Sutradara Film ‘How To Make Millions Before Grandma Dies’ Jawab Soal Pilihan Bubur Diaduk Dan Tidak

Laporan reporter Tribunnews.com Bayu Indra Permana

TribuneNews.com, JAKARTA – Pat Bonitiput, sutradara How to Make Millions Before Grandma Dies, akan datang ke Indonesia.

Sutradara asal Thailand ini banyak bercerita tentang proses pembuatan film yang belakangan menjadi top seller di Indonesia.

Selain bercerita tentang drama kakek-nenek-cucu yang menguras air mata, Pat juga bercerita tentang kanji Thailand, atau begitulah sebutannya sarkasme.

Masakan Pat Jock dipilih sebagai highlight kuliner film ini, yang cukup unik mengingat masakan Thailand yang terkenal di dunia, Tomium dan Mango Sticky Rice.

Pat punya alasan khusus memilih kuliner ini untuk film pertamanya.

Kenapa saya memilih kanji karena itu cerita penulis skenario saya, dia punya nenek yang menjual kanji sepanjang hidupnya, kata Pat Bonitipat dalam jumpa pers di Duran Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu (25/5/2024).

“Saya mengesampingkan ceritanya untuk diangkat ke dalam film,” lanjutnya.

Di Indonesia sendiri, bubur merupakan makanan yang umum karena jenisnya banyak sekali.

Bubur yang paling umum adalah bubur ayam, yang sering dibagi menjadi diaduk dan tidak diaduk.

Ketika Pat Bonitiput mendengar standar ganda makan bubur di Indonesia, Pat Bonitiput sangat terkejut dan tertawa.

Saat ditanya di kamp mana dia berada, Pat punya pilihan bagaimana cara memakan bubur tersebut.

“Bagaimana cara makan buburnya, diaduk atau tidak? Hmm tunggu dulu,” kata Pat sambil tertawa.

“Saya suka makan bumbu tambahan di atas bubur, dan saya tidak makan bubur nasi,” ujarnya.

Sekadar informasi, film ‘How to Make Before Grandma Dies’ telah meraih 1,3 juta penonton di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *