SAW) harus dimanfaatkan untuk melawan penyakit yang ada saat ini.

Selamat berkumpul di hari Jumat, Rasulullah SAW, bersabda. Contoh sempurna sebagai teladan kehidupan. Jika Al-Qur’an ibarat mutiara yang memantulkan berbagai warna cahaya, demikian pula halnya dengan Nabi Muhammad SAW. Kita bisa belajar hikmah darinya. Itu mencerminkan akhlak terbaik, akhlak terbaik, dan akhlak terbaik di setiap zaman. Teladannya akan tetap hidup bahkan setelah 14 abad. Terutama tentang perilaku dan akhlak, Allah subhanahu wa ta’ala. dikatakan:

“Sesungguhnya di dalam risalah Allah terdapat teladan yang terbaik bagi kamu (yaitu) orang-orang yang berharap kepada (rahmat) Allah dan hari kiamat, dan Dia bersabda, “Allah itu banyak.” (Q: Al- Ahzab 21)

Dalam ayat lain Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: “Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar mempunyai akhlak yang mulia.” (Al-Qalam 68:4)

Ayat di atas memberitahu kita bahwa Nabi mempunyai sifat-sifat. Tidak ada keraguan tentang hal itu. Jadi kita patut mencontohnya. Tak hanya umat Islam yang mengakui keindahan akhlaknya, umat non-Muslim pun turut mengapresiasinya. Tak heran, ketika masih muda, Nabi mendapat gelar Al-Amin dan keikhlasannya dikenal seantero Mekkah. Imam al-Bashiri menggambarkan keunggulannya dalam ayatnya: “Betapa baiknya Rasulullah yang selalu menghiasi dirinya dengan akhlak yang baik, dan akhlaknya selalu menutupi amal shaleh, wajahnya terpampang di wajahnya.” lembut bagaikan bunga, seindah bulan purnama, seluas lautan, dan tak berujung seiring berjalannya waktu.”

Selamat hari Jumat ya Rasulullah. Diutus ke bumi untuk berperan sebagai manusia sempurna. Syekh Yusuf Al-Qaradawi dalam bukunya Keefa Natamaal Ma’a Al-Qur’an mengatakan bahwa salah satu tujuan hukum Islam adalah menjadikan hati manusia suci dan sempurna akhlaknya. Dalam hadits Abu Huraira, Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya Aku (Muhammad) hanya diutus untuk menyempurnakan (memperbaiki) akhlak manusia.” (HR: Al-Bayhaqi).

Dengan modal moral ini, Islam berkembang pesat di Arab dan dunia dalam waktu singkat hingga akhirnya sampai ke tangan kita. Nilai-nilai moral kehidupan Nabi baik di Makkah maupun Madinah memberikan contoh kepada kita semua bahwa peran etika dalam kehidupan ini sangatlah penting. Konsensus bahwa masyarakat menerima kebenaran yang diajarkan erat kaitannya dengan perilaku pembicara. Kebenaran akan segera meresap ke dalam sanubari bila disampaikan dengan penuh hormat dan bijaksana seperti yang ditunjukkan Rasulullah. Mengatakan kebenaran tanpa membentak, marah, atau mengikuti keinginan umum.

Tamu yang berbahagia, tentu kita merasa sedih dan sedih jika membicarakan tingkah laku atau sikap. Bagaimana bisa media sosial dan komputer melaporkan setiap hari tentang kejahatan sosial yang terjadi di negara kita. Bukan berarti negara ini penuh dengan penjahat, ya. Namun, suara kejahatan masih lebih nyaring dibandingkan suara kebaikan. Oleh karena itu, kelakuan Rasulullah adalah satu-satunya solusi. Sebagai umat Islam hendaknya kita meneladani perilaku Nabi SAW. Insya Allah permasalahan sosial dan moral negeri ini bisa segera teratasi dengan mengikuti akhlak Rasulullah. Pak Menteri sudah memberikan contoh kepada kita bagaimana menjadi warga negara yang baik, bagaimana menjadi tetangga yang baik, sehingga dapat tercipta masyarakat yang baik dihadapan kita.

Allah SWT. Mengambil pemerintahannya, Nabi saw. Senantiasa menjunjung tinggi aspek kebaikan, pelayanan/kemanfaatan, keutuhan, kesalehan dan keadilan bagi semua kalangan tanpa memandang warna kulit, keyakinan, ras, kebangsaan, budaya atau suku. Selain itu, Rasulullah (damai dan berkah Allah besertanya) menasihati umatnya untuk menahan diri dari hawa nafsu. Entah nafsu itu berhubungan dengan mata, mulut, perut atau yang lainnya. Karena mengikuti hawa nafsu adalah jalan menuju keburukan dan kekecewaan. Masyarakat akan mudah terjerumus ke dalam korupsi, penipuan, dan kejahatan sosial lainnya jika menuruti keserakahannya. Bahkan Rasulullah SAW memperingatkan tentang keadaan keimanan umatnya yang tidak bisa mengendalikan hawa nafsunya. Dalam hadits Amr bin Al-Ash bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak seorang pun di antara kalian yang cukup beriman untuk mengikuti apa yang telah saya bawa.”

Jamaah Jumat yang diridhoi Allah Subhanahu wa Ta’ala yaitu khutbah Jum’at kali ini. Semoga Maulid Nabi ini bisa mengubah perilaku kita. Perayaan Milad bukan sekedar hajatan atau hajatan. Lebih dari itu, perayaan kelahiran adalah salah satu cara kita untuk meningkatkan pemahaman kita tentang kehidupan Nabi Muhammad SAW dan mengamalkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Khutbah yang kedua, Alhamdulillah, Alhamdulillah atas izinnya, dan terima kasih atas bimbingannya dan saw, namun setelah itu, dia berkata: “Fana’a attuwa Allah baqalah,” dan dia berkata: “Nakkkkk, warik waayo, walon, ali Allah, Arhar, Walra Allah, wa Ma’un anh, min ali Allah, wa al-na’in.” ْدينا هيستو التونسيا ولا urusan umat Islam di . Tuhan kami baik di dunia dan baik di akhirat, dan kami berhutang budi padanya, semoga Tuhan memberkati Anda.

Tautan Kata (Unduh)

(Tribunnews.com/Latifah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *