TRIBUNNEWS.COM – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto tak akan tinggal diam atau melawan setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkannya sebagai tersangka terkait kasus dugaan korupsi yang melibatkan Haruna Masiku.
Hasto disebut-sebut memiliki video skandal yang diduga melibatkan petinggi pemerintah dan elite politik di Tanah Air.
Juru Bicara PDIP Guntur Romli mengatakan, video tersebut menunjukkan tindakan elite politik yang diduga menyalahgunakan kekuasaan untuk melakukan korupsi dan mengganggu proses penegakan hukum.
Selain itu, muncul video online yang menunjukkan penyalahgunaan kekuasaan oleh lembaga penegak hukum untuk menutupi masalah anggota keluarganya.
“Betul (akan diumumkan). Sebagai perlawanan. “Bukan sebagai serangan balik, tapi sebagai perlawanan terhadap penjahat,” kata Guntur, Sabtu (28/12/2024).
Guntur mengatakan Hasto bisa mengunggah video itu kapan saja.
Oleh karena itu, KPK meminta Hasto segera melaporkan kepada aparat penegak hukum (APH) atas materi video yang menampilkan skandal korupsi di kalangan elit politik.
Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan segala informasi mengenai tindakan korupsi yang dilakukan pejabat pemerintah dapat dilaporkan kepada pihak yang berwajib.
Tessa pun menyarankan Hasto untuk melaporkan barang bukti tersebut ke Polri, Kejaksaan Agung (Kejagung) atau KPK agar bisa segera diproses.
Dia meyakinkan pihak berwajib akan memeriksa barang bukti sesuai prosedur.
“Komite Pemberantasan Korupsi berharap siapa pun yang mengetahui adanya tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh pejabat publik atau penyelenggara negara dapat melaporkannya ke APH yang berwenang menangani kasus korupsi,” kata Tessa kepada Kompas.com Minggu (29/01) Desember 2018). 2024).
“Sehingga dapat diambil tindakan sesuai prosedur yang berlaku,” lanjutnya. Relawan Jokowi menilai Hasto tidak punya rekaman skandal tersebut
Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer, meminta PDIP membuktikan video ancaman terkait skandal tersebut.
Sebab menurutnya, klaim Hasto memiliki rekaman video skandal itu tidak akan terbukti.
Padahal, kata Noel, salah jika malah beralih ke Hasto sendiri.
“Salah dia (Hasto dan PDIP) kalau aparat penegak hukum menanyakan buktinya di mana, lalu bagaimana kalau dia tidak bisa membuktikannya?” kata Noel, Jumat (27/12/2024).
Noel yakin Hasto sebenarnya tidak memiliki bukti video skandal tersebut.
Ia pun menantang PDIP untuk membuktikan klaim Hasto.
“Sejuta persen tidak ada (bukti video), sejuta persen juga kita tuntut ada, buktikan,” ajak Noel.
Untuk itu, Noel meminta PDIP tidak sembarangan melaporkan permasalahan yang tidak bisa dibiarkan terjadi.
“Jangan membuang telur yang akhirnya tidak bisa dipahami, itu yang selalu saya buktikan,” kata Noel.
Noel sebenarnya menduga ancaman yang dilayangkan PDIP merupakan bentuk kekhawatiran Hasto yang ditetapkan sebagai tersangka kasus Haruna Masiku.
“Mungkin hanya kekhawatiran Mas Hasto yang dijadikan tersangka. Jangan membuat kesepakatan yang saya yakin dia tidak bisa membuktikannya.”
“Dia tidak berani mengatakannya, tapi kami juga ingin tahu. Apa yang bisa saya katakan adalah hal yang mustahil. Kalau dia banyak bicara, buktikan saja,” tantangnya pada Noel.
(Tribunnews.com/Rifqah/Milani) (Kompas.com)