Wartawan Tribunnews.com memberitakan Namira Unia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengadakan pertemuan rahasia tertutup dengan pemerintah AS untuk membahas rencana intervensi guna mencegah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Netanyahu.
Sebuah surat kabar lokal Israel melaporkan bahwa Netanyahu secara pribadi telah melobi Amerika Serikat untuk membantu Israel mencegah Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan sehubungan dengan kasus tersebut.
“Surat kabar Israel Ma’ariv melaporkan bahwa sebuah sumber mengindikasikan bahwa Netanyahu telah mengadakan pembicaraan pribadi dengan Amerika Serikat setelah menyatakan keprihatinan tentang kemungkinan Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya,” lapor Al Maydeen.
“Hal ini menunjukkan keyakinan umum bahwa dikeluarkannya surat perintah penangkapan tidak dapat dihindari dan hal ini dapat berdampak tidak hanya pada Netanyahu tetapi juga menteri keamanan dan kepala staf,” kata laporan itu.
Sebelum mengangkat masalah ini, ICC mengancam akan mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional di masa depan terhadap Pasukan Pertahanan Israel (IDF) atas kejahatan perang di Gaza yang menewaskan 34.000 warga sipil Palestina.
Embargo pangan yang dilakukan tentara Israel menyebabkan krisis pangan yang parah. Permasalahan tersebut mendorong Mahkamah Kriminal Internasional mengambil tindakan tegas dengan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Netanyahu dan pasukannya dengan alasan Israel telah melanggar Pasal 4 Konvensi Jenewa.
Pokok dari Konvensi Jenewa IV adalah bahwa perlindungan umum yang ditawarkan kepada warga negara tidak boleh dilakukan secara diskriminatif. Israel membujuk Inggris dan Jerman
Selain lobi AS, beberapa pekan lalu Perdana Menteri Netanyahu sempat meminta menteri luar negeri Inggris dan Jerman turun tangan untuk mencegah surat perintah penangkapan ICC.
Netanyahu mengadakan pembicaraan ini dengan beberapa pejabat Israel selama kunjungan menteri luar negeri Inggris dan Jerman ke Tel Aviv.
“Pada pertemuan para menteri luar negeri Jerman dan Inggris di Tel Aviv, Netanyahu meminta mereka turun tangan untuk mencegah surat perintah penangkapan ICC,” Netanyahu menegaskan, membenarkan bahwa perang Gaza akan terus berlanjut.
Netanyahu menekankan bahwa keputusan apa pun dari Pengadilan Kriminal Internasional tidak akan mempengaruhi tindakan Israel, meskipun ia dituduh melakukan kejahatan perang dan diancam akan dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional.
“Ancaman untuk menahan tentara dan perwira satu-satunya negara demokrasi di Timur Tengah dan satu-satunya negara Yahudi di dunia adalah hal yang keterlaluan,” kata Netanyahu di akun X-nya.
– Kami menekankan bahwa Israel akan melanjutkan perang di Gaza, Israel tidak akan pernah menerima upaya ICC untuk melemahkan hak yang melekat pada mereka untuk membela diri, tambah Netanyahu.