TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Siapa saja dua petinggi Polri yang disebut “bermasalah” oleh mantan Kabareskrim Susno Duadji dalam kasus Cirebon 2016?
Kedua jenderal Polri tersebut tampak merupakan mantan Kapolri di Cirebon sekitar tahun 2016.
Susno secara terbuka menyatakan penyesalannya terhadap kedua jenderal tersebut.
“Saya sangat menyayangkan Polres Cirebon Kota yang saat itu memiliki dua kapolsek. Sekarang sudah menjadi jenderal,” ujarnya seperti dikutip Kompas TV, Selasa (6/8/2024).
Diketahui, Mabes Polri juga melakukan pemeriksaan terhadap penyidik yang terlibat kasus Vina Sirabon pada tahun 2016.
Penyidik menangkap Pegi Setiawan pada tahun 2014.
Termasuk Iptu Rudyana yang dipanggil dari Mabes Polri.
Susno pun ingin menginterogasi dua kapolri yang saat itu sudah menjadi jenderal.
“Yah, aku pasti akan menyelidikinya juga. Bukankah kasus ini ditangani oleh Kapolri?”
Mudah-mudahan Bayskim atau Tim Soos yang memeriksa kedua mantan Kapolri tersebut, tambahnya.
Jika dia terbukti bersalah, pangkatnya harus dipertanyakan.
Jika kelalaian terbukti, ia dapat menilai peringkat umum tidak adil.
“Jika dia benar-benar ceroboh atau tidak kompeten, maka tidak wajar jika dia menduduki jabatan jenderal,” kata Susnow.
Dia mengatakan, jika dua perwira senior kedapatan dipertanyakan, maka berbahaya jika mereka dipromosikan menjadi pejabat tinggi atau bahkan menjadi Kapolri.
“Jangan sampai dia lolos, dia bisa jadi Kapolri dan itu berbahaya,” kata Suzno.
Susno Duadji mencurigai dalang kasus Vina Cirebon.
Namun Inspektur Polisi Rudiana yang banyak dituding sebagai dalang pembunuh yang merencanakan kasus ini, tidak menemukannya.
“Saya yakin ini bukan Pak Rudiana, tapi Pak Rudiana memang menjadi korban perbuatan terencana yang kemungkinan besar direncanakan,” kata Suzno.
“Hal ini tidak boleh dianggap sebagai fakta, ini hanya hipotesis,” tambah Suzno.
Susno menduga Inspektur Polisi saat itu, Rudyana, trauma dengan meninggalnya anak kesayangannya.
Karena itu, Iptu Rudyana langsung percaya dengan cerita Ep bahwa geng motor 11 mengejar Vina dan Ekki hingga tewas.
Namun, hal itu hanya dugaan Susno saja. Sikap Inspektur Rudyana membingungkan para pengacara
Segera diketahui bahwa Inspektur Rudiana telah membentuk tim yang terdiri dari 60 pengacara untuk mewakilinya dalam kasus kontroversial Silaban Veena.
Namun, berminggu-minggu sebelum keberadaannya, Inspektur Rudyana sudah membingungkan tim kuasa hukumnya dengan tindakannya.
Pertama, Inspektur Rudiana tiba-tiba muncul di hadapan publik pada Selasa (30 Juli 2024) malam dalam jumpa pers di Istana Kachrebonan bersama pengacara keluarga Weiner, Hortman Parris.
Namun Inspektur Rudyana rupanya bertemu dengan Holtman Paris tanpa memberitahu Erza Siaref selaku pengacaranya.
Hal ini membuat Razman Nasution “tertarik” berkomentar.
Razman Nasution bertanya kepada Elza Syarief tentang fenomena aneh tersebut.
“Saya terus berpikir, saat saya buka YouTube, Pak Rudiana sedang konferensi pers dengan Pak Hotman Paris Hutape, sekarang saya tahu Pak Rudiana memberikan kekuasaan kepada Nyonya Erza dan teman-temannya. Rakyat Berdalam Razman dikutip dari program iNews yang tayang Selasa (30 Juli 2024) malam.
Razman Nasution mengaku tidak menyalahkan Iptu Rudyana karena polisi kini khawatir dan gelisah jika putranya menjadi korban.
Namun, sikap Holtman Paris yang bersikap kasar terhadap pelanggannya membuatnya merasa aneh.
Razman Nasution pun bertanya kepada Elza Syarief apakah Hotman Paris punya waktu untuk “kulo nunny” atau meminta izin padanya.
“Beda pendapat atau cari pelanggan itu etis. Apa Hotman Paris tanya ke Kak Elsa, mau diijinkan (Iptu Rudiana) ke sana? Apa kamu menentang Iptu Rudiana pergi ke sana? Sedih nggak? Bagaimana ini bisa terjadi?” ? “Hotman menggabungkan konferensi pers diadakan dan Hortman tidak menelepon saudaramu?”
Erza Siyaref menjawab bahwa Hortman Paris harus mengetahui bahwa dia adalah pengacara Inspektur Rudiana.
Meski demikian, Elza Syarief mengaku Hotman Paris tidak diberitahu secara langsung mengenai kejadian tersebut.
“Sebenarnya dia (Holtman) sudah tahu kami mengumumkannya. Harusnya dia yang memberitahunya,” jawab Elsa.
Kedua, pengacara Iptu Rudiana lainnya, Mardiman Sane, mengaku mengetahui kliennya dibawa dari kantor polisi oleh Rivaldi Utbar, terpidana kasus Vina Cirebon.
Bahkan Madiman Sane pun kaget setelah mendengar fakta yang dipaparkan Cindy Sembilian, pengacara Rivaldi Aditya Vardhana.
Menurut dia, Iptu Rudiyana tidak pernah mengangkat persoalan tersebut ke pihak kuasa hukumnya.
Menurut keyakinannya, nama Rivaldi tercantum dalam pengakuan narapidana.
Rivaldi diketahui ditangkap Polsek Utbar dalam kasus lain yakni membawa pisau salat.
Lalu saat persidangan, berkas Rivaldi tiba-tiba dipisahkan dari penjahat lainnya.
Maddiman mengetahui Rivaldi diculik oleh Rudiana di kantor polisi Sairban.
Jujur saya tahu faktanya terutama dari Rivaldi,” kata Maddiman seperti dikutip Nusantara TV, Rabu (7/8/2024).
Tak hanya itu, Madiman juga mengetahui bahwa Rivaldi pernah dikurung sebelumnya.
“Saya mengetahui Rivaldi awalnya ditahan dalam kasus terpisah,” ujarnya.
Padahal, menurutnya, Rudiana tak membicarakan pembelaan Rivaldi.
“Setahu saya dia (tidak membela Raifali),” ujarnya.