Pelaporan melalui Internet tidak tersedia di Server Jurnal
KUDIJOWNOWN.com, Jakarta – Lukman (40), polisi gadungan juga kedapatan mengonsumsi narkoba.
Diamankan tersangka tertangkap sedang mengonsumsi sabu, kata Kapolres Metro Jaya, Kompol Nicholas Ari Lillipali.
Nicholas mengatakan, inspektur tersebut sudah menjadi incaran Polres Jakarta Timur karena diduga menggunakan barang ilegal tersebut.
“Sebelum kami tangkap, Leh ini adalah anggota Asosiasi Metro Jakarta Timur yang berusaha menghentikannya karena menggunakan media atau bandar,” kata Nicholas dalam konferensi pers, Senin (5/20). / 2024).
Setelah diperiksa, Lukman akhirnya ditangkap saat mengonsumsi sabu di Jakarta Timur.
Jadi ketika diketahui ada barang bukti narkoba terhadap dirinya dan hasil tes urine juga positif, dia menggunakan narkoba, lewat internet.
Dari pengungkapan tersebut, polisi mengetahui sejumlah polisi yang digunakan Luqman saat menjadi polisi palsu.
Sedangkan saat menjadi polisi gadungan, ia menghina pengusaha di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
“Iya (uangnya) untuk kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Saat ini, tersangka Locke rencananya akan dijerat dengan pasal pidana 378 KUHP dengan ancaman hukuman 4 tahun penjara.
Sebelumnya, Suku Cadang Jakarta Timur menangkap seorang pria yang mengaku anggota polisi di kawasan Jakarta, Jakarta Timur pada Minggu (19/5/2024).
Dari akun Instagram tersebut, terlihat foto orang aneh berstatus AIPT bernama firmansyah di dalam mobil.
Selain itu, foto polisi palsu diambil bersama seseorang yang kebingungan dan keterangan saksi.
Dalam pemuatannya, polisi disebut kerap “memesan” ke toko obat dan minuman
“Polisi gadungan yang sering (mencari makan) di narkoba dan narkoba yang diambil Polda Jakarta, rekening Jakarta,” kata Jakarta, “kata Jakarta,” kata Jakarta, “kata Jakarta.”
Terkait hal ini, Polsek Gabato Timur telah membenarkan penangkapan tersebut. Ia gagal menjadi anggota Polri
Nicholas mengatakan, tersangka mengaku berpura-pura khawatir menjadi anggota kelompok Bhayankara.
Nicholas kepada wartawan, Senin (20/5/2024), “Kenapa pakai jas? Karena khawatir jadi polisi.”
Namun cita-citanya tidak terwujud karena gagal dalam ujian saat mendaftar menjadi polisi.
Namun saat mengikuti tes, dia kurang baik dan tidak bisa menjadi anggota Polri, namun tetap tidak putus asa. Dia masih khawatir untuk menjadi anggota Polri, karena itu Sai bilang polisi nasional,” ujarnya. Bekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya.”
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan ekonominya, Lukman menggugat para pengusaha berseragam pangkat AIISt yang selalu ia kenakan sehari-hari.
“Pekerjaannya sehari-hari memangsa pedagang di Jakarta Selatan sambil berseragam,” ujarnya.