Laporan koresponden Tribunnews.com Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Jepang menempati peringkat 118 dari 146 negara yang disurvei untuk kesetaraan gender.
Survei ketidaksetaraan gender merupakan survei tahunan yang dilakukan oleh World Economic Forum, penyelenggara forum Davos.
Survei ini mempertemukan para pemimpin politik dan bisnis untuk melihat kesenjangan gender di setiap negara dalam empat bidang: ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan politik.
Survei ini lebih lanjut menyoroti keterlambatan partisipasi perempuan Jepang dalam politik dan ekonomi.
Hasil survei tersebut diumumkan pada Rabu (6 Desember 2024).
Hasilnya, dari 146 negara yang disurvei, Islandia mengalami kemajuan terbesar dalam kesetaraan gender selama 15 tahun berturut-turut.
Kemudian Finlandia di urutan kedua, Norwegia dan negara-negara Nordik di urutan ketiga, dan Selandia Baru di urutan keempat.
Jepang berada di peringkat 118, naik tujuh peringkat dari peringkat 125 tahun lalu.
Jepang hampir mencapai kesetaraan gender dalam pendidikan dan akses terhadap layanan kesehatan.
“Hal ini mengesankan terkait dengan keterlambatan perkembangan perempuan di bidang ekonomi dan politik,” kata Tribunnews.com, sumber di pemerintahan Jepang.
Secara khusus, jumlah perempuan di parlemen, pejabat pemerintah, dan posisi manajemen perusahaan adalah 14,6 persen.
Jumlah tersebut meningkat sebesar 1,7 poin persentase dari tahun lalu.
Namun negara ini berada di peringkat 130 di antara negara-negara lain, yang menunjukkan bahwa “kesenjangan gender pada posisi-posisi penting di Jepang masih signifikan.”
Menurut laporan tersebut, menutup kesenjangan gender global dengan kecepatan seperti saat ini akan membutuhkan waktu 134 tahun.
Upaya mencapai kesetaraan gender juga harus diperkuat.
Sedangkan UKM Handicrafts dan Japan lovers yang ingin tampil di Tokyo dapat bergabung di grup WhatsApp Japan Lovers secara gratis dengan mengirimkan email ke: [email protected] Subject: WAG Japan Lovers. Masukkan nama, alamat, dan nomor WhatsApp Anda.