Tanpa Wakil di 3 Final Kompetisi Eropa, Harga Mahal yang Perlu Dibayar Liga Inggris Musim Ini

TRIBUNNEWS.COM – Tidak ada tim Inggris yang lolos ke final tiga kompetisi Eropa musim 2023/2024.

Terbaru, tersingkirnya Aston Villa dari tangan Olympiakos di babak semifinal UEFA Conference League, Jumat (10/5/2024) pagi dinilai penting.

Kegagalan Aston Villa mencapai final memastikan tidak ada tim Inggris yang bermain di final kompetisi Eropa musim ini.

Di Liga Champions, Manchester City dan Arsenal terkunci di babak perempat final.

Di Piala Eropa, Liverpool yang difavoritkan menjadi juara juga tersingkir di perempat final.

Minimnya wakil Inggris di penghujung kompetisi Eropa sangat disayangkan mengingat Liga Inggris adalah yang terbaik.

Berakhirnya kompetisi Eropa musim ini di luar dugaan wakil Jerman dan Italia yang mengirimkan dua wakilnya.

Sepak bola Jerman mengirim Borussia Dortmund dan Bayer Leverkusen ke final Liga Champions dan Liga Europa.

Sementara Italia sudah mengirimkan dua wakilnya yakni Atalanta dan Fiorentina sebagai ketua Liga Eropa dan UEFA Conference League.

Sedangkan dua wakil lainnya berasal dari Spanyol (Real Madrid/Liga Champions) dan Olympiakos (Yunani/UEFA Conference League).

Absennya wakil Inggris di putaran final kompetisi Eropa musim ini tentu menimbulkan keuntungan dan kerugian bagi berbagai tim.

Tak banyak yang menilai jadwal gila yang dimainkan klub-klub asal Inggris itu merusak posisi pemainnya.

Dialah satu-satunya yang mematahkan semangat setelah Manchester City menjadi treble Winner musim lalu. Reaksi manajer Liverpool asal Jerman Jurgen Klopp saat ia melihat ke arah area teknis selama pertandingan sepak bola Grup E Liga Eropa UEFA antara Toulouse FC (TFC) dan Liverpool di Stadium de Toulouse di Toulouse, selatan Prancis pada 9 November 2023 Charly TRIBALLEAU/ AFP (Charly TRIBALLEAU/AFP)

Baru-baru ini, manajer Liverpool Jurgen Klopp berbicara tegas dalam konferensi pers di hadapan Aston Villa pada pekan ke-37.

Pakar Jerman itu membeberkan kegagalan wakil Inggris musim ini di kompetisi Eropa, termasuk hasil yang diraih timnya.

Klopp pun mencoba memikirkan dan mempertanyakan kekuatan persaingan di Liga Inggris yang sangat tinggi.

Terakhir, tim Inggris terkadang kurang tampil baik saat berlaga di Eropa.

Selain itu, persaingan memperebutkan gelar liga dan persaingan ketat memperebutkan tiket Eropa akan memperumit situasi.

Hal inilah yang coba ditunjukkan oleh Klopp yang akan mengakhiri masa baktinya di Liverpool pada akhir musim ini.

“Melihat Aston Villa kalah, berarti tim Inggris tidak akan bisa lolos ke Piala Eropa.”

“Kita harus bertanya, apakah kita mengurangi kekuatan para pemain?” tanya Klopp seperti dilansir situs resmi Liverpool.

Selain itu, Klopp menilai manajer Liga Inggris harus mengatur jadwal yang tepat agar bisa mendapatkan istirahat yang cukup, terutama bagi tim yang bermain di kompetisi Eropa.

Pasalnya, setiap pemain membutuhkan waktu untuk pulih setelah menjalani pertandingan yang sulit.

“Jika tidak ada tim Inggris yang lolos ke kompetisi Eropa, bukankah kami melakukannya dengan baik?”

“Liga Premier adalah yang terbaik di dunia, tidak berlebihan, para pemain bekerja keras.”

“Seseorang harus membantu memecahkan permainan,” katanya. Manajer Liverpool asal Jerman Jurgen Klopp merayakan dengan membungkuk usai pertandingan sepak bola final Piala Liga Inggris antara Chelsea dan Liverpool di Stadion Wembley, London, 25 Februari 2024. – Virgil van menang Dijk mencetak satu-satunya gol di perpanjangan waktu, saat Liverpool memenangkan Piala . Bertemu untuk kesepuluh kalinya. (Foto oleh Adrian DENNIS / AFP) (AFP/ADRIAN DENNIS)

Apa yang dikatakan Klopp merupakan hasil rencana jangka panjangnya setelah bertahun-tahun menangani Liverpool.

Selama hampir sembilan tahun menangani Liverpool, Klopp tentu sudah merasakan kegilaan kompetisi Liga Inggris.

Jadwal yang padat dan persaingan yang ketat menjadikan Premier League sebagai salah satu kompetisi terbaik di dunia.

Namun, Klopp benar-benar meraih segala kejayaannya bersama Liverpool selama sembilan tahun.

Gelar Liga Champions (2019) dan Liga Inggris (2020) menjadi bukti Klopp mampu menjuarai dua kompetisi elite tersebut.

Itu menunjukkan Klopp sangat paham bagaimana mengelola timnya agar bisa meraih hasil bagus di papan tengah klasemen Liga Inggris.

Sederhananya, penilaian Klopp terhadap Liga Premier tidak bisa dianggap sebagai kesimpulan yang sudah pasti.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *