TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengamat politik Circle Sabang Merauke Training Institute Syahganda Nainggolan akan merefleksikan kemerdekaan bersama beberapa tokoh lainnya di Restoran Pulau Dua, Jalan Gatot Subroto, Jakarta pada Sabtu (17/8/2024). .
Syahganda mengatakan runtuhnya demokrasi dan kebebasan sipil di Indonesia telah mendorong puluhan aktivis yang dipenjara di bawah pemerintahan Joko Widodo untuk mempertimbangkan kemerdekaan pada 17 Agustus.
“Acara ini untuk mencari makna kemerdekaan bagi seluruh rakyat Indonesia,” kata Sjaganda Nainggolan, penggagas acara, Kamis (15/08/2024).
Ia mengungkapkan, Persaudaraan Tahanan Politik (Tapoles) dan Tahanan Politik (Naples) 2014-2024. deklarasi tersebut akan dilakukan pada acara bertajuk Memahami Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 2024 dalam Semangat Persaudaraan untuk Sang Kekasih. Republik Indonesia.
Ia mengatakan, persaudaraan ini merupakan contoh perjuangan organisasi tersebut dalam menegakkan demokrasi dan kebebasan berserikat di Indonesia.
Sebab, keruntuhan demokrasi semakin parah sementara politik dinasti mendominasi semangat kehidupan berbangsa, ujarnya.
Mantan Mayjen Danyen Kopassus (Purn) Soenarco, Eko Santojojo, Ahmed Dani, Rizal Kobar, Eggy Sudjana, Roy Suryo, Anton Permana, Habib Riziek, Hatta Taliwang dan Jumhur Hidayat juga akan hadir dalam acara tersebut.
Dia menyebut semua orang adalah korban dari kebijakan pemerintah saat ini.
Acara akan digelar siang harinya di kawasan Pulau Dua Sena Jakarta, sebelum peletakan bunga di Pemakaman Karet Biwak Rahmawati Soekarnoputri, mantan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Gerindra. Rachmawati Pati Soekarnoputri diduga makar hingga meninggal dunia,” dia menyimpulkan.
Tindakan ini mempunyai tiga tujuan. Pertama, ajang gotong royong dan membantu tapol dan tapol lainnya.
Kedua, forum perjuangan menyampaikan pendapat, kebebasan berpendapat untuk perjuangan melawan pemerintahan otoriter. Ketiga, perjuangan penghapusan, amnesti, rehabilitasi tapol, tapol, dan eks tapol 2014-2024.