Tamparan sang Legenda untuk AC Milan, Klub Jay Idzes Cuma Butiran Debu bagi Liverpool

TRIBUNNEWS.COM – Pernyataan keras menghantam wajah AC Milan jelang laga melawan Liverpool di Piala Champions Eropa. Bintang Rossoneri Arrigo Sacchi mendesak Raffaele Leo cs untuk tidak menjadikan kemenangan mereka atas Jay Ides sebagai tolak ukur.

AC Milan akan menjamu laga pertama Liga Champions 2024/2025 di Stadion San Siro pada Rabu (18/9/2024) pukul 02.00 WIB.

Kedua tim membutuhkan kemenangan untuk meyakinkan fans setianya. 

Pasalnya Liverpool menghadapi laga tandang dengan banyak perubahan.

Tim asuhan Arne Slott kalah 1-0 dari Nottingham Forest di Premier League di Anfield pekan lalu. Bek AC Milan Matteo Gabbia (atas) mencetak gol pada pertandingan Serie A antara AC Milan dan Venezia FC di Stadion San Siro pada 15 September 2024 di Milan. ((Gabriel BOUYS/AFP))

Di saat yang sama, Rossoneri menang 0:4 di pertandingan sebelumnya melawan Jay Ides Club Venezia. Namun, fans AC Milan belum puas dengan kualitas pelatih Milan Paolo Fonseca.

Hal ini juga menjadi perhatian Arrigo Sachi. Pelatih kenamaan Milan Raphael Leo menjelaskan caranya. Italia telah memenangkan 4 pertandingan terakhirnya di Serie A.

Hal itu membuat pemecatan pelatih AC Milan yang dipegang Paolo Fonseca menjadi tidak aman.

Beruntung di laga sebelumnya Rossoneri mampu mengalahkan Venezuela yang membuat lini pertahanan pemain Indonesia diperkuat.

Arrigo Sacchi berharap kesuksesan Esebio Di Francisco bisa dijadikan motivasi kebangkitan Setan Merah.

Meski demikian, mantan pemain Italia itu juga mengingatkan pemain asal Venezuela itu agar tidak bergantung pada tim asuhan Paulo Fonseca jika akan menghadapi Liverpool.

“Saya tertarik melihat bagaimana tim asuhan Fonseca akan bersaing melawan The Reds,” ujar Sacchi seperti dilansir Italia.

Melawan Venezuela, Rossoneri meningkat, tapi kami harus mempertimbangkan kualitas lawan, dan itu tidak mengejutkan.”

Membandingkan kualitas prestasi Venezuela dengan sejarah Liverpool dan AC Milan sebagai patokan adalah sebuah kesalahan.

Selain itu, dalam hal kedalaman pemain, The Reds, juga dikenal sebagai Liverpool, lebih unggul dari AC Milan.

Memang benar mereka kalah di Anfield, tapi juga benar bahwa mereka memiliki setidaknya tiga peluang emas untuk unggul sebelum gol tercipta. Artinya, tim tidak berada dalam ketegangan atau konflik.

Di bawah Arne Slott, Liverpool sedang gelisah. Menurut Sachi, hal tersebut merupakan hal yang wajar.

Ia menegaskan, “Adalah baik bagi tim yang berada dalam situasi sulit untuk mengganti pelatihnya.” Setelah Jurgen Klopp, para pemain Liverpool perlu waktu untuk memahami taktik (Arne) Sloat.”

Sachi juga menyoroti karya Raphael Leau. Rekannya Cristiano Ronaldo telah menjadi landasan kesuksesan AC Milan dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, perselisihan dalam hubungannya dengan Paulo Fonseca membuat Leo dirugikan. Ia bahkan menjadi pemain pengganti saat AC Milan bermain imbang 2-2 melawan Lazio.

Dia melanjutkan: “Mari kita lihat apakah Leo memahami apa yang harus dia lakukan di sepakbola Eropa.

Permainan ini mungkin benar-benar cocok untuk Divock Origi. Sayangnya, pemain asal Belgia itu pindah ke Milan Futuro dan tidak masuk dalam tim AC Milan di Kejuaraan Eropa tahun ini.

(Tribunnews.com/Giri)  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *