Surya Paloh Disebut Tahu soal Bantuan Sembako Kementan, Stafsus Sebut Ada Laporannya

TRIBUNNEWS.COM – Ketua Umum Partai Demokrat (Ketum) Nas Surya Paloh disebut-sebut mewaspadai dukungan Kementerian Pertanian (Kementan) terhadap kebutuhan pokok dan sejumlah hewan kurban.

Diketahui, Kementerian Pertanian atas perintah mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mendukung kegiatan organisasi Partai Nasdem “Wanita Pengawal (Garnita) Malahayati”.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Bendahara Partai NasDem sekaligus mantan pekerja khusus SYL Joice Triatman mengaku Surya Paloh mengetahui kegiatan tersebut.

Para pemimpin Partai Demokrat basah bahkan menyarankan agar Joyce segera mendistribusikan sembako dan hewan kurban kepada masyarakat.

“Izinkan saya melaporkan kepada bapak/ibu bahwa dalam tiga bulan terakhir ini telah terjadi kegiatan a, b, c, d, antara lain pembagian sembako, pembelian hewan kurban, dan lain-lain, yang semuanya berasal dari Kementerian. Pertanian,” kata Joyce kepada Surya Pa Lowe.

Surya Paloh kemudian menanggapi laporan tersebut.

Oke oke, laksanakan (kampanye), kata Joyce menirukan instruksi Surya Palo di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (29 Mei 2024).

Joyce menjelaskan, dia biasa melapor kepada Ketua Umum di Gedung NasDem di Gundandia, Jakarta Pusat.

“Kami melaporkan kegiatan karena tidak rutin dan merangkumnya.”

“Jadi kami melihat apa yang telah kami lakukan dan rencana kami untuk masa depan,” kata Joyce.

Diketahui, dalam persidangan sebelumnya, Joice mengungkapkan Kementerian Pertanian telah menggunakan dana untuk membiayai kegiatan Garnita Malahayati.

Selain menyediakan sembako untuk kampanye pemilu Garnita Malahayati, Kementerian Pertanian disebut mengalokasikan dana sebesar Rp 850 juta untuk membiayai kampanye pemilu calon legislatif DPR RI NasDem.

Hal itu diungkapkan Joice saat sidang soal Kepuasan dan TPPU mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (27 Mei 2024).

“(Joyce mengaku mendapat uang) untuk membiayai acara Partai Nasdem untuk menyerahkan formulir calon PKI,” kata Joyce.

Pertama, atas permintaan SYL, b n Joice bertemu dengan Sekjen Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono.

Joyce meminta dana lebih dari Rp 1 miliar kepada Kasdi sesuai rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Partai Nasdem (RAB).

“Pak Menteri perintahkan saya koordinasikan (serahkan) anggaran awal ke Sekjen, yang seingat saya jumlahnya di atas Rp 1 miliar,” kata Joyce.

Namun anggaran sebesar Rs 100 crore tersebut tidak disetujui karena Kasdi hanya menyetujui anggaran sebesar Rs 85 crore.

“Pak Kasdi bilang (anggarannya) terlalu besar dan dia tidak mampu membayar jumlahnya sampai disepakati Rp 850 juta,” jelas Joice.

Joyce mengaku kepada hakim bahwa Bendahara NDP Ahmed Sahroni tidak mengetahui kejadian tersebut.

Salah satu pihak yang mengetahui anggaran tersebut adalah Hermawi Taslim, Sekretaris Jenderal Partai Nasional Demokrat.

“Bendahara tidak tahu, jadi yang tahu saat itu adalah Sekjen Pak Helmavi Taslim yang tahu,” kata Joyce.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Faryyanida Putwiliani/Fahmi Ramadhan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *