TRIBUNNEWS.COM – Hadirnya konferensi di hotel tersebut selain untuk menunjang, juga mendukung wisata MICE.
MICE adalah singkatan dari Konferensi, Promosi, Konvensi dan Pameran.
Berdasarkan laman Kemenparekraf, kontribusi sektor MICE terhadap sektor pariwisata kurang lebih sebesar 30 persen.
Menurut Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), pusat MICE di Indonesia masih berlokasi di Jakarta.
Hal inilah yang mendasarinya. Hotel Neo + Kebayoran mengumumkan penjualan konferensi terbaru mereka.
Kehadiran ruang pertemuan menjadi pilihan lain lokasi yang diinginkan di Jakarta Selatan.
Berbagai jenis pertemuan dan konferensi dapat dilaksanakan di ruang konferensi yang berkapasitas hingga 500 orang.
“Kami sangat antusias dengan kesempatan ini untuk menciptakan lebih banyak peluang dan memberikan solusi terhadap kebutuhan yang timbul di Jakarta Selatan, khususnya kawasan Kebayoran Baru dan Kebayoran Lama,” kata Direktur Eksekutif Kebayoran Puspita Anthony Putihrai dalam keterangannya. Kamis. (1/8/2024).
Anthoni berharap pihaknya dapat memberikan manfaat bagi para pelaku usaha dengan menyediakan tempat yang nyaman dan terjangkau tanpa mengorbankan kualitas.
Meski banyak tantangan dalam bisnis saat ini, lanjut Anthony, selalu ada cara untuk berinovasi.
“Saat banyak orang enggan, kami memilih pindah dan menawarkan sesuatu yang berarti.”
“Kami percaya bahwa dengan menyediakan lingkungan yang sesuai dan efisien, kami dapat membantu dunia usaha dan masyarakat untuk bertahan dan berkembang,” jelasnya.
Sementara itu, Sekjen PHRI Maulana Yusran pun menyambut baik pengumuman tersebut.
“Ini adalah langkah yang baik untuk mengatasi tantangan yang ada. “Keberanian dan kesediaan Bapak Anthoni Putihrai dalam menghadapi tantangan serta kontribusinya terhadap penciptaan proyek patut dicontoh.”
“Ini merupakan langkah penting bagi industri hotel dan restoran di Indonesia,” ujarnya.
(Tribunnews.com)