Tabiat George Sugama Halim Dibongkar Adik, Sering Banting Barang dan Hanya Lulusan SD

Tribunnews.com – George Sugama Halim (35) Berita dengan Gangguan Mental yang Adil Oleh Andre Saudari Biologisnya (28)

Andre mengatakan bahwa George sering memukul produk untuk menantang orang dengan bertarung.

“Pada dasarnya, ini hampir merupakan rutinitas harian setiap minggu yang dapat menampar produk menjadi rumit.”

Saat berbicara dengan orang tua, Georg sering malu dan meningkatkan suaranya.

Dia menambahkan bahwa George dikenal sebagai seorang arogan dan tanpa sopan santun.

“Kata itu kadang -kadang kata itu juga tidak tepat,” lanjutnya.

Sudah diketahui bahwa George adalah putra pemilik oven di cakung di timur.

Pada 2012, Andre diintimidasi oleh George sampai pelipisnya berdarah.

Ada laporan di kantor polisi Cakung, tetapi Andre memilih untuk tidak melapor lebih lanjut.

“Kami tidak dalam prosesnya. Saya masih melihat orang tua saya (dianiaya). Namun, kakak laki -laki lebih buruk,” katanya.

Menurut informasi Andrei, George tidak memiliki banyak teman dan baru saja lulus dari sekolah dasar.

Bahkan, George tidak pernah punya pacar dan belum pernah menikah sebelumnya.

“Jika kami menyesal, saya minta maaf karena kadang -kadang teman -temannya mungkin memiliki sedikit hubungan, jadi mengapa suasana hati mungkin tinggi,” katanya.

Andre tidak tahu pengaruh kehidupan sosial pada kepribadian saudaranya.

“Apakah itu IQ atau EQ rendah, itu terutama harus ditetapkan. Kita tidak bisa menjadi netapin di akhir saksi ahli yang mungkin netapin, seorang psikolog segera.”

Dalam kasus penindasan, staf oven Xhakart Timur menerima perhatian Dewan Perwakilan Rakyat III.

Korban bernama DWI Ayu Darmawati (19) dipresentasikan pada pertemuan persidangan (RDP) pada hari Selasa (12/17/2024).

Ketua Kamar Dagang III, Habiburokhman Telah menekankan posisi manajemen toko roti yang membuat Pernyataan George Sugama Halim untuk mengalami gangguan mental

Habiburokhman Panggil polisi untuk melanjutkan.

“Ini adalah pemimpin polisi untuk mencegahnya menjadi alasan kelainannya dalam konteks kemanusiaan. Ini adalah hati untuk tumbuh,” katanya pada hari Selasa (12/17/2024) yang dirujuk oleh tribunjakarta.com.

Politisi Gerindra yakin bahwa George bertanggung jawab atas tindakannya secara hukum untuk melanjutkan proses kriminal.

Ketika dia berbicara tentang tindakan George dalam menindas karyawan menggunakan kursi patung kue untuk mobil EDC, itu sangat lucu.

“Melemparkan wanita dengan cara yang hebat ini bukanlah alasan. Tetapi dalam konteks hukum, saya sangat yakin bahwa orang ini dapat bertanggung jawab sesuai dengan hukum, “katanya.

Dia juga meminta George untuk tidak menerima perlakuan khusus selama periode jalan memutar, terlepas dari desas -desus bahwa mereka menderita gangguan mental.

“Minta bantuan untuk diperlakukan sebagai tahanan sekarang, sekarang?

Pada saat yang sama, korban menolak bahwa George memiliki gangguan mental dan merupakan saksi langsung.

“Dia normal. Orang -orang cenderung bertemu orang -orang. Pertemuan itu juga dengan orang -orang,” katanya.

Korban juga membantah berita bahwa George tidak memiliki posisi dalam oven orang tuanya.

“Di Cakung, dia adalah posisi anak bos. Tapi dia memegang cabang di Kla lelah, “katanya.

Ketika dia muncul di konferensi pers, George mengakui bahwa kesalahan itu telah menganiaya korban dengan awal (19).

Selain itu, dia menangis dan menundukkan kepalanya ketika dia menerima pertanyaan dengan tindakannya dari tindakannya.

“Aku kesalahan,” kata George kepada polisi metro Jakarta.

George dengan senang hati menjawab ketika ditanya tentang alasan mencari korban untuk memberikan makanan ke kamarnya.

“Tidak ada komentar,” kata George.

Beberapa artikel disiarkan di tribunjakarta.com Dengan judul Lindayes mengagumi gangguan mental George Sugema DPR, mengetahui arah untuk mengingat kepala polisi.

(Tribunnews.com/mohaay (tribunjakarta.com/bima putra/annas furqon) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *