Survey Terbaru Sebut 68 Persen Rakyat Israel Mengaku Negaranya Kalah Perang di Gaza

TRIBUNNEWS.COM – Setelah lebih dari delapan bulan konflik di Gaza, keputusasaan tampaknya semakin memburuk di kalangan warga Israel.

Ketidakpuasan masyarakat Israel yang semakin meningkat juga ditunjukkan oleh jajak pendapat terbaru Channel 12 Israel yang dipublikasikan pada Sabtu (7/6/2024).

Sebuah jajak pendapat menunjukkan bahwa 68 persen warga Israel tidak lagi berharap rezim Benjamin Netanyahu akan memenangkan perang ini.

Masyarakat Israel pun mengaku kecewa dengan cara rezim Zionis pimpinan Netanyahu menangani konflik dengan Palestina.

Hasil jajak pendapat publik ini secara konsisten menunjukkan bahwa sebagian besar warga Israel kecewa dengan hasil perang tersebut.

Jika berbicara tentang tingkat kepuasan para pejabat tinggi Israel terhadap cara rezim tersebut menangani perang, angka serupa juga terlihat.

Dalam indeks penilaian, opini masyarakat Israel terhadap kinerja Perdana Menteri Benjamin Netanyahu didominasi oleh jawaban “sangat buruk” dengan angka serupa yakni 68 persen. 

Sedangkan Menteri Militer Yoav Gallant, perkiraan “buruk” menang dengan perolehan 46 persen suara.

Hanya 28% warga Israel percaya Netanyahu dan kabinet masa perangnya menangani konflik dengan baik.

Berdasarkan jajak pendapat ini, 43 persen warga Israel menginginkan pemilu dini untuk menggantikan Netanyahu.

Jajak pendapat yang dilakukan Channel 12 juga mendukung pandangan bahwa Netanyahu dikritik karena sengaja memperpanjang perang di Gaza dengan serangkaian kebijakan kontroversial.

Netanyahu juga berulang kali menolak menandatangani perjanjian gencatan senjata dengan gerakan perlawanan Palestina Hamas, meski ada jaminan pembebasan puluhan tahanan yang masih ditahan di Gaza.

Kritikus mengatakan Netanyahu menjalankan agenda politiknya sendiri karena ia telah berulang kali menyatakan bahwa perang di Gaza akan terus berlanjut sampai Hamas benar-benar dilenyapkan.

Di sisi lain, Hamas mengatakan satu-satunya cara untuk membebaskan para tahanan adalah melalui perjanjian gencatan senjata yang harus menghentikan kekerasan dan genosida sepenuhnya.

Ketidakpuasan masyarakat Israel tidak hanya tercermin dalam jajak pendapat, namun jumlah pengunjuk rasa Israel yang turun ke jalan dalam beberapa bulan terakhir untuk menuntut pembebasan tahanan dan pengunduran diri Netanyahu meningkat.

(Tribunnews.com/Bobby) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *