Tak Hanya Anak Netanyahu, Putra Menteri Ben-Gvir Malah Piknik Leyeh-leyeh di AS saat Israel Perang

TribuneNews.com – Shubal Ben-Gavir, putra Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gavir, menarik perhatian karena sedang berlibur di Amerika Serikat (AS) saat negaranya sedang berperang di Jalur Gaza.

Šubal, 18, harus segera bertugas di Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Tahun lalu dia berlatih di Sekolah Persiapan Pra-Militer Elisha di Nev Suf.

Namun, menurut media Israel bernama Walla, Shubal terlihat selama beberapa hari berkunjung ke American Miami.

Tak hanya Šubal yang dikabarkan berada di Miami, tapi juga Yair Netanyahu, putra Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Di media sosial, Shubal diketahui kerap memihak ayahnya dan menyerang lawan-lawannya. Ia sangat aktif mengunggah video di TikTok dan tweet di X.

Di tengah pikniknya di Amerika, ia mengkritik anggota dewan Israel Merav Ben Ari dan anggota partai Yesh Atid.

Shubal juga mengkritik para pengunjuk rasa karena mengkritik pemerintah Israel.

Ben-Gavir membuka mulut tentang putranya. Dia mengatakan putranya telah menerima pelatihan militer.

 “Putraku tercinta, Shubal, melakukan pelatihan dan pelatihan paramiliter setiap hari untuk bertugas dalam patroli,” kata Ben-Gavir.

“Dia diizinkan melakukan perjalanan antara waktunya di militer dan pendidikan serta pelatihannya di sekolah persiapan.”

Ben-Gavir mengaku tidak ada masalah dengan putranya di Amerika. Ia mengatakan putranya akan segera direkrut untuk berperang di IDF.

Akhir Februari lalu, ia membuat heboh setelah mengunggah foto Presiden Amerika Serikat Joe Biden ke X.

“Selama masa-masa sulit ini, penting untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit Alzheimer, penyakit otak yang merupakan penyebab utama penurunan kognitif dan demensia pada orang lanjut usia.” foto dikirimkan oleh Schubal.

Šubal kemudian menghapus foto tersebut dan malah men-tweet, “Tuan Presiden, saya minta maaf.”

Dua bulan kemudian, Shubal menanggapi demonstrasi anti-pemerintah yang menghalangi ayahnya meninggalkan konferensi di Yerusalem.

Dia mengatakan di Instagram bahwa polisi Israel harus “datang dengan tongkat mereka dan meledakkan wajah mereka.” Yair Netanyahu juga dipilih

Seperti Shubal, putra Netanyahu, Yair Netanyahu, juga menjadi sorotan.

Bahkan, Yair mendapat kecaman tajam dari warga Israel karena “menghilang” saat negaranya diserang Iran dan proksinya pada Minggu (14/04/2024).

Netizen Israel menyebut Yair “hilang dalam aksi” alias tidak diketahui nasibnya.

Namun, sehari setelah serangan Iran, muncul postingan di media sosial yang mengklaim bahwa Yair berada di Florida.

Namun keaslian file yang diunggah tidak dapat diverifikasi atau dikonfirmasi.

Dikutip dari Times Now News, ini bukan pertama kalinya Yair membuat marah netizen Israel.

Dia sebelumnya dikritik oleh komunitas Yahudi karena tidak kembali ke Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Yair Netanyahu, putra Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, terlihat di balkon sebuah apartemen mewah di Pantai Hallandale, utara Miami. , Amerika Serikat. Foto ini beredar di media sosial pada Rabu (14 Februari 2024). (X)

Channel 12 News baru-baru ini melaporkan bahwa putra Netanyahu tinggal di luar negeri dan memiliki kekayaan $25 juta, atau sekitar $40,2 miliar.

Selain itu, ia mendapat perlindungan 24 jam dari Shin Bet atau pejabat kontra intelijen Israel. Biaya pengamanan Yair juga dilaporkan sebesar $207.000.

Beberapa waktu lalu, Daily Mail memberitakan bahwa Yair sempat menjalani kehidupan mewah di Miami, Amerika.

Foto dan video yang dimuat media Inggris memperlihatkan Yair berada di balkon apartemen.

Dia terlihat mengenakan kemeja dan minum teh. Yair pun bersantai bersama teman-temannya.

Apartemen ini berlokasi di dekat lapangan golf dan pantai. Harga sewa per unit diperkirakan $4,200 hingga $17,000 per bulan.

Sewa unit tempat Netanyahu tinggal adalah $5.000 per bulan.

Kompleks apartemen memiliki lapangan tenis, spa, lounge, bioskop pribadi, gudang anggur, dan ruang merokok.

Yair dituduh sebagai anak manja dan menghabiskan sebagian besar waktunya di media sosial untuk menyerang para pengkritik ayahnya.

Perbuatan Yair terkadang membuatnya bermasalah dengan hukum. Dia digugat beberapa kali dan diminta membayar denda jutaan.

Karena dia mempunyai visa turis, dia bahkan tidak bisa bekerja di Amerika.

Setelah perang Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, Yair mulai menyalahkan dinas keamanan Israel karena gagal menangani serangan tersebut.

Dia juga menuduh Kepala Staf IDF Hezi Halevi mengetahui rencana serangan Hamas tetapi tidak memberi tahu Netanyahu.

(Berita Tribun/Februari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *