Swedia Pulangkan Imigran Asing, Siapkan Imbalan Uang Rp 52 Juta untuk yang Berminat

 

TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Swedia berupaya memulangkan migran asing ke negaranya dengan menyiapkan hadiah uang tunai senilai 34 ribu dolar atau sekitar Rp 52 juta bagi migran yang terkena dampak.

Pengumuman tersebut disampaikan Menteri Migrasi Johan Forsel pada konferensi pers di Stockholm pada Kamis 12 September 2024.

Dia mengatakan pemerintah Swedia akan meningkatkan subsidi bagi migran yang ingin kembali ke negara asal mereka secara sukarela, meskipun ada rekomendasi dari penyelidikan yang ditunjuk pemerintah bulan lalu untuk mengesampingkan peningkatan yang signifikan.

Menurut Anadolu Agency, mulai tahun 2026, para migran yang bersedia meninggalkan negara Nordik secara sukarela akan menerima bantuan keuangan senilai 350.000 Krona Swedia atau sekitar 34.000 dolar AS. Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Internasional Swedia Johan Forsel saat berpidato di Brussels, Belgia, 20 Maret 2023.

Nilai bantuan keuangan ini telah meningkat dari 10.000 kroon saat ini.

Berdasarkan undang-undang yang berlaku di Swedia, migran yang kembali ke negara asalnya dapat menerima maksimal 10.000 crown per orang dewasa atau 5.000 crown untuk setiap migran anak.

Menurut media lokal SVT Nyheter, pemerintah Swedia telah menetapkan jumlah subsidi maksimum 40.000 crown per keluarga.

“Kami berada di tengah-tengah perubahan paradigma dalam kebijakan migrasi kami,” kata Menteri Imigrasi Johan Forsel pada konferensi pers di Stockholm.

Menurut Ludwig Aspling dari Partai Demokrat Swedia yang anti-imigrasi, dana hibah tersebut telah tersedia sejak tahun 1984 dan “relatif tidak diketahui, kecil dan digunakan oleh sejumlah kecil orang”.

Namun, ia kini berharap peningkatan besar dalam bantuan keuangan akan mendorong lebih banyak orang mengambil kesempatan untuk meninggalkan negara Skandinavia tersebut.

Perdana Menteri Ulf Kristerson, yang berkuasa pada tahun 2022, berjanji untuk memberantas imigrasi dan kejahatan selama kampanyenya. Imigran dari berbagai negara di Swedia.

Ulf Kristerson membentuk koalisi dengan Partai Demokrat Swedia yang populis dan didukung oleh minoritas sayap kanan.

Sejak tahun 1990-an, Swedia telah lama dikenal dengan “keistimewaan Swedia” dan kebijakannya yang ramah terhadap pengungsi.

Artinya Swedia menerima banyak imigran dari negara-negara yang dilanda perang seperti bekas Yugoslavia, Suriah, Afghanistan, Somalia, Iran dan Irak.

Sumber: Middle East Monitor/Anatolu Agency

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *