Susno Duadji: Kasus Kopi Sianida Permainan, Jessica Tidak Bersalah, Namanya harus Dipulihkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Susuno Duaji terlibat insiden kopi sianida.

Seorang mantan pejabat CID mengatakan insiden kopi sianida hanyalah hoax.

Suno Duazi yakin terpidana Jessica Kumara Wongso yang berusia 35 tahun tidak bersalah dan nama Jessica harus dikembalikan.

Berdasarkan pengalamannya selama 35 tahun sebagai penyidik, Susuno Duaji belum pernah mengungkap kasus pembunuhan beracun yang membuat pelaku dan korban berselisih.

Lebih lanjut Susuno Duaji mengatakan, pelaku dan korban peristiwa kopi sianida merupakan kalangan terpelajar.

“Jika orang yang tidak berpendidikan ingin membunuh seseorang dengan racun, dia pasti akan mengirimkan sesuatu yang disukai korbannya tanpa menyebut nama korban. Hanya dalam konfrontasi seperti itu, pelaku akan langsung menyerang korbannya, Konyolnya, ”kata Susuno seperti dikutip oleh Nusantara TV pada Rabu (21 Agustus 2024). Penetapan tersangka oleh Jessica terlalu terburu-buru.

Susuno melanjutkan, terlalu terburu-buru menyebut Jessica sebagai dalang kematian Wayan Mirna Salihin (25).

Selain itu, pada tahun 2008, mantan Kapolda Jawa Barat mengkritik kinerja penyidik ​​yang menyimpulkan kasus Jessica berdasarkan kecurigaan.

Hal ini tidak kuat karena hanya ada sedikit bukti pendukung.

“Sebagai penyidik, kita tidak boleh menghukum orang tersebut berdasarkan kecurigaan. Jika hal ini wajar karena Jessica hanya meletakkan kantong kertas di atas meja, maka kesimpulannya adalah dia ‘Harusnya curiga kalau itu disembunyikan dengan memasukkan monster.’ ) Ini yang merusak negara, dieksploitasi,” jelasnya.

Suno menilai penyidik ​​seharusnya mengetahui bahwa saksi yang melihat Jessica memasukkan sesuatu ke dalam minuman Mirna.

Selain itu, penyidik ​​juga bisa mencari rekaman kamera pengawas yang memperlihatkan dengan jelas perbuatan Jessica. Susuno mengatakan, dengan teori bukti segitiga, seseorang yang berada di lokasi kejadian tidak bisa langsung ditetapkan sebagai tersangka.

“Masyarakat bisa menjadi saksi untuk menjelaskan tindakannya,” ujarnya.

“Apakah kamu melihat seseorang menaruh sesuatu di sana? Tidak, kami tidak memiliki semua bukti, jadi penyidik ​​akan mencari penyebab kematiannya? Ada hal lain yang menyebabkan kematiannya? Apakah ada alasannya? Penyebab kematiannya ada di tubuhnya sendiri”?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *