Teka-teki Kematian Brigadir RAT: Kompolnas Anggap Janggal hingga Surati Polda Sulut Minta Penjelasan

TRIBUNNEWS.COM – Kasus meninggalnya Brigadir Radal Ali Tomi atau RAT pada Kamis (25/4/2024) di dalam mobil Toyota Alphard di Jalan Mamping Prapatan IV, Jakarta Selatan masih dianggap misteri.

Sebab, motif bunuh diri Brigadir Rydal belum diketahui.

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) bahkan melayangkan surat ke Polda Sulut (Slot) pada Senin (29/4/2024) untuk meminta penjelasan.

Kampolnas menilai penyebabnya masih banyak kejanggalan, seperti kesimpangsiuran pernyataan polisi terhadap istri Brigadir Riehl.

Sementara itu, istri Brigadir Rydal mengatakan suaminya pindah ke Jakarta karena ditugaskan sebagai wakil presiden bisnis mulai tahun 2022.

Sementara itu, polisi menyebutkan Brigadir Rydal telah cuti sejak 10 Maret dan bekerja sebagai pengawal seorang pengusaha di Jakarta.

Komisioner Kompolnas Poinki Andati kemudian menanyakan apakah Brigadir Rydal boleh mengambil cuti pada 10 Maret hingga 25 April 2024 hingga meninggal dunia.

Selain itu, Poinke juga mengatakan, jika habis, senjata (senpi) harus dibawa ke gudang penyimpanan amunisi.

“Kalau ambil cuti harus mengikuti aturan. Tidak boleh melebihi batas waktu, “Masa cutinya 10 Maret sampai meninggal dunia?”

“Kamu beli senjata saat liburan. Sebaiknya senjata itu dibawa ke toko senjata di lokasi semula,” kata Poinke saat dikonfirmasi, Rabu (1/5/2024), dilansir Kompas.com.

Kompolnas juga menanyakan soal surat kerja, karena sesuai aturan, polisi wajib memilikinya jika mendapat pekerjaan di luar formasi.

“Kalau benar, seperti yang dikatakan istri almarhum, almarhum ditangkap atasannya saat bertugas di Jakarta, maka harus sesuai aturan. Saya tidak bisa bermain dengan nyaman. Lakukan kalau sudah tiba.”

“Persyaratannya apa saja? Ini yang perlu diperiksa Propam. Detailnya apakah sudah sesuai prosedur atau ada pelanggaran?” kata Kelingking

Humas Polresta Manado, Ipada Agus Hariwano juga mengatakan, saat libur, almarhum tidak boleh membawa senjata.

Oleh karena itu, almarhum harus menyerahkan senjatanya kepada Logistik Polresta Manado sebelum berangkat kerja.

Karena itu, dia menilai kelalaian yang diselesaikan Brigadir.

“Seseorang yang diperbolehkan mengunjungi kerabat di Jakarta, sesuai SOP cuti dan cuti, tidak boleh membawa senjata,” ujarnya, Minggu (28/4/2024) dari TribunManado.co id dikutip dari

Jadi lalai mengumumkannya, karena dia tidak percaya, kata Agus. Investigasi atas kematian Brigadir Rehl dihentikan

Sekadar informasi, penyidikan kasus Brigadir Rehl telah selesai dan ditutup.

“Setelah memaparkan bukti-bukti yang ada dalam kerjasama yang komprehensif, baik dari kedokteran forensik, laboratorium forensik maupun siber, kami membuka semuanya.”

Jadi kami yakin kasus ini sudah selesai, selesai, kata AKBP Bunturo, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, dalam konferensi pers. Markas Besar, Kebayoran Baru, Senin (29/4/2024).

Binturo membenarkan, tidak ada orang di TKP selain anggota Satuan Lalu Lintas Polres Sulut Manado.

Oleh karena itu, Brigadir Rydall dinyatakan meninggal dunia akibat luka tembak yang dilakukan sendiri di dalam mobil Toyota Alphard dengan senjata HS (Senpi) kaliber 9 mm.

Namun Bintoro belum mengungkap motif bunuh diri Brigadir Ridal karena pihaknya masih menyelidikinya.

Di sisi lain, terkait langkah polisi menutup kasus kematian Brigadir Rydal, Poinki menilai itu adalah keputusan yang tepat.

Sebab, polisi menyatakan tidak ada unsur pidana dalam kasus tersebut.

Apalagi, menurut Poinke, polisi juga punya cukup bukti untuk menyimpulkan Brigadir Rehle meninggal karena bunuh diri.

“(Tindakan polisi) Penutupan penyidikan sudah sepatutnya karena tidak ditemukan adanya tindak pidana,” kata Poinke kepada wartawan, Selasa (30/4/2024) seperti dikutip TribunJakarta.com.

Dikatakannya, “Penyidik ​​berpendapat bahwa bukti dan saksi sepakat bahwa Brigadir RAT meninggal karena bunuh diri. Oleh karena itu, cukup bagi penyidik ​​untuk menutup perkara tersebut, meski belum diketahui penyebabnya. Tidak diketahui.”

Penyangkalan

Berita di atas tidak dimaksudkan untuk mendorong siapa pun melakukan hal serupa.

Bunuh diri bisa terjadi ketika seseorang mengalami depresi dan tidak ada orang yang bisa membantunya.

Jika Anda mempunyai masalah yang sama, jangan menyerah dan putuskan untuk mengakhiri hidup.

Anda tidak sendirian, layanan konseling mungkin bisa menjadi pilihan Anda untuk mengurangi rasa cemas Anda.

Ada berbagai saluran bagi pembaca untuk menghindari praktik ini.

Pembaca dapat menghubungi hotline kesehatan jiwa Kementerian Kesehatan (021-500-454) atau LSM Jangan Bunuh Diri (021 9696 9293) atau melalui email jangan bunuh [email protected].

Sebagian artikel ini tayang di TribunMando.com Almarhum Polsek Mando Sulut Brigadir Radal Ali Bilang: Senpi Harus Percaya Logistik

(Tribunnews.com/Rifqah/Erik S) (TribunMando.co.id/Rhendi Umar) (TribunJakarta.com/Anas Furqon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *