Tal al-Sultan Membara: IDF Klaim Bunuh Komandan Sniper Al-Quds, Roket Al Qassam Hantam Tank Merkava

Tal al-Sultan Terbakar, Israel mengklaim komandan penembak jitu Al-Quds tewas, roket Al-Qassam menghantam Merkava

TRIBUNNEWS.COM – Pada Selasa (18/6/2024), Tentara Israel (IDF) melanjutkan serangan ke kota Rafah di Jalur Gaza selatan dan Jalur Gaza tengah.

Menurut Anadolu Agency, latihan militer Pasukan Pertahanan Israel ini menemui perlawanan, terjadi bentrokan dan pertempuran sengit dengan kelompok perlawanan Palestina di Tal al-Sultan.

Dalam pernyataan militer, tentara Israel mengatakan Brigade Givat dari Divisi 162 terlibat dalam bentrokan dengan pejuang Palestina di Rafah, dan mengatakan pihaknya menewaskan beberapa dari mereka, tanpa menyebutkan jumlahnya.

Media surat kabar Jerusalem Post, mengutip pernyataan Pasukan Pertahanan Israel, melaporkan bahwa salah satu tentara mereka berhasil membunuh kepala sel penembak jitu Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina.

“Tentara IDF mengklaim bahwa drone tersebut juga menghancurkan dua pejuang yang memiliki bahan peledak dan mencoba mendekati tentara mereka,” kata laporan itu.

Pasukan Pertahanan Israel juga mengklaim tentaranya mampu menghancurkan sejumlah pejuang di wilayah Tal al-Sultan.

“Tentara IDF dari unit Al-Kitiya 401 menetralisir tiga militan dan ‘menghancurkan’ gedung tempat mereka bersembunyi,” bunyi pernyataan itu. Sebuah tank Merkava Israel dibakar selama serangan banjir al-Aqsa pimpinan Hamas yang dilakukan oleh pejuang perlawanan Palestina terhadap pemukiman Israel dan pangkalan militer di Jalur Gaza. (tangkapan layar) Rudal Yasin 105 Al Qassam menghantam Merkava

Menurut koresponden Anadolu di Rafah, yang terletak di perbatasan selatan Gaza dengan Mesir, tentara Israel gencar menembaki distrik Tel Al-Sultan di Rafah barat sejak Selasa dini hari.

Di bagian tengah Jalur Gaza, pasukan Israel dari Divisi 99 juga melanjutkan serangan, sementara pesawat dan artileri menyerang wilayah tersebut.

Brigade Al-Qassam, sayap militan kelompok perlawanan Hamas, mengatakan pada Senin malam bahwa para pejuangnya menargetkan dua tank Israel di Tell Al-Sultan dengan roket anti-tank Yasin 105 buatan lokal.

Pada hari Senin, tentara Israel mengatakan mereka memiliki “kendali operasional” atas sekitar 70 persen Rafah dan bermaksud untuk mengakhiri kampanye militernya di wilayah tersebut dalam beberapa minggu.

Menentang resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera, Israel menghadapi kecaman internasional atas serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Menurut otoritas kesehatan setempat di Gaza, lebih dari 37.300 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas dan lebih dari 85.000 orang terluka.

Setelah lebih dari delapan bulan perang di Israel, sebagian besar Jalur Gaza telah hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Mahkamah Internasional (ICJ) menuduh Israel melakukan genosida dalam keputusan terbarunya, memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di kota Rafah di selatan, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mengungsi sebelum perang dimulai. diserang pada 6 Mei. IDF menyerang fasilitas di seberang Rafah

Pada hari Senin, pasukan Israel menghancurkan sebuah pos pemeriksaan di Rafah, yang berfungsi sebagai penghubung antara Jalur Gaza dan Mesir.

Banyak bagian yang rusak, termasuk ruang kedatangan dan keberangkatan.

Perlintasan perbatasan Rafah merupakan satu-satunya jalan keluar bagi warga non-Israel untuk memasuki dunia luar.

“Pasukan pendudukan merusak pos pemeriksaan di Rafah tempat warga setempat meninggalkan Jalur Gaza,” kantor pers pemerintah Gaza melaporkan pada Senin (17 Juni 2024).

Middle East Eye mengecek foto-foto yang beredar di media sosial.

Ada foto yang menunjukkan bagian luar ruang keberangkatan di perbatasan Rafah dibakar.

Kerusakan pada sakelar kemungkinan besar akan membuatnya tidak dapat dioperasikan di masa mendatang.

Nasib 2,2 juta warga Palestina yang terjebak di Gaza juga dipertanyakan.

Pasukan Israel terus menyerang Rafah, dan kawasan Koridor Philadelphia juga menjadi sasaran agresi Israel.

Koridor Philadelphia adalah zona penyangga demiliterisasi yang membentang di sepanjang perbatasan Jalur Gaza dengan Mesir.

Invasi darat Israel ke Rafah, yang dimulai pada tanggal 6 Mei, menghancurkan seluruh lingkungan hingga rata dengan tanah.

Operasi tersebut memaksa satu juta pengungsi internal meninggalkan kota tersebut dan pergi ke wilayah tengah lainnya di Jalur Gaza.

Serangan terhadap Rafah dan perebutan perbatasan dengan Mesir telah memperdalam krisis kemanusiaan yang sudah berbahaya, dengan jalur bantuan utama diblokir oleh pos pemeriksaan di Rafah dan Kerem Abu Salem (Kerem Shalom).

Kantor pers pemerintah Gaza menyerukan segera dibukanya perlintasan perbatasan dengan Gaza agar bantuan kemanusiaan dapat menjangkau warga Palestina di bagian utara Jalur Gaza.

Menurut Al Jazeera, sekitar 37.350 orang telah terbunuh sejak Israel menyerang Gaza pada 7 Oktober.

Lebih dari 85.000 orang juga terluka dalam serangan Israel, dan sekitar 10.000 orang dilaporkan hilang, kemungkinan besar tewas dan terkubur di reruntuhan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), lebih dari 8.000 anak di bawah usia lima tahun di Gaza menderita kekurangan gizi akut.

(aln/khbrn/anadolu/mee/prawy/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *