Takut Konsumsi Nasi Selama Diet Bikin Tersiksa, Jangan Percaya Mitos!

Laporan dari reporter Tribunnews.com Willem Jonat

TRIBUNNEWS.COM – Hingga saat ini, sulit dipungkiri bahwa masih banyak mitos diet yang beredar di masyarakat.

Misalnya saja mitos yang mengatakan makan nasi saat diet akan menyebabkan penambahan berat badan. Ide ini bermula dari fakta bahwa nasi putih memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi dan indeks glikemik yang tinggi.

Oleh karena itu, banyak orang menghindari dan takut akan nasi dalam menu makanannya. Akibatnya, mereka harus membatasi konsumsi makanan favoritnya.

FYI, kebutuhan kalori harian biasanya 2000 kalori. Jika Anda tidak membakar kalori melalui aktivitas fisik, kelebihan kalori akan disimpan sebagai lemak.

Hal ini menyebabkan berat badan seseorang bertambah. Dengan kata lain, bukan hanya nasi saja yang membuat Anda gemuk, tapi total asupan kalori Anda yang melebihi kebutuhan.

Jika Anda ingin menjaga berat badan tetap stabil dan tidak kehilangan kebiasaan mengonsumsi makanan favorit, Anda bisa memperhatikan tips berikut yang dikutip dari GridHealth:

1. Kontrol porsi

Gunakan piring yang lebih kecil untuk mengurangi ukuran porsi secara bertahap.

2. Kombinasi suplemen sehat

Pilihlah lauk pauk yang tinggi protein dan serat, seperti ikan, ayam tanpa kulit, dan sayur-sayuran.

3. Variasi nasi

Anda bisa sesekali mengganti nasi putih dengan nasi merah, hitam, atau shirataki untuk asupan serat dan nutrisi yang lebih bervariasi.

4. Tingkatkan aktivitas fisik

Aktivitas fisik yang teratur membantu membakar kalori dan menjaga berat badan ideal.

Dr. Rita Ramaulis, DCN, M.Kes., ahli gizi dengan pengalaman lebih dari 20 tahun dan telah membantu ribuan pelaku diet, mengatakan nasi shirataki bisa menjadi pilihan untuk meredakan kekhawatiran mengenai penambahan berat badan.

Dengan berkembangnya teknologi pangan, beras Shitaraki dapat dibuat dari bahan umbi-umbian yang salah satunya merupakan sumber tanaman konjak (glukomanan).

Kandungan seratnya yang tinggi membantu Anda merasa kenyang lebih lama. Selain itu, dibandingkan nasi putih biasa, nasi shirataki memiliki kalori, karbohidrat, dan indeks glikemik yang lebih rendah sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah dan tidak memicu produksi insulin berlebihan. Dia menjelaskan.

Lanjutnya, nasi ini menjadi solusi alternatif bagi masyarakat Indonesia yang ingin terus mengonsumsi nasi tanpa khawatir berat badan bertambah atau gagal diet.

Nasi putih biasanya mengandung 175 hingga 200 kalori per 100 gramnya. Flimrice rendah kalori namun tetap mengenyangkan karena memiliki kandungan serat pangan yang lebih tinggi dibandingkan nasi putih biasa. 

Menurut Chef Yuna, nasi shitaraki juga menjadi pilihan pelengkap variasi bahan yang akan diolah.

“Teksturnya seperti nasi putih yang empuk. “Dari segi rasa, enak banget, dan rasa pandanya juga beda,” jelas Chef Yuna.

Direktur Flimgroup Denis Hadi mengucapkan terima kasih kepada dokter spesialis penyakit dalam dan ahli gizi yang telah merekomendasikan FlimRice sebagai alternatif pengganti nasi yang sehat.

Beras ini cocok dikonsumsi oleh siapa saja yang menjalani gaya hidup sehat, menjaga berat badan, atau mengikuti program penurunan berat badan. 

“Mudah-mudahan masyarakat Indonesia bisa menerima dan menikmatinya, terutama yang ingin makan nasi tanpa khawatir berat badan bertambah atau hidup sehat,” kata Dennis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *