Sukacita Kakek Buhari Tiba di Makkah, Tak Sabar Umrah di Hari Berkah

Demikian dilansir reporter Tribunnews.com Anita Wardani dari Makkah, Arab Saudi

TRIBUNNEWS.COM, MECCA – Buhari (61) dan Samsul (76) punya senyuman manis. Kedua kakek Pariaman sudah menyiapkan baju ihramnya.

Keputusasaan tidak terlihat di wajah mereka ketika mereka tiba di Hotel Jawharat Mina di distrik Siya Makkah.

Kedua jemaah tersebut bersama 366 pengunjung lainnya tiba dengan kapal feri Padang (PDG-10) pada Jumat pagi (24/5/2024).

Bukhari berkata: “Saya senang bisa mencapai Makkah pada hari yang penuh berkah ini. Ini adalah sebuah berkah.”

Buhari tersenyum ketika pemilik hotel dan Direktur Program Ibadah Haji Arab Saudi (PPIH) menyambutnya dengan bingkisan berisi berbagai bahan makanan, air Zamzam, dan doa.

Samsul yang berada di sebelahnya tidak begitu senang.

“Kamu (aku) tidak capek, aku mau berangkat umroh untuk salat Jumat.” Sekitar 388 anggota Asrama Jakarta-Pondok Gedi Rombongan 27 (JKG-27) dan 388 anggota Asrama Padang Rombongan 10 (PDG-10) tiba di Makkah dengan pakaian Ihram lengkap.

Samsul dan Buhari merupakan warga lanjut usia yang mengutamakan pelayanan haji. Tahun ini, pemerintah melalui PPIH Arab Saudi telah menerapkan layanan shelter.

Bagaimana penerapan akomodasi hotel sesuai usia?

Zainal Mutaqin, Direktur Bidang Akomodasi, mengatakan hotel untuk lansia ini dilaksanakan pada awal kontrak dengan pihak lain (penyedia hotel).

Zainal Mutaqin, Ketua Partai PPIH Arab Saudi, mengatakan pihaknya telah menyiapkan 170 hotel untuk menampung seluruh pengunjung Indonesia, karena jumlahnya mencapai 241.000 orang. Hotel-hotel ini terletak di lima wilayah: Al-Siyasah, Al-Rawda, Jarwal, Al-Masfalah, dan Rai Bakhs.

Oleh karena itu, pengelola hotel tidak akan menyewakan hotel tersebut kecuali memenuhi syarat penyediaan kursi roda dan penyediaan lift terlebih dahulu, kata Zainal pada Kamis, 23/5/2024.

Menteri Agama Yaqut Khalil Qammas menyiapkan hotel sebelum jamaah tiba.

“Sejak 11 Mei, Kementerian Agama meninjau langsung hotel-hotel untuk memastikan hotel-hotel tersebut ramah, dilengkapi kursi roda, dan pengelola akomodasi mengutamakan berkumpulnya lansia dalam bentuk utama masyarakat.

Apa yang diperlukan untuk menjadi teman yang lebih tua? Ruang Jawharat Mina di Sisia, Makkah, dihuni pengunjung Indonesia.

Zainal menambahkan, “Wajib menempatkan lansia dan warga lanjut usia di dekat lift untuk memudahkan pergerakan dan terutama pada saat evakuasi jika ada masalah.”

Prinsipnya, keamanan dan kenyamanan lansia menjadi faktor terpenting dalam penyediaan akomodasi bagi pengunjung yang berwisata.

Zainal menjelaskan, banyak fasilitas yang siap melayani para operator tur selama berada di hotel, seperti kursi roda untuk lansia, mesin cuci, layanan kebersihan, penggantian selimut dan sprei, serta makanan.

Termasuk fasilitas toilet untuk lansia.

“Jika ada kendala, pihak hotel harus bisa mengatasinya,” ujarnya.

Namun menurutnya, ada banyak hal yang harus diwaspadai pengunjung selama menginap di hotel.

Wisatawan di Indonesia disarankan untuk tidak memasak makanan di hotel karena dapat menimbulkan kebakaran.

“Jemaah tidak diperbolehkan memasak di kamarnya, karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kebakaran dan lain-lain,” kata Zainal.

Batasan lainnya adalah jangan sampai merusak dinding ruangan.  

Apabila hendak selesai mencuci, rombongan dapat menjemur pakaiannya di tempat kering yang telah disediakan.

“Jika ingin menjemur, jangan memasang paku di dalam ruangan, karena perabotan atau peralatan sudah diatur untuk dikeringkan,” jelas Zainal. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *