TRIBUNNEWS.COM JAKARTA: Pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) mengadakan rapat penyusunan white paper dan proposal bisnis program pembangunan ekonomi 2024-2029 di Jakarta pada Senin Juli 2024. .
Rapat gabungan tersebut dihadiri ratusan Organisasi Anggota Luar Biasa (ALB) Kamar Dagang dan Industri Indonesia.
Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia Arsjad Rasjid menjelaskan, pihaknya sedang menyiapkan white paper yang berisi pendapat dan gagasan para pelaku bisnis, pengusaha, dan pakar ekonomi terkait isu pembangunan ekonomi dalam lima tahun ke depan.
“Dalam penyusunan white paper ini, Kadin menekankan pentingnya prinsip Gotong Royong dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Arsjad Rasjid.
Untuk itu, pihaknya mengadakan pertemuan bersama dengan Asosiasi Industri, anggota luar biasa Kamar Dagang dan Industri di Indonesia, untuk dapat ikut serta dalam penyusunan white paper, memberikan komentar kelompok pada diskusi Focus Group dan memberikan hasil Diskusi. Laporan dan penelitian.
Asosiasi Koordinasi dan Industri Kadin juga menjalin perjanjian perdagangan internasional untuk mendukung pembangunan ekonomi negara.
Sebagai induk organisasi yang mewakili dunia usaha dan bermitra dengan pemerintah, Kadin Indonesia siap bersinergi dalam Program Pembangunan Ekonomi 2025-2029 untuk mendorong pertumbuhan perekonomian negara Indonesia Emas 2045.
Ia mengatakan ada tiga isu yang harus diatasi: optimalisasi organisasi, yang dapat mendorong pertumbuhan, memperkuat kekuatan usaha kecil dan menengah, dan meningkatkan taraf hidup kelas menengah.
“Kemampuan mengatasi ketiga tantangan tersebut juga akan menjamin keberhasilan tujuan Indonesia Emas 2045,” jelas Arsjad.
Kadin Indonesia berharap Buku Putih Kebijakan Ekonomi dapat memperkuat dan memajukan kerja pembangunan 2025-2029, serta mendorong implementasi Asta Cita dan 17 program pertama Presiden terpilih dan Wakil Presiden Prabowo. Subianto. – Gibran Rakabuming Raka.
Proyek ini juga menunjukkan komitmen Kadin Indonesia kepada pemerintah untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Selain membahas penyusunan White Paper Pembangunan Ekonomi, Rapat Koordinasi ALB Kadin Indonesia juga mencakup proses penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) mengenai Proyek Koordinasi Proyek antara Asosiasi Perbelanjaan dan Asosiasi Pendukung Supermarket.
“Pertemuan hari ini merupakan tindak lanjut dari Forum ALB yang dilaksanakan pada Rapimnas Nasional. Alhamdulillah kini semakin banyak organisasi yang bergabung di Kadin Indonesia,” kata Arsjad.
“Saat ini setidaknya terdapat 221 asosiasi, atau meningkat 78% dibandingkan 124 asosiasi ketika saya mulai bekerja pada tahun 2021. Artinya banyak dukungan dan kepercayaan yang diberikan kepada Kongres Perdagangan dan Industri Indonesia”. .
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Erik Hidayat mengapresiasi Kadin di Indonesia yang turut serta dalam penyusunan white paper yang nantinya akan menjadi bahan pertimbangan pemerintah dalam bekerja.
Hal ini sejalan dengan kiprah Kamar Dagang dan Industri Indonesia, yang merupakan wadah mitra dunia usaha dan pemerintah dalam pembangunan ekonomi.
“Kami yakin ketika white paper diserahkan ke pemerintah, maka pemerintah akan memberikan bantuan kepada pengusaha lokal. “Kami juga meminta bantuan Kadin Indonesia agar suara pengusaha lokal bisa didengar,” kata Erik.
Bapak Tasha Megananda, Presiden Asosiasi Perusahaan Makanan Indonesia (APJI), memuji kerja Kamar Dagang dan Industri Indonesia yang memasukkan kesepakatan tersebut ke dalam buku putih.
“Kami menilai tindakan Pak Kadin sangat penting dalam menyelaraskan kepentingan dunia usaha dan pemerintah melalui kebijakan serta membantu mendefinisikan kepentingan Asosiasi, Komunikasi, dan Usaha Patungan,” kata Tasha.
Tentang UU No. 1 Tahun 1987 dan disusul dengan Keputusan Presiden No. 18 Tahun 2022, Kamar Dagang dan Industri Indonesia berkomitmen menjadi wadah bagi seluruh perkumpulan, organisasi, komunikasi dan perkumpulan yang mewakili seluruh dunia usaha.