Sulit Dibayangkan, Efek Domino Manchester United jika Terdegradasi dari Liga Inggris Akhir Musim

TRIBUNNEWS.COM – Sulit membayangkan apakah Manchester United akan terdegradasi dari Liga Inggris ke Divisi Championship pada akhir musim 2024/2025.

Tak bisa dimungkiri, perbincangan soal nasib Manchester United yang terancam degradasi mendadak marak dalam beberapa hari terakhir.

Lebih tepatnya, di pekan ke-19 Liga Inggris, setelah Manchester United dipermalukan di kandang sendiri oleh Newcastle.

Manchester United kalah 0-2 di Old Trafford, Selasa (31/12/2024).

Kekalahan atas Newcastle United pun menyisakan banyak catatan duka yang dirasakan Manchester United. Rasmus Hoylund (tengah) menjegal gelandang Newcastle United Lewis Hall (kiri) saat pertandingan Liga Inggris antara Manchester United dan Newcastle United di Old Trafford di Manchester, barat laut Inggris pada 31 Desember 2024. ((Darren Staples/AFP))

Pertama, hasil negatif ini merupakan kekalahan beruntun Manchester United dalam empat laga terakhir.

Sebelum kalah dari Newcastle, Setan Merah dipermalukan Spurs (4-3), Bournemouth (0-3), dan Wolves (2-0).

Kedua, Manchester United kalah berturut-turut di Old Trafford untuk pertama kalinya sejak 1979, seperti dikutip Squawka.

Ketiga, untuk pertama kalinya sejak 1962, Manchester United kalah lima kali dalam satu bulan.

Keempat, untuk pertama kalinya, Manchester United kalah dalam dua pertandingan terakhir berturut-turut di kalender berbeda sejak terakhir kali pada tahun 1985 dan 1986.

Terakhir, Manchester United kembali melakukan pemotongan bersejarah untuk pertama kalinya dengan menempati posisi terburuk, yakni posisi ke-14 di awal tahun sejak tahun 1989.

Melihat berbagai catatan sejarah bencana yang dihasilkan Manchester United, tak heran jika Setan Merah mendapat sorotan tajam musim ini.

Meski sudah berganti manajer dari Erik ten Haag ke Ruben Amorim, faktanya penyakit inkonsistensi masih melekat di Manchester United.

Kini, Manchester United terpeleset ke posisi enam terbawah klasemen akibat performanya yang tidak konsisten hingga pertengahan musim ini.

Di posisi ke-14 klasemen, Manchester United hanya mengumpulkan 22 poin setelah 19 pertandingan.

22 poin dari 19 pertandingan jelas bukan rekor impresif untuk tim sekelas Setan Merah.

Hanya 6 kemenangan dari 19 pertandingan menunjukkan betapa buruknya performa Manchester United.

Dari segi kekalahan, Manchester United juga mengalami 9 kekalahan, padahal kompetisi hanya berlangsung setengah musim.

Artinya, jumlah kekalahan bisa bertambah jika Setan Merah tidak segera memperbaiki usahanya di paruh kedua musim Liga Inggris.

Dari segi gol, produktivitas Manchester United juga mengkhawatirkan karena Setan Merah baru mencetak 21 gol.

Mengingat betapa bagusnya performa Manchester United di paruh pertama musim ini, tidak salah jika Setan Merah finis di luar 10 besar.

Selisih poin Manchester United dengan penghuni zona degradasi kini semakin tipis (7 poin) dibandingkan di Liga Europa (13 poin).

Sekali lagi, jika tidak berbenah, nasib Manchester United akan semakin tragis dan tak menutup kemungkinan mereka akan terdegradasi dari Liga Inggris pada akhir musim ini.

Efek domino terdegradasinya Manchester United dari Liga Inggris

Diketahui, terakhir kali Manchester United tersingkir dari kejuaraan Liga Inggris adalah pada musim 1973/1974.

Meski Setan Merah akhirnya kembali ke Liga Inggris pada musim berikutnya, degradasi ke klub yang identik dengan warna merah itu mencoreng sejarah klub.

Kini, hampir 50 tahun berselang, Manchester United tiba-tiba terancam degradasi.

Jika benar di penghujung musim ini, nasib Manchester United tak bisa terselamatkan karena harus turun dari dada.

Sehingga berbagai efek domino tentu akan langsung dirasakan oleh tim yang bermarkas di Old Trafford tersebut.

Apalagi dari segi kerja sama yakni sponsorship, dimana Manchester United akan merasakan kerugian besar. Susunan pemain Manchester United menghadapi Fenerbahce di Liga Europa, Jumat (25/10/2024) besok WIB (Instagram Manchester United)

Seperti diberitakan The Telegraph, Manchester United akan merasakan efek domino yang luar biasa jika terdegradasi dari Liga Inggris.

Antara lain Adidas selaku sponsor utama berhak memutus kontrak dengan Setan Merah yang nilai kontraknya mencapai 900 juta poundsterling.

Adidas juga mempunyai opsi untuk membayar hanya setengah dari kontrak Manchester United setiap musimnya.

Dua hal yang mengancam tersebut tentu cukup membuat Setan Merah memberikan efek domino yang luar biasa jika terdegradasi di akhir musim ini.

Adapun efek domino lainnya kecuali tentu saja menyangkut sejarah klub, pendapatan musiman dan hal-hal penting lainnya terkait status Manchester United sebagai klub dengan fans terbanyak di dunia.

Alhasil, Manchester United dipastikan akan mengalami kerugian nyata jika terdegradasi ke Divisi Championship musim depan.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *