Pelaporan reporter Tribunnews.com Sharpy Sandy Saputra.
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta – Keputusan Partai NasDem tidak masuk kabinet Prabowo-Gibran. Bukan berarti partai pimpinan Surya Paloh akan menjadi oposisi atau pro pemerintah.
Pernyataan tersebut dibenarkan langsung oleh Ketua Fraksi Partai Naddem di DPR RI Viktor Laiskodat yang memastikan Naddem akan mendukung proyek tersebut. Seluruh Prabowo-Dzhebran, tidak hanya di pemerintahan tapi juga di DPR RI.
Victor mengatakan, pernyataan Surya Paloh selaku Ketua Umum Partai NasDem terlihat jelas sejak penunjukan KPU oleh Presiden baru terpilih Prabowo Subianto.
“Itu (posisi NasDem) tidak perlu dipertanyakan lagi. Pasalnya, hal itu sudah dilakukan oleh Ketua Umum Partai “Naddem” ketika Partai Komunis melantik presiden yang baru terpilih. NasDem sudah bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto,” kata Victor dalam keterangannya, Senin (14/10/24).
Terkait dukungan NasDem di DPR RI, Victor mengatakan partainya memiliki total 69 anggota parlemen di Parlemen, sehingga segala dukungan baik secara fisik, moril, dan tenaga akan diberikan melalui seluruh anggota tersebut.
Oleh karena itu, dia menjamin dengan cara ini Fraksi Nardem di DPR RI akan bersatu pendapat. memiliki visi dan misi yang sama dengan Prabowo untuk lima tahun ke depan.
“Ini adalah dukungan negara. Gagasan visi dan misi Presiden Prabowo Subianto dapat membantu terlintas di benak 69 orang yang akan bergabung di DPR,” kata Gubernur NTT 2018-2023 itu.
Setelah membenarkan hal tersebut, Victor meminta tak ada lagi perselisihan terkait posisi Nardem.
“Makanya belum ada pembahasan apakah dia akan duduk di pemerintahan atau tidak. Yang jelas, seluruh anggota DPR yang berjumlah 69 orang itu bergabung di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk membantu mendukung visi dan misi presiden. Dengan dukungan Partai NasDem melalui 69 wakil DPR,” pungkas Victor.
Sebelumnya, DPP NasDem memutuskan sikapnya terhadap posisi partai tersebut di pemerintahan Prabowo Subianto dan Jebran Rakabuming Rak selama lima tahun ke depan.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP NasDem Hermavi Taslim mengatakan partainya memutuskan tidak masuk kabinet Prabowo-Gibran.
“(Kami mendukung) keberhasilan pemerintahan ini. Tapi karena berbagai alasan, Kami memutuskan untuk tidak masuk kabinet,” kata Hermawi saat ditemui awak media di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Minggu (13/10/2024).
Hermavi menjelaskan beberapa pertimbangan yang dibidik pihaknya.
Menurut partai politik pimpinan Surya Paloh itu, mereka menilai lebih penting pemikiran dan gagasannya diterima pemerintah.
“Menurut kami, kalau diterima, gagasan kami lebih penting daripada masuk Kabinet. pikiran kita Ikut berbagai urusan itu lebih berarti daripada masuk ke tubuh kita, ”ujarnya.
Meski NasDem tidak masuk kabinet, kata Hermavi, NasDem akan tetap berada di jajaran pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan.
Khermawi mengatakan NasDem akan mendukung dan membantu pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan.
“Tetapi kami adalah bagian integral dari pemerintahan ini,” tutupnya.