TRIBUNNEWS.COM – Universitas Terbuka (UT) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan tinggi di Indonesia dengan meluncurkan dua program studi baru, yakni Sarjana Perpajakan dan Sarjana Ilmu Data.
Peresmian kedua program studi baru ini dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2024 di Wisma 2, Aula Rasmala, Universitas Terbuka Pondok CAB, Tangsel.
Bukan tanpa alasan, tahun 2024, dua tahun setelah menjadi Universitas Negeri Badan Hukum (PTN-BH), merupakan momentum bagi UT untuk melanjutkan transformasi dengan menawarkan kemajuan dan inovasi terkini, khususnya peningkatan mutu layanan pendidikan. dan akses masyarakat terhadap. Di pendidikan tinggi.
Hal ini juga sejalan dengan amanah yang diberikan pemerintah kepada UT sebagai lembaga pendidikan tinggi terbuka dan jarak jauh, memberikan akses pendidikan bagi seluruh masyarakat dengan label “pendidikan tinggi terbuka untuk semua”.
Menjawab kebutuhan pendidikan tinggi di era digital
Kehadiran kedua prodi baru ini merupakan sebuah kemajuan nyata dan langkah strategis bagi UT untuk menjawab kebutuhan pasar yang semakin meningkat, khususnya di bidang perpajakan dan data science yang mempunyai peran penting di era digital saat ini. .
Rektor Universitas Terbuka, Dr. Ozat Darojat, M.Bus., M.A., mengatakan peluncuran kedua program studi ini sejalan dengan visi UT untuk menjadi universitas terbuka kelas dunia yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
“Saya berharap pembukaan prodi baru ini mendapat respon positif dari masyarakat, karena memenuhi kebutuhan dan merupakan prodi yang sangat strategis,” kata Ozat saat ditemui dalam jumpa pers.
Ozat mengatakan prodi ini nantinya akan menjadi bagian dari target UT dalam menjangkau satu juta mahasiswa, dengan target prodi Sarjana Sains sebanyak 1.000 mahasiswa.
Program studi Sarjana Ilmu Data berada di bawah Fakultas Sains dan Teknologi (FST) dan ditawarkan di bawah Skema Layanan Sistem Paket Semester Tatap Muka (SIPAS) Non-Tutorial di tujuh Wilayah Persatuan regional masing-masing. Denpasar, UT Mataram, UT Palembang, UT Jakarta, UT Bogor, UT Serang dan UT Bandung.
Sedangkan Program Studi S1 Perpajakan yang tergabung dalam Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FHISIP) ditawarkan di seluruh UT dan UT Dinas Luar Negeri dengan Skema Pelayanan Sistem Paket Semester (SIPAS) dan layanan baru non-SIPAS. Adalah. , Skema yang akan diberlakukan pada semester ganjil 2025/2026.
Peluncuran program studi Sarjana Perpajakan dan Sarjana Ilmu Data oleh Universitas Terbuka merupakan langkah strategis yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tenaga ahli di kedua bidang tersebut.
Dengan target ambisius untuk menerima satu juta mahasiswa, UT menunjukkan komitmennya untuk memperluas akses terhadap pendidikan tinggi di Indonesia. Melalui inovasi dan peningkatan mutu pendidikan, UT berupaya menghasilkan lulusan yang siap bersaing di era digital dan berkontribusi positif terhadap pembangunan nasional.
Peluncuran program studi Sarjana Perpajakan dan Sarjana Ilmu Data diharapkan dapat menarik minat banyak calon mahasiswa yang ingin mengembangkan karir di bidang tersebut. Wakil Walikota Kota Tangsel H. Pilar Saga Ichason, S.T. Mereka yang hadir mewakili langsung Wali Kota Tangsel H. Benjamin Devney.
“Dengan adanya dua prodi baru ini berarti UT mendukung pembangunan Indonesia karena jangkauannya yang luas hingga ke pelosok,” kata Wakil Wali Kota Tangsel H. Pilar Saga Ichasan, S.T. dia berkata. Mereka yang hadir mewakili langsung Wali Kota Tangsel H. Benjamin Devney.
UT berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, Dharma Simorangkir, Presiden Direktur Microsoft Indonesia
Selain meluncurkan program studi baru, UT tentunya selalu berkomitmen dan melakukan aksi nyata untuk meningkatkan mutu pendidikan dan memperluas akses masyarakat terhadap pendidikan tinggi.
Dalam realisasi dan implementasi komitmen tersebut, UT kembali menjalin kerja sama dengan mitra dan aktor-aktor kunci agar terjadi sinergi dan kolaborasi menuju pencapaian komitmen tersebut.
Oleh karena itu, UT menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) dan Perjanjian Kerja Sama (CPA) dengan beberapa pemangku kepentingan terkait seperti Microsoft Indonesia, Asosiasi Ilmuwan Data Indonesia (AIDI), Amazon Web Services, Asosiasi Teknisi Pajak Indonesia (ATPI) dan Telah melakukan . Konsultan PT Prathama Indomitra.
Terkait kerjasama dengan UT, Dharma Simorangkir, Presiden Direktur Microsoft Indonesia, mengatakan, “Kami sangat senang melihat bagaimana konten yang dikembangkan Microsoft dapat membantu pembelajaran dan pengembangan kurikulum program teknis.”
Dengan diluncurkannya dua program studi baru dan kerjasama UT dengan berbagai mitra, UT semakin terlihat dan terdepan dalam meningkatkan dan memperluas akses pendidikan tinggi di masyarakat.
Memang, sebagai pelopor penyelenggaraan pendidikan tinggi negeri jarak jauh (PTTJ), UT memberikan layanan pendidikan tinggi yang kompeten dan berbasis teknologi informasi dalam upaya menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di tingkat global dan nasional. Platform internasional untuk mewujudkan Generasi Emas 2045.