TRIBUNNEWS.COM – Manajer LavAni Jakarta Ossi Dermawan mengatakan Arnez Arabi dalam kondisi baik setelah cedera yang dideritanya saat Final Four Proliga 2024.
Namun Jakarta LavAni Allo Bank Electric masih belum mengetahui apakah ia bisa bermain untuk Boy Arnez pada laga Grand Final Proliga 2024 melawan Jakarta Bhayangkara Presisi di Indonesia Arena, Minggu (21/07/2024) pukul 19:30 WIB.
Hal ini karena situasi baru Boy Arnez yang masih kembali muncul.
Bahkan tim medis LavAni Jakarta tidak mengizinkan Son Arnez melompat saat latihan.
Cedera tersebut diketahui dialami Son saat LavAni melakoni laga terakhir Final Four Proliga 2024 melawan BankSumselBabel Palembang di GOR Jatidiri, Semarang, Minggu (14/07/2024). Hendra Kurniawan (kiri) dan Son Arnez (kanan) saat melakukan blok pada laga Final Four Premier League Livoli 2023 di GOR Jayabaya, Kediri, Jawa Timur. (Instagram @lavani.selamanya)
Ya, kejadian terakhir melawan Palembang, Boi Boi mendarat dengan buruk, sehingga ada masalah di pergelangan kakinya, kata Manajer LavAni Jakarta, Ossi Dermawan, seperti dikutip BolaSport.
“Usai pertandingan, tim medis kami membantu dari rumah sakit untuk menyelesaikan pemeriksaan dan alhamdulillah kondisi anak tersebut sudah membaik dan mulai pulih.”
Son Arnez, yang juga akrab dipanggil Son Suhoy, diketahui sempat belajar bersama LavAni meski lampunya menyala.
Pasalnya, tim medis LavAni tidak mau mengambil risiko cedera pada bocah tersebut jika terpaksa menjalani latihan intensif seperti teman-temannya.
“Saya mulai berlatih kemarin, tetapi petugas tidak mengizinkan saya melompat.”
Saat ditanya apakah LavAni bisa berlaga di Proliga 2024, Ossi Dermavan belum bisa menjaminnya.
Meski demikian, ia yakin perkembangan kondisi bocah tersebut berjalan baik.
“Insya Allah, kami juga berharap Allah memberikan upaya ini kepada kami agar anak itu bisa tampil di akhir. Saat dia salah mendarat, kami melihat (cederanya) serius. Lebih serius dari yang kami duga, jadi ini kabar baik untuk Lavani.”
Pemain luar yang juga tergabung dalam timnas basket Indonesia ini memang tak menjadi andalan di starting line-up LavAni.
Namun, setiap kali tim berada dalam situasi kritis, pelatih Nicolas Vives selalu memasukkan Boy Sukhoi.
Ia dikenal memiliki lompatan vertikal yang tinggi dan lompatan tinggi untuk melawannya. Selain itu, selain serangan pipa, Boy juga menjadi salah satu penyerang terbaik di Indonesia dengan duri setinggi tiga meter.
LavAni mempercayai pemain berusia 21 tahun itu.
Di sisi lain, Boy Arnez dkk dari posisi putra menjadi juara utama sepanjang sejarah sebagai tim pertama yang menjuarai Proleague tiga musim berturut-turut.
Sejak Proliga pertama kali digelar pada tahun 2002, belum ada tim yang mampu meraih hasil emas seperti itu. Dan LavAni kini mempunyai peluang itu karena mereka berstatus juara Proleague 2022 dan 2023.
Di sisi lain, LavAni masih menguasai tim rivalnya, Bhayangkara Presisi.
Sejak Proleague 2023, total 9 pertemuan telah dimainkan antara kedua tim. Alhasil, LavAni menyelesaikan 9 laga dengan kemenangan, termasuk final Proliga 2023, saat Boy Arnez cs mengalahkan Jakarta Bhayangkara Presisi 3-2.
(Tribunnews.com/Giri) (BolaSport/Delia Mustikasari)