TRIBUNNEWS.COM – Seorang warga Palestina-Amerika dan mantan insinyur Meta mengajukan gugatan terhadap perusahaan setelah dia dipecat.
Ia menuding Meta bias terhadap konten Palestina dengan menghapus komunikasi internal karyawan yang membahas kematian kerabat mereka di Gaza.
Dalam gugatan yang diajukan di pengadilan negara bagian California, Ferras Hamad mengklaim perusahaannya juga telah meluncurkan penyelidikan terhadap penggunaan emoji Palestina oleh karyawannya.
Sedangkan mereka yang secara emosional menggunakan bendera Israel dan Ukraina tidak dalam pengawasan ketat. Alasan Hamad dipecat
Hamad membeberkan alasan Meta memecatnya.
Menurutnya, dia dipecat karena berusaha membantu memperbaiki bug yang menyebabkan postingan Palestina dilarang di Instagram.
Berawal dari sebuah kejadian pada bulan Desember 2023.
Saat itu, Hamad yakin ada kejanggalan dalam proses SEV (prosedur yang dirancang untuk mengatasi masalah serius pada platform perusahaan).
Menurutnya, proses SEV tidak berjalan dengan baik pada konten Palestina di Instagram.
Segala konten terkait Palestina di Instagram selalu dikenakan pembatasan.
Inilah sebabnya postingan pencarian dan feed Instagram dianggap melanggar Meta.
Ia kemudian mendapat panduan yang bertentangan dari karyawan lain tentang status SEV.
Namun, ia ragu apakah dirinya mempunyai kewenangan untuk membantu pengerjaan SEV.
Saat ditanya manajernya, ternyata SEV harus diselesaikan karena itu bagian dari tugasnya.
Namun, tiba-tiba dia mendapat pesan bahwa dialah yang menjadi sasaran penyelidikan perusahaan.
Hamad mengajukan keluhan diskriminasi internal dan dipecat beberapa hari kemudian.
Tak lama kemudian, dia mengetahui alasan pemecatannya karena dianggap melanggar kebijakan perusahaan, dikutip Reuters.
Dimana kebijakan tersebut melarang karyawan untuk mengerjakan masalah pada akun orang yang mereka kenal secara pribadi.
Menurutnya, kasus yang dimaksud adalah jurnalis foto asal Palestina yang videonya diberi label yang salah, seperti dikutip Mezha Media.
Hamad mengetahui kasus tersebut namun mengaku tidak mengenal pria tersebut.
Menurut pengakuan Hamad, dia dipecat secara ilegal pada Februari 2024, dikutip News Bytes.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel lain terkait Meta dan konflik Palestina vs. Israel